Perang dengan Ukraina, Rusia Rekrut 280.000 Tentara Baru

MOSKOW - Rusia telah merekrut 280.000 tentara baru sejak awal tahun ini ketika perang dengan Ukraina terus berlanjut.

Jumlah tentara baru yang direkrut Moskow itu disampaikan Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev pada hari Minggu.

Rusia belum mengumumkan mobilisasi lain—yang dipandang sebagai tindakan yang tidak populer—namun telah memimpin kampanye aktif untuk menarik lebih banyak orang ke dalam militer ketika invasi ke Ukraina memasuki bulan ke-19.

“Menurut data Kementerian Pertahanan, 280.000 orang telah bergabung dengan tentara Rusia berdasarkan kontrak mulai 1 Januari,” kata Medvedev, yang dilansir kantor berita TASS, Senin (4/9/2023).



“Sebagian dari mereka berada di cadangan, sebagian lagi adalah sukarelawan dan kategori lainnya,” imbuh mantan Presiden Rusia tersebut saat berkunjung ke Pulau Sakhalin di Rusia Timur Jauh.

Pada awal Agustus, Medvedev mengatakan militer Rusia telah merekrut sekitar 230.000 personel baru sejak awal tahun ini.

Kendati demikian, angka-angka yang diklaim Medevedev itu belum bisa diverifikasi secara independen.

Sejak musim semi, militer Rusia telah memimpin kampanye publisitas besar-besaran untuk merekrut sukarelawan, dengan iklan massal secara online dan di jalan-jalan Rusia.

Mereka juga berupaya menarik tentara masa depan dengan menjanjikan gaji yang lebih tinggi.

Namun upaya itu juga memicu gelombang emigrasi lain dari Rusia, dengan ratusan ribu orang diyakini telah melarikan diri ke luar negeri.

Medvedev, yang menjadi Presiden Rusia dari tahun 2008 hingga 2012, telah menjadi salah satu tokoh paling keras di Moskow dalam mendukung invasi rezim Vladimir Putin ke Ukraina.