Belarusia Tolak Tuntutan Negara NATO Usir Wagner: 'Tuntutan Bodoh!'
loading...
A
A
A
MINSK - Presiden Alexander Lukashenko menolak tuntutan negara-negara NATO, termasuk Polandia, untuk mengusir tentara bayaran Wagner Rusia dari Belarusia. Dia menyebutnya sebagai tuntutan tidak berdasar dan bodoh.
Lukashenko, yang dikutip kantor berita BELTA, mengatakan bahwa penolakan terhadap kehadiran Wagner di Belarusia tidak dapat dibenarkan selama pasukan asing ditempatkan di Polandia dan Baltik, yang semuanya merupakan anggota NATO.
Wagner, yang pemimpinnya Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia pekan lalu, merelokasi beberapa serdadunya ke Belarusia berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Lukashenko untuk mengakhiri pemberontakan singkat tentara bayaran tersebut terhadap lembaga pertahanan Rusia pada Juni.
Polandia dan tetangganya melihat kehadiran Wagner di Belarusia sebagai ancaman keamanan, dan Warsawa sebagai tanggapannya telah memindahkan beberapa pasukannya ke arah timur menuju perbatasan Belarusia.
Lukashenko mengatakan bahwa Polandia dan negara-negara Baltik tidak punya hak untuk mengeluh tentang Wagner di Belarusia selama mereka memiliki "satu tentara asing" di tanah mereka.
“Sementara itu, tuntutan tersebut tidak berdasar dan bodoh,” katanya, yang dilansir Reuters, Jumat (1/9/2023).
Belarusia mengatakan pada akhir Juli bahwa anggota Wagner telah mulai melatih pasukan khususnya di wilayah militer hanya beberapa mil dari perbatasan dengan Polandia.
Lukashenko mengatakan pasukannya akan mendapat manfaat dari pelatihan Wagner, yang berjuang untuk Rusia dalam beberapa pertempuran paling intens dalam perang Ukraina dan menyelesaikan penaklukan kota Bakhmut, setelah pertempuran berbulan-bulan, pada bulan Mei.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
Lukashenko, yang dikutip kantor berita BELTA, mengatakan bahwa penolakan terhadap kehadiran Wagner di Belarusia tidak dapat dibenarkan selama pasukan asing ditempatkan di Polandia dan Baltik, yang semuanya merupakan anggota NATO.
Wagner, yang pemimpinnya Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia pekan lalu, merelokasi beberapa serdadunya ke Belarusia berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Lukashenko untuk mengakhiri pemberontakan singkat tentara bayaran tersebut terhadap lembaga pertahanan Rusia pada Juni.
Polandia dan tetangganya melihat kehadiran Wagner di Belarusia sebagai ancaman keamanan, dan Warsawa sebagai tanggapannya telah memindahkan beberapa pasukannya ke arah timur menuju perbatasan Belarusia.
Lukashenko mengatakan bahwa Polandia dan negara-negara Baltik tidak punya hak untuk mengeluh tentang Wagner di Belarusia selama mereka memiliki "satu tentara asing" di tanah mereka.
“Sementara itu, tuntutan tersebut tidak berdasar dan bodoh,” katanya, yang dilansir Reuters, Jumat (1/9/2023).
Belarusia mengatakan pada akhir Juli bahwa anggota Wagner telah mulai melatih pasukan khususnya di wilayah militer hanya beberapa mil dari perbatasan dengan Polandia.
Lukashenko mengatakan pasukannya akan mendapat manfaat dari pelatihan Wagner, yang berjuang untuk Rusia dalam beberapa pertempuran paling intens dalam perang Ukraina dan menyelesaikan penaklukan kota Bakhmut, setelah pertempuran berbulan-bulan, pada bulan Mei.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
(mas)