Jaminan Keamanan Barat untuk Ukraina Belum Siap Tahun Ini
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Negara-negara Barat yang mendukung Ukraina kemungkinan besar tidak akan menyelesaikan jaminan keamanan bagi Kiev pada akhir tahun ini, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ).
Dengan hanya Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang memulai perundingan, masih banyak tanda tanya mengenai sifat dan cakupan komitmen di masa depan, klaim media tersebut.
Dalam artikel pada Senin (28/8/2023), WSJ, mengutip pejabat Eropa yang tidak mau disebutkan namanya.
WSJ melaporkan jaminan keamanan diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan, dan beberapa pengaturan bilateral kemungkinan baru akan disetujui tahun depan.
Untuk saat ini, belum ada konsensus mengenai seberapa rinci janji tersebut, menurut surat kabar tersebut.
Di antara isu-isu pelik yang harus diselesaikan adalah pertanyaan mengenai prediksi yang tepat mengenai kebutuhan militer Ukraina di masa depan dan memastikan industri pertahanan Barat dapat memenuhi janji-janji tersebut tanpa merusak kemampuan pertahanan negara mereka sendiri.
Hingga saat ini, Amerika Serikat dan Inggris adalah dua negara yang telah memulai proses tersebut. Departemen Luar Negeri AS mengumumkan para pejabat Amerika dan Ukraina mengadakan pertemuan pertama mereka pada awal Agustus.
Beberapa hari kemudian, London juga mengonfirmasi dimulainya negosiasi.
Menurut WSJ, para pejabat AS berharap dapat mengadakan perundingan putaran kedua dalam beberapa pekan mendatang, dan perwakilan Perancis juga berharap dapat bertemu dengan pihak Ukraina pada waktu yang hampir bersamaan.
Dengan hanya Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang memulai perundingan, masih banyak tanda tanya mengenai sifat dan cakupan komitmen di masa depan, klaim media tersebut.
Dalam artikel pada Senin (28/8/2023), WSJ, mengutip pejabat Eropa yang tidak mau disebutkan namanya.
WSJ melaporkan jaminan keamanan diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan, dan beberapa pengaturan bilateral kemungkinan baru akan disetujui tahun depan.
Untuk saat ini, belum ada konsensus mengenai seberapa rinci janji tersebut, menurut surat kabar tersebut.
Di antara isu-isu pelik yang harus diselesaikan adalah pertanyaan mengenai prediksi yang tepat mengenai kebutuhan militer Ukraina di masa depan dan memastikan industri pertahanan Barat dapat memenuhi janji-janji tersebut tanpa merusak kemampuan pertahanan negara mereka sendiri.
Hingga saat ini, Amerika Serikat dan Inggris adalah dua negara yang telah memulai proses tersebut. Departemen Luar Negeri AS mengumumkan para pejabat Amerika dan Ukraina mengadakan pertemuan pertama mereka pada awal Agustus.
Beberapa hari kemudian, London juga mengonfirmasi dimulainya negosiasi.
Menurut WSJ, para pejabat AS berharap dapat mengadakan perundingan putaran kedua dalam beberapa pekan mendatang, dan perwakilan Perancis juga berharap dapat bertemu dengan pihak Ukraina pada waktu yang hampir bersamaan.