Dewan Keamanan Rusia: Barat Ingin Ciptakan Ukraina Kedua dari Belarusia

Selasa, 29 Agustus 2023 - 00:01 WIB
loading...
Dewan Keamanan Rusia: Barat Ingin Ciptakan Ukraina Kedua dari Belarusia
Anggota militer berbaris saat upacara pembukaan latihan militer Zapad-2021 yang dilakukan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia di tempat latihan Obuz-Lesnovsky di Wilayah Brest, Belarusia, 9 September 2021. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Negara-negara Barat ingin menciptakan “Ukraina kedua” dari Belarusia bahkan sebelum operasi militer khusus Rusia dilakukan.

Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Alexei Shevtsov.

“Negara-negara Barat, bahkan sebelum operasi militer khusus, meningkatkan tekanan militer, politik dan ekonomi terhadap Minsk, secara terbuka mensponsori ‘zmagars’ (pendukung oposisi) Belarusia, dan melatih militan. Faktanya, mereka ingin menciptakan Ukraina kedua di luar negara mereka, yang merupakan ‘anti-Rusia’ lainnya,” ungkap Shevtsov kepada surat kabar Rusia.

Pejabat itu menambahkan, sanksi Barat memiliki “dampak sebaliknya” dan semakin memperkuat hubungan antara Moskow dan Minsk.

“Oleh karena itu, penempatan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia merupakan respons terhadap tindakan agresif Barat di dekat perbatasan Negara Kesatuan Rusia dan Belarus,” tegas dia.

“Perilaku agresif tetangga Barat kami di dekat perbatasan Negara Persatuan memaksa kami mengambil tindakan pembalasan, termasuk mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia, dan meningkatkan potensi tempur komponen penerbangan dari kelompok kekuatan gabungan regional,” papar Shevtsov.

AS Kembangkan Senjata Biologis?


Menurut Shevtsov, fakta bahwa Amerika Serikat sedang mengembangkan senjata biologis, termasuk yang ditujukan pada kelompok etnis tertentu, telah terkonfirmasi.

“Telah dipastikan Amerika Serikat sedang mengembangkan senjata biologis, termasuk yang ditujukan pada kelompok etnis tertentu,” ungkap pejabat tersebut.

Pentagon harus menyamarkan pengembangan biologi militernya sebagai lembaga penelitian sipil, menurut dia.

Dia menjelaskan, AS sedang mencoba mentransfer program senjata biologisnya ke negara-negara lain, membangun kendali atas penelitian biologi dan mengumpulkan bio-material dan patogen, termasuk khususnya yang berbahaya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1713 seconds (0.1#10.140)