Ketegangan Meningkat di Perbatasan Lebanon, Israel Minta Tolong PBB
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, pada Selasa (29/8/2023), mendesak PBB campur tangan guna menghentikan ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Kabar tersebut diungkap laporan Anadolu Agency. Dalam surat yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Yoav Gallant mengatakan, “Potensi peningkatan kekerasan di perbatasan utara Israel meningkat karena apa yang dia gambarkan sebagai “pelanggaran mencolok” yang dilakukan Hizbullah, menurut laporan saluran Israel i24NEWS.
Dia juga menuduh kelompok Lebanon menimbulkan ketegangan melalui provokasinya, termasuk mendirikan tenda di tempat yang disebutnya “wilayah Israel”.
Gallant mendesak intervensi PBB segera untuk meredakan ketegangan yang meningkat “dengan memperkuat otoritas UNIFIL di wilayah tersebut.” UNIFIL merupakan Pasukan Sementara PBB di Lebanon.
“Israel tidak akan mentolerir peningkatan ancaman terhadap keamanan warganya, dan akan bertindak sebagaimana diperlukan dalam pertahanan mereka,” ujar dia.
Tidak ada komentar dari pihak berwenang Lebanon atau Hizbullah mengenai surat tersebut.
Perbatasan Israel-Lebanon telah menyaksikan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir di tengah saling tudingan pelanggaran dan melintasi perbatasan.
Pada Juni, Hizbullah mendirikan tenda di Peternakan Shebaa dan perbukitan Kfar Shouba dekat perbatasan.
Lebanon menegaskan, kawasan Peternakan Shebaa yang berada di bawah pendudukan Israel sejak tahun 1967, adalah wilayah Lebanon.
Pada tahun 2006, Israel dan Hizbullah berperang selama 34 hari yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Lebanon yang sebagian besar warga sipil.
Sebanyak 160 warga Israel yang sebagian besar tentara, tewas dalam konflik yang sama.
Kabar tersebut diungkap laporan Anadolu Agency. Dalam surat yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Yoav Gallant mengatakan, “Potensi peningkatan kekerasan di perbatasan utara Israel meningkat karena apa yang dia gambarkan sebagai “pelanggaran mencolok” yang dilakukan Hizbullah, menurut laporan saluran Israel i24NEWS.
Dia juga menuduh kelompok Lebanon menimbulkan ketegangan melalui provokasinya, termasuk mendirikan tenda di tempat yang disebutnya “wilayah Israel”.
Gallant mendesak intervensi PBB segera untuk meredakan ketegangan yang meningkat “dengan memperkuat otoritas UNIFIL di wilayah tersebut.” UNIFIL merupakan Pasukan Sementara PBB di Lebanon.
“Israel tidak akan mentolerir peningkatan ancaman terhadap keamanan warganya, dan akan bertindak sebagaimana diperlukan dalam pertahanan mereka,” ujar dia.
Tidak ada komentar dari pihak berwenang Lebanon atau Hizbullah mengenai surat tersebut.
Perbatasan Israel-Lebanon telah menyaksikan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir di tengah saling tudingan pelanggaran dan melintasi perbatasan.
Pada Juni, Hizbullah mendirikan tenda di Peternakan Shebaa dan perbukitan Kfar Shouba dekat perbatasan.
Lebanon menegaskan, kawasan Peternakan Shebaa yang berada di bawah pendudukan Israel sejak tahun 1967, adalah wilayah Lebanon.
Pada tahun 2006, Israel dan Hizbullah berperang selama 34 hari yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Lebanon yang sebagian besar warga sipil.
Sebanyak 160 warga Israel yang sebagian besar tentara, tewas dalam konflik yang sama.
(sya)