Eks Pejabat AS soal Kematian Prigozhin: Mata Ganti Mata, Dendam Tertanam dalam Sistem
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Mantan pejabat Amerika Serikat (AS) era pemerintah Donald Trump, Fiona Hill, mengomentari kecelakaan pesawat dramatis yang menewaskan bos tentara bayaran Wagner Group Rusia, Yevgeny Prigozhin.
"Ini sangat dramatis sehingga kita harus bertanya apakah hal ini dilakukan demi efek demonstratifnya," kata Hill dalam acara “Face the Nation" yang dilansir CBS News, Senin (28/8/2023).
Prigozhin bersama sembilan orang lainnya berada di pesawat pribadi Embraer Legacy 600 yang jatuh di Tver pada Rabu pekan lalu. Pesawat jatuh saat perjalanan dari Moskow ke St Petersburg.
“Kami pernah mendapati beberapa kecelakaan pesawat misterius di masa lalu yang menewaskan para pemimpin Rusia,” kata Hill.
"Ada seorang jenderal yang sangat terkenal, Alexander Lebed, misalnya, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter, jadi ini bukan sesuatu yang tidak pernah terjadi. Di negara lain juga, tentu saja, ada Pakistan, Bangladesh, China, di mana telah terjadi hilangnya orang-orang penting dalam kecelakaan pesawat, jadi sayangnya menurut saya ini adalah hal yang wajar."
Komite Investigasi Rusia pada hari Minggu mengatakan pihaknya mengonfirmasi bahwa jenazah Prigozhin telah diidentifikasi secara positif berdasarkan tes DNA, bersama dengan sembilan orang lainnya.
Hill, yang menjabat sebagai direktur senior urusan Eropa dan Rusia di Dewan Keamanan Nasional pada masa pemerintahan Trump, mencatat bahwa bulan lalu, pasukan Prigozhin telah menembak jatuh pesawat militer Rusia selama pemberontakan singkat Wagner di Rusia.
“Ini juga merupakan bagian dari gagasan bahwa orang yang hidup dengan pedang akan mati dengan pedang, mata ganti mata. Faktor balas dendam, sudah tertanam dalam sistem,” kata Hill.
“Ada banyak tuntutan dari pihak militer berseragam dan terutama Angkatan Udara untuk meminta imbalan atas hal ini, baik dalam bentuk legal. Tapi lihat, dia menjatuhkan sejumlah orang di pesawat militer Rusia seperti Anda katakan di sini, jadi sekali lagi, ada kesimetrian dan simbolisme dalam semua ini, yang tidak bisa dihindari dalam konteks domestik Rusia, dan juga bagi kita semua yang melihatnya dari luar," paparnya.
"Ini sangat dramatis sehingga kita harus bertanya apakah hal ini dilakukan demi efek demonstratifnya," kata Hill dalam acara “Face the Nation" yang dilansir CBS News, Senin (28/8/2023).
Prigozhin bersama sembilan orang lainnya berada di pesawat pribadi Embraer Legacy 600 yang jatuh di Tver pada Rabu pekan lalu. Pesawat jatuh saat perjalanan dari Moskow ke St Petersburg.
“Kami pernah mendapati beberapa kecelakaan pesawat misterius di masa lalu yang menewaskan para pemimpin Rusia,” kata Hill.
"Ada seorang jenderal yang sangat terkenal, Alexander Lebed, misalnya, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter, jadi ini bukan sesuatu yang tidak pernah terjadi. Di negara lain juga, tentu saja, ada Pakistan, Bangladesh, China, di mana telah terjadi hilangnya orang-orang penting dalam kecelakaan pesawat, jadi sayangnya menurut saya ini adalah hal yang wajar."
Komite Investigasi Rusia pada hari Minggu mengatakan pihaknya mengonfirmasi bahwa jenazah Prigozhin telah diidentifikasi secara positif berdasarkan tes DNA, bersama dengan sembilan orang lainnya.
Hill, yang menjabat sebagai direktur senior urusan Eropa dan Rusia di Dewan Keamanan Nasional pada masa pemerintahan Trump, mencatat bahwa bulan lalu, pasukan Prigozhin telah menembak jatuh pesawat militer Rusia selama pemberontakan singkat Wagner di Rusia.
“Ini juga merupakan bagian dari gagasan bahwa orang yang hidup dengan pedang akan mati dengan pedang, mata ganti mata. Faktor balas dendam, sudah tertanam dalam sistem,” kata Hill.
“Ada banyak tuntutan dari pihak militer berseragam dan terutama Angkatan Udara untuk meminta imbalan atas hal ini, baik dalam bentuk legal. Tapi lihat, dia menjatuhkan sejumlah orang di pesawat militer Rusia seperti Anda katakan di sini, jadi sekali lagi, ada kesimetrian dan simbolisme dalam semua ini, yang tidak bisa dihindari dalam konteks domestik Rusia, dan juga bagi kita semua yang melihatnya dari luar," paparnya.