Udara Pegunungan Alpen Dapat Dinikmati Dalam Botol

Selasa, 07 Maret 2017 - 22:00 WIB
Udara Pegunungan Alpen Dapat Dinikmati Dalam Botol
Udara Pegunungan Alpen Dapat Dinikmati Dalam Botol
A A A
BASEL - Udara segar menjadi salah satu faktor mengapa orang menentukan lokasi untuk berlibur. Namun, tidak semua orang di dunia memiliki kesempatan melakukan kegiatan liburan.

Celah ini dimanfaatkan pengusaha asal Inggris, John Green, dengan memasukkan udara pegunungan Alpen ke dalam botol. John Green menjual botol berisi udara segar itu dengan harga USD167 (Rp2,2 juta).

Swiss menjadi salah satu destinasi wisata dunia, namun segala sesuatu kebutuhan di sini sangat mahal. Green bermukim di Basel, Swiss dan menjadi pencetus produk ”Udara Asli Pegunungan Swiss.” Melalui usaha online itu dia berkomitmen mengirimkan udara segar Swiss berkualitas bagus ke penjuru dunia.

Lokasi dekat Kota Zermatt yang dirahasiakan Green menjadi sumber tempat pengambilan udara segar itu. Saat udara berada dalam botol, label akan ditempelkan pada botol kemudian akan dikirimkan ke pembelinya. Setiap botol juga dilengkapi dengan sertifikat keaslian yang menjamin bahwa udara dalam botol tersebut benar-benar berasal dari pegunungan Alpen di Swiss.

Dengan cara ini, Green menuturkan, diayakini tiap orang di dunia bisa merasakan hawa sejuk dari pegunungan Alpen di Swiss. Tak hanya sertifikat keaslian, pada botol juga tertera koordinat GPS dari tempat udara ini berasal. Green meng gambarkan produknya sebagai hadiah utama bagi pria dan wanita yang sudah memiliki segalanya.

Botol berisi udara berukuran 1 liter dibanderol Rp2,2 juta. Namun, dia menyadari bahwa tak semua orang mampu membelinya walaupun ini berisi udara terbaik di dunia. Ukuran lebih kecil juga disediakan oleh Green yakni 500 ml seharga USD97 (Rp1,3 juta).

Jika calon pembeli tidak mempermasalahkan harga tersebut, terdapat paket botol dengan ukuran 3 liter seharga USD247 (Rp3,3 juta). Meski ini udara terbaik di dunia, tak diragukan lagi bahwa produk itu kandungan udara termahal di dunia. Banyak orang yang tidak setuju dengan ide bisnis yang dicetus Green.

Meski demikian, pria ini justru membantah dengan mengatakan bahwa bisnis akan benar-benar berjalan apabila produk yang di jual sesuai dengan harga yang ditawarkan. ”Udara yang ada dalam botol ini diambil dari Swiss. Semua yang dibuat dari Swiss memang mahal jadi harus bisa menyesuaikan,” ujar Green, dilansir OddityCentral.

Selain meraup laba dari hasil penjualan produknya, Green juga mendonasikan 25% dari keuntungannya ke organisasi nirlaba bernama World Vision. Program ini mendukung ketersediaan air bersih di beberapa negara Afrika.

Green menambahkan, untuk mempertahankan bisnisnya, diperlukan variasi harga produk. Memang terdapat biaya, botol udara segar ini harus dikirim ke berbagai tempat di dunia. ”Saya ingin mencobanya dan membuat nya berkelanjutan. Saya tak ingin ini hanya men jadi keajaiban selama 5 menit saja, kemudian mengalami kerugian besar,” tambah Green.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3731 seconds (0.1#10.140)