Foto Trump di Penjara Georgia Jadi Sejarah
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Selama beberapa dekade, Donald Trump telah difoto berkali-kali. Miulai dari masa-masa awalnya sebagai raja real estate hingga menjadi bintang reality show TV dan selama empat tahun penuh gejolak di Gedung Putih.
Namun foto yang dirilis oleh pihak berwenang Georgia pada hari Kamis lalu, yang menunjukkan Trump sedang cemberut hanya beberapa menit setelah dia didakwa atas lebih dari selusin tuduhan kejahatan di penjara Atlanta, mungkin menjadi foto paling terkenal yang dibagikan di seluruh dunia baik oleh para pengkritik maupun pendukungnya.
Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada pemilu 2024, telah membuat sejarah sebagai mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana. Tidak hanya sekali, tetapi empat kali! Namun, ini adalah pertama kalinya dia berpose untuk foto catatan penjara.
Berbeda dengan pihak berwenang lainnya, yang memberinya izin, Georgia memilih untuk memprosesnya seperti terdakwa kriminal lainnya, termasuk sidik jari dan foto, dalam kasus yang berasal dari upaya Trump untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020 di negara bagian tersebut.
Dalam foto tersebut, Trump (77), yang tidak tersenyum menatap ke kamera, alisnya berkerut, rahangnya terkatup rapat, dan dasi merahnya diikat erat.
Trump tidak membuang-buang waktu menggunakan foto tersebut untuk tujuan penggalangan dana. Ia mempostingnya di X, situs yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, serta di platform media sosialnya sendiri, Truth Social.
Postingan X adalah postingan pertama Trump dalam lebih dari 2,5 tahun, setelah akunnya diblokir menyusul serangan terhadap Gedung Capitol oleh para pendukungnya pada 6 Januari 2021. Elon Musk mengaktifkan kembali akun Trump tahun lalu segera setelah mengakuisisi X.
Trump juga memasang foto itu di situs kampanyenya bersamaan dengan permohonan sumbangan, mengklaim bahwa dia telah ditangkap meskipun tidak melakukan kejahatan apa pun.
Sebelumnya, foto palsu Trump telah beredar secara online tak lama setelah dia pertama kali didakwa di Manhattan pada bulan Maret atas tuduhan uang tutup mulut yang dibayarkan kepada seorang bintang porno menjelang pemilu 2016.
Di luar Penjara Fulton County pada hari Kamis, beberapa pendukung Trump mempertanyakan mengapa diperlukan foto mugshot.
"Mugshot tidak diperlukan dan dilakukan untuk menyakitinya. Tapi itu tidak perlu dilakukan," kata Malcolm Davis (19), seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/8/2023).
Namun, sebagian lainnya melihat adanya peluang.
"Kami ingin mereka mengambil fotonya. Kami ingin menaruhnya di kaos. Ini akan menyebar ke seluruh dunia. Ini akan menjadi gambar yang lebih populer daripada Mona Lisa," kata Laura Loomer, mantan kandidat anggota Kongres dari Partai Republik.
Namun foto yang dirilis oleh pihak berwenang Georgia pada hari Kamis lalu, yang menunjukkan Trump sedang cemberut hanya beberapa menit setelah dia didakwa atas lebih dari selusin tuduhan kejahatan di penjara Atlanta, mungkin menjadi foto paling terkenal yang dibagikan di seluruh dunia baik oleh para pengkritik maupun pendukungnya.
Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada pemilu 2024, telah membuat sejarah sebagai mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana. Tidak hanya sekali, tetapi empat kali! Namun, ini adalah pertama kalinya dia berpose untuk foto catatan penjara.
Berbeda dengan pihak berwenang lainnya, yang memberinya izin, Georgia memilih untuk memprosesnya seperti terdakwa kriminal lainnya, termasuk sidik jari dan foto, dalam kasus yang berasal dari upaya Trump untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020 di negara bagian tersebut.
Dalam foto tersebut, Trump (77), yang tidak tersenyum menatap ke kamera, alisnya berkerut, rahangnya terkatup rapat, dan dasi merahnya diikat erat.
Trump tidak membuang-buang waktu menggunakan foto tersebut untuk tujuan penggalangan dana. Ia mempostingnya di X, situs yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, serta di platform media sosialnya sendiri, Truth Social.
Postingan X adalah postingan pertama Trump dalam lebih dari 2,5 tahun, setelah akunnya diblokir menyusul serangan terhadap Gedung Capitol oleh para pendukungnya pada 6 Januari 2021. Elon Musk mengaktifkan kembali akun Trump tahun lalu segera setelah mengakuisisi X.
Trump juga memasang foto itu di situs kampanyenya bersamaan dengan permohonan sumbangan, mengklaim bahwa dia telah ditangkap meskipun tidak melakukan kejahatan apa pun.
Sebelumnya, foto palsu Trump telah beredar secara online tak lama setelah dia pertama kali didakwa di Manhattan pada bulan Maret atas tuduhan uang tutup mulut yang dibayarkan kepada seorang bintang porno menjelang pemilu 2016.
Di luar Penjara Fulton County pada hari Kamis, beberapa pendukung Trump mempertanyakan mengapa diperlukan foto mugshot.
"Mugshot tidak diperlukan dan dilakukan untuk menyakitinya. Tapi itu tidak perlu dilakukan," kata Malcolm Davis (19), seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/8/2023).
Namun, sebagian lainnya melihat adanya peluang.
"Kami ingin mereka mengambil fotonya. Kami ingin menaruhnya di kaos. Ini akan menyebar ke seluruh dunia. Ini akan menjadi gambar yang lebih populer daripada Mona Lisa," kata Laura Loomer, mantan kandidat anggota Kongres dari Partai Republik.
(ian)