Operasi Global Wagner: Perang, Minyak, dan Emas
loading...
A
A
A
Pemantau sanksi PBB melaporkan pada tahun 2020 bahwa Wagner telah mengerahkan hingga 1.200 orang di Libya dan Komando Afrika Militer AS mengatakan pesawat militer Rusia memasok pesawat tempur untuk Wagner di sana.
Wagner mengoperasikan sistem pertahanan udara dan jet tempur dari Pangkalan Udara Jufra di selatan Tripoli, dengan beberapa pesawat tempur tiba dari Hmeimim, tempat tanda asli Rusia dicat.
Selain merekrut milisi Suriah sebagai tentara bayaran, Wagner juga bekerja bersama pejuang asing dari Sudan, Chad, dan negara lain.
Meskipun serangan Haftar berakhir dengan kegagalan dengan gencatan senjata pada tahun 2020, Wagner tetap berada di Libya dengan kehadiran di Jufra dan pangkalan udara lainnya di selatan dan timur yang menurut para peneliti digunakan sebagai batu loncatan ke lokasi lain di Afrika.
Wagner juga pernah ditempatkan di sekitar ladang minyak utama dan para peneliti mengatakan mereka memiliki kepentingan komersial di Libya yang mencakup produksi energi dan jaringan penyelundupan lokal.
Meskipun kaya akan mineral, Republik Afrika Tengah adalah salah satu negara termiskin di dunia. Tentara bayaran Rusia, termasuk dari Wagner, melakukan intervensi pada tahun 2018 di pihak pemerintah untuk memadamkan perang saudara yang berkecamuk sejak tahun 2012.
Duta Besar Rusia untuk Republik Afrika Tengah (CAR) Alexander Bikantov mengatakan dalam wawancara pada bulan Februari dengan RIA bahwa 1.890 “instruktur Rusia” hadir di negara tersebut.
Para analis mengatakan Wagner menerima hak penambangan dan kendali atas tambang emas di CAR.
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan CAR sebagai salah satu dari beberapa perusahaan, termasuk salah satu perusahaan dari Uni Emirat Arab yang menurut Washington terlibat dalam pembiayaan Wagner melalui transaksi emas ilegal.
Baik Rusia maupun Mali mengatakan para milisi Rusia di Mali bukanlah tentara bayaran melainkan pelatih yang membantu pasukan lokal memerangi pemberontakan yang dilakukan oleh militan Islamis yang telah berlangsung selama satu dekade.
Wagner mengoperasikan sistem pertahanan udara dan jet tempur dari Pangkalan Udara Jufra di selatan Tripoli, dengan beberapa pesawat tempur tiba dari Hmeimim, tempat tanda asli Rusia dicat.
Selain merekrut milisi Suriah sebagai tentara bayaran, Wagner juga bekerja bersama pejuang asing dari Sudan, Chad, dan negara lain.
Meskipun serangan Haftar berakhir dengan kegagalan dengan gencatan senjata pada tahun 2020, Wagner tetap berada di Libya dengan kehadiran di Jufra dan pangkalan udara lainnya di selatan dan timur yang menurut para peneliti digunakan sebagai batu loncatan ke lokasi lain di Afrika.
Wagner juga pernah ditempatkan di sekitar ladang minyak utama dan para peneliti mengatakan mereka memiliki kepentingan komersial di Libya yang mencakup produksi energi dan jaringan penyelundupan lokal.
5. Republik Afrika Tengah
Meskipun kaya akan mineral, Republik Afrika Tengah adalah salah satu negara termiskin di dunia. Tentara bayaran Rusia, termasuk dari Wagner, melakukan intervensi pada tahun 2018 di pihak pemerintah untuk memadamkan perang saudara yang berkecamuk sejak tahun 2012.
Duta Besar Rusia untuk Republik Afrika Tengah (CAR) Alexander Bikantov mengatakan dalam wawancara pada bulan Februari dengan RIA bahwa 1.890 “instruktur Rusia” hadir di negara tersebut.
Para analis mengatakan Wagner menerima hak penambangan dan kendali atas tambang emas di CAR.
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan CAR sebagai salah satu dari beberapa perusahaan, termasuk salah satu perusahaan dari Uni Emirat Arab yang menurut Washington terlibat dalam pembiayaan Wagner melalui transaksi emas ilegal.
6. Mali
Baik Rusia maupun Mali mengatakan para milisi Rusia di Mali bukanlah tentara bayaran melainkan pelatih yang membantu pasukan lokal memerangi pemberontakan yang dilakukan oleh militan Islamis yang telah berlangsung selama satu dekade.