Pria Berdarah India Gegerkan Bursa Calon Presiden AS, Siapakah Dia?

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 05:30 WIB
loading...
Pria Berdarah India Gegerkan Bursa Calon Presiden AS, Siapakah Dia?
Pengusaha teknologi India-Amerika Vivek Ramaswamy memasuki bursa pemilihan calon presiden GOP 2024. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menyusul pengumuman dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mantan Duta Besar PBB Nikki Haley pada Februari, muncul calon presiden lainnya dari Partai Republik.

Pengusaha teknologi India-Amerika Vivek Ramaswamy memasuki bursa pemilihan calon presiden GOP 2024. Dia mengaku hasil survei pada awalnya hanya "nol koma nol persen."

Seorang pemula politik dan kandidat utama Partai Republik termuda, Vivek Ramaswamy pertama kali mengumumkan dia akan mencoba nominasi Partai Republik 2024 pada Februari di Tucker Carlson Tonight.

Dia duduk dengan mantan pembawa acara Fox News lagi pada Kamis (17/8/2023). Namun kini dia lebih berstatus sebagai pesaing realistis yang pesannya tampaknya mendapatkan pijakan. Pernyataan yang dia buat tidak malu-malu, dan to the point.

Keberadaan AS mungkin dipertaruhkan jika terjadi perang melawan Rusia dan China, menurut Ramaswamy kepada Carlson:

“Saya pikir ada kemungkinan bahwa jika kita memasuki perang dengan nuklir, Rusia dan China yang bersekutu, Amerika Serikat seperti yang kita ketahui, kita mungkin mengambil risiko itu tidak ada lagi,” ujar dia.

Mengenai masalah Ukraina, Ramaswamy menekankan Amerika Serikat harus bernegosiasi untuk mengakhiri konflik, dan setiap kesepakatan damai harus menyertakan jaminan Kiev tidak akan bergabung dengan NATO.

Dia sebelumnya menggambarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, "dalam celana kargonya seperti Pied Piper of Hamelin," mempermainkan orang Amerika sebagai orang bodoh, telah membuat "setengah dari Partai Demokrat dan tiga perempat dari Partai Republik digerogoti."

Saat dia melanjutkan untuk merujuk segala sesuatu mulai dari bagaimana kisah "transaksi Hunter Biden" "ditindas secara sistematis", hingga kebenaran tentang apa yang terjadi pada 6 Januari di Capitol, Ramaswamy mengklaim dia "lebih baik kalah dalam pemilihan daripada memainkan politik ular dan tangga dari apa yang seharusnya kita katakan.”

"Apapun kebenarannya, berikan aku kebenaran yang sulit," tegas dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1950 seconds (0.1#10.140)