Ukraina Hujani Pasukan Rusia dengan Bom Cluster AS, Lihat Videonya
loading...
A
A
A
KIEV - Rekaman mengerikan menunjukkan puluhan tentara Rusia dihujani oleh munisi tandan Ukraina saat melarikan diri dari desa Urochaine.
Desa tersebut telah diserang oleh pasukan Ukraina - termasuk keseluruhan korps marinirnya - sejak Juni lalu dan merupakan benteng utama Rusia di jalan menuju Mariupol.
Ketika garnisun Rusia mulai mundur, mereka melakukannya dengan berjalan kaki di hadapan drone pengintai Ukraina.
Dalam sepasang video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, barisan tentara Rusia terlihat bergegas menyusuri jalan, benar-benar terbuka. Kesalahan itu menyebabkan pertumpahan darah.
Dalam video pertama, sebuah peluru artileri mendarat dan meledakkan tentara Rusia.
Kemudian - di video kedua - Ukraina meluncurkan serangan lain ke kolom tentara yang mundur menggunakan bom curah pada tentara yang terpapar.
Meskipun tidak jelas berapa banyak pasukan Rusia yang tewas dalam serangan itu, menurut manual lapangan Angkatan Darat AS, submunisi M483A1 masing-masing mampu menembus lebih dari 2,5 inci lapis baja homogen atau melumpuhkan personel.
Setiap bom peledak mampu menembus kendaraan lapis baja. Submunisi tampaknya telah menghancurkan pasukan Rusia yang terekspos seperti dikutip dari Daily Express, Rabu (16/8/2023).
Berita perebutan desa itu pertama kali dilaporkan pada Sabtu ketika blogger militer Rusia menyesali kemenangan besar Ukraina.
Seorang blogger menyalahkan pasukan tank Brigade ke-37 Rusia karena "menolak" mendukung infanteri di kota yang hancur dengan mengklaim setengah dari brigade sibuk minum alkohol di belakang, dan para perwira tidak dapat menyadarkan mereka.
Namun, tidak semua analis setuju bahwa kota itu sepenuhnya berada di bawah kendali Ukraina - meskipun tampaknya setiap pasukan Rusia yang bertahan di posisi di Urochaine selatan berada dalam situasi yang mengerikan.
“ISW belum mengamati konfirmasi bahwa pasukan Rusia telah sepenuhnya ditarik dari Urozhine dan pasukan Rusia kemungkinan saat ini mempertahankan posisi setidaknya di bagian selatan pemukiman,” kata Institute for the Study of War pada Minggu.
Pada hari Senin, lembaga think-tank itu mengkonfirmasi pasukan Ukraina telah memasuki pusat Urozhine dalam video geo-located.
Direbutnya Uroshaine adalah langkah kunci dalam rencana Kiev untuk menekan Lembah Sungai Mokri Yaly menuju Mariupol dan Laut Hitam.
Tampaknya seluruh korps marinir Ukraina telah dilemparkan ke dalam pertempuran sengit di jalur kecil sepanjang 10 mil di front selatan ini.
Desa berikutnya di poros - salah satu dari sekitar selusin lainnya sebelum Mariupol - adalah Staromlynivka yang dijaga ketat.
Jika pasukan Ukraina mencapai kota yang diduduki sekitar 50 mil dari Urozhine, mereka secara efektif akan memotong setengah pasukan Rusia di negara mereka.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Desa tersebut telah diserang oleh pasukan Ukraina - termasuk keseluruhan korps marinirnya - sejak Juni lalu dan merupakan benteng utama Rusia di jalan menuju Mariupol.
Ketika garnisun Rusia mulai mundur, mereka melakukannya dengan berjalan kaki di hadapan drone pengintai Ukraina.
Dalam sepasang video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, barisan tentara Rusia terlihat bergegas menyusuri jalan, benar-benar terbuka. Kesalahan itu menyebabkan pertumpahan darah.
Dalam video pertama, sebuah peluru artileri mendarat dan meledakkan tentara Rusia.
Kemudian - di video kedua - Ukraina meluncurkan serangan lain ke kolom tentara yang mundur menggunakan bom curah pada tentara yang terpapar.
Meskipun tidak jelas berapa banyak pasukan Rusia yang tewas dalam serangan itu, menurut manual lapangan Angkatan Darat AS, submunisi M483A1 masing-masing mampu menembus lebih dari 2,5 inci lapis baja homogen atau melumpuhkan personel.
Setiap bom peledak mampu menembus kendaraan lapis baja. Submunisi tampaknya telah menghancurkan pasukan Rusia yang terekspos seperti dikutip dari Daily Express, Rabu (16/8/2023).
Berita perebutan desa itu pertama kali dilaporkan pada Sabtu ketika blogger militer Rusia menyesali kemenangan besar Ukraina.
Seorang blogger menyalahkan pasukan tank Brigade ke-37 Rusia karena "menolak" mendukung infanteri di kota yang hancur dengan mengklaim setengah dari brigade sibuk minum alkohol di belakang, dan para perwira tidak dapat menyadarkan mereka.
Namun, tidak semua analis setuju bahwa kota itu sepenuhnya berada di bawah kendali Ukraina - meskipun tampaknya setiap pasukan Rusia yang bertahan di posisi di Urochaine selatan berada dalam situasi yang mengerikan.
“ISW belum mengamati konfirmasi bahwa pasukan Rusia telah sepenuhnya ditarik dari Urozhine dan pasukan Rusia kemungkinan saat ini mempertahankan posisi setidaknya di bagian selatan pemukiman,” kata Institute for the Study of War pada Minggu.
Pada hari Senin, lembaga think-tank itu mengkonfirmasi pasukan Ukraina telah memasuki pusat Urozhine dalam video geo-located.
Direbutnya Uroshaine adalah langkah kunci dalam rencana Kiev untuk menekan Lembah Sungai Mokri Yaly menuju Mariupol dan Laut Hitam.
Tampaknya seluruh korps marinir Ukraina telah dilemparkan ke dalam pertempuran sengit di jalur kecil sepanjang 10 mil di front selatan ini.
Desa berikutnya di poros - salah satu dari sekitar selusin lainnya sebelum Mariupol - adalah Staromlynivka yang dijaga ketat.
Jika pasukan Ukraina mencapai kota yang diduduki sekitar 50 mil dari Urozhine, mereka secara efektif akan memotong setengah pasukan Rusia di negara mereka.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)