Minta Dana Bantuan Buat Ukraina Saat Hawaii Luluh Lantak, Biden Kena Sentil
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Joe Biden menuntut USD24 miliar lagi untuk Ukraina sementara Amerika Serikat (AS) hancur. Hal itu diungkapkan oleh mantan anggota Kongres AS asal Texas Ron Paul, merujuk pada kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari kebakaran Hawaii.
“Sulit untuk melihat rekaman kehancuran di Maui baru-baru ini dan kemudian mendengar Presiden Biden memberi tahu Kongres bahwa dia membutuhkan USD24 miliar lagi untuk Ukraina,” kata Paul.
“Bagaimana Pemerintahan ini dapat terus membenarkan puluhan miliar dolar untuk perang yang kalah ini yang tidak menjadi kepentingan kita sementara Amerika Serikat lainnya hancur?” imbuhnya.
"AS telah menggelontorkan lebih dari USD120 miliar ke dalam perang proksi melawan Rusia," tambah Paul seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (15/8/2023).
Dia mengutip analisis Heritage Foundation yang menghitung bantuan ini keluar menjadi USD900 dari setiap rumah tangga AS, pada saat kebanyakan orang Amerika mengatakan mereka tidak mampu membayar darurat USD1.000.
“Berapa banyak orang Amerika yang lebih memilih uang USD900 itu kembali ke kantong mereka daripada ke kantong Lockheed-Martin, Raytheon, dan oligarki Ukraina?” tanya Paul, mencatat bahwa bahkan media mapan sekarang mengakui bahwa Ukraina tidak menang dan tidak bisa menang.
“Terus mengucurkan uang untuk tujuan yang merugikan hanya akan mengakibatkan kebangkrutan di dalam negeri dan lebih banyak lagi orang Ukraina yang mati di luar negeri,” pungkas Paul.
Dokter asal Texas itu bertugas di Kongres selama total 23 tahun dan mencalonkan diri sebagai presiden tiga kali - sebagai seorang Libertarian pada tahun 1988, dan dalam pemilihan pendahuluan Republik pada tahun 2008 dan 2012 - sebelum pensiun pada tahun 2013 untuk mendirikan Ron Paul Institute for Peace and Prosperity.
“Sulit untuk melihat rekaman kehancuran di Maui baru-baru ini dan kemudian mendengar Presiden Biden memberi tahu Kongres bahwa dia membutuhkan USD24 miliar lagi untuk Ukraina,” kata Paul.
“Bagaimana Pemerintahan ini dapat terus membenarkan puluhan miliar dolar untuk perang yang kalah ini yang tidak menjadi kepentingan kita sementara Amerika Serikat lainnya hancur?” imbuhnya.
"AS telah menggelontorkan lebih dari USD120 miliar ke dalam perang proksi melawan Rusia," tambah Paul seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (15/8/2023).
Dia mengutip analisis Heritage Foundation yang menghitung bantuan ini keluar menjadi USD900 dari setiap rumah tangga AS, pada saat kebanyakan orang Amerika mengatakan mereka tidak mampu membayar darurat USD1.000.
“Berapa banyak orang Amerika yang lebih memilih uang USD900 itu kembali ke kantong mereka daripada ke kantong Lockheed-Martin, Raytheon, dan oligarki Ukraina?” tanya Paul, mencatat bahwa bahkan media mapan sekarang mengakui bahwa Ukraina tidak menang dan tidak bisa menang.
“Terus mengucurkan uang untuk tujuan yang merugikan hanya akan mengakibatkan kebangkrutan di dalam negeri dan lebih banyak lagi orang Ukraina yang mati di luar negeri,” pungkas Paul.
Dokter asal Texas itu bertugas di Kongres selama total 23 tahun dan mencalonkan diri sebagai presiden tiga kali - sebagai seorang Libertarian pada tahun 1988, dan dalam pemilihan pendahuluan Republik pada tahun 2008 dan 2012 - sebelum pensiun pada tahun 2013 untuk mendirikan Ron Paul Institute for Peace and Prosperity.