Malaysia Airlines Pembawa 211 Orang Diancam Diledakkan, Terpaksa Putar Balik ke Sydney
loading...
A
A
A
SYDNEY - Sebuah penerbangan Malaysia Airlines dari Sydney ke Kuala Lumpur terpaksa putar balik pada hari Senin karena ada penumpang yang mengancam meledakkan pesawat tersebut.
Penerbangan MH122 tersebut lepas landas dari Bandara Sydney, Australia, tepat setelah pukul 13.00 siang dan putar balik sekitar tiga jam kemudian.
Sebuah video insiden tersebut telah muncul di media sosial, memperlihatkan seorang penumpang pria yang mengenakan ransel mengancam semua penumpang dan staf.
Ada 211 orang di dalam penerbangan MH122, yakni 199 penumpang dan 12 anggota awak.
"Demi keselamatan, komandan penerbangan membuat keputusan untuk kembali ke Sydney," kata pihak Malaysia Airlines melalui seorang juru bicaranya kepada Channel News Asia, yang dilansir Selasa (15/8/2023).
"Penumpang yang mengganggu itu kini telah ditahan oleh polisi setempat," imbuh juru bicara tersebut yang tidak disebutkan namanya.
Media Australia, Nine News, melaporkan bahwa penumpang pria berusia 45 tahun tersebut mengancam akan meledakkan pesawat. Namun, ketika anggota kru memeriksa ranselnya, mereka tidak menemukan bahan peledak.
Polisi Federal Australia (AFP) menggambarkan situasi tersebut sebagai "insiden darurat".
Belakangan, dalam keterangannya, polisi mengatakan pria itu ditangkap dan semua penumpang dievakuasi. Mereka juga mengatakan tidak ada ancaman bagi penumpang atau penerbangan.
Pria itu ditangkap tanpa insiden dan penumpang lainnya dibebaskan dari pesawat sekitar tiga jam setelah mendarat.
Pihak maskapai mengatakan semua penumpang akan dipindahkan ke penerbangan berikutnya yang tersedia.
"Malaysia Airlines ingin berterima kasih kepada pihak berwenang atas tanggapan langsung mereka dan kepada penumpang yang tetap tenang dan kooperatif selama cobaan ini," kata seorang pejabat maskapai seperti dikutip ABC News.
Menurut Malaysia Airlines, tidak ada penerbangan internasional yang dibatalkan karena insiden itu.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Penerbangan MH122 tersebut lepas landas dari Bandara Sydney, Australia, tepat setelah pukul 13.00 siang dan putar balik sekitar tiga jam kemudian.
Sebuah video insiden tersebut telah muncul di media sosial, memperlihatkan seorang penumpang pria yang mengenakan ransel mengancam semua penumpang dan staf.
Ada 211 orang di dalam penerbangan MH122, yakni 199 penumpang dan 12 anggota awak.
"Demi keselamatan, komandan penerbangan membuat keputusan untuk kembali ke Sydney," kata pihak Malaysia Airlines melalui seorang juru bicaranya kepada Channel News Asia, yang dilansir Selasa (15/8/2023).
"Penumpang yang mengganggu itu kini telah ditahan oleh polisi setempat," imbuh juru bicara tersebut yang tidak disebutkan namanya.
Media Australia, Nine News, melaporkan bahwa penumpang pria berusia 45 tahun tersebut mengancam akan meledakkan pesawat. Namun, ketika anggota kru memeriksa ranselnya, mereka tidak menemukan bahan peledak.
Polisi Federal Australia (AFP) menggambarkan situasi tersebut sebagai "insiden darurat".
Belakangan, dalam keterangannya, polisi mengatakan pria itu ditangkap dan semua penumpang dievakuasi. Mereka juga mengatakan tidak ada ancaman bagi penumpang atau penerbangan.
Pria itu ditangkap tanpa insiden dan penumpang lainnya dibebaskan dari pesawat sekitar tiga jam setelah mendarat.
Pihak maskapai mengatakan semua penumpang akan dipindahkan ke penerbangan berikutnya yang tersedia.
"Malaysia Airlines ingin berterima kasih kepada pihak berwenang atas tanggapan langsung mereka dan kepada penumpang yang tetap tenang dan kooperatif selama cobaan ini," kata seorang pejabat maskapai seperti dikutip ABC News.
Menurut Malaysia Airlines, tidak ada penerbangan internasional yang dibatalkan karena insiden itu.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(mas)