Awan Vulkanik Letusan Gunung Etna Ganggu Penerbangan di Eropa
loading...
A
A
A
ROMA - Awan abu vulkanik yang dimuntahkan dari gunung berapi paling aktif di Eropa telah mendorong penutupan salah satu bandara terbesar di Sisilia, menyebabkan penerbangan ditunda, dibatalkan, dan dialihkan.
Bandara internasional Catania Sisilia, yang dikenal sebagai Bandara Catania – Fontanarossa, akan tetap ditutup menyusul letusan Gunung Etna di dekatnya.
"Oleh karena itu, semua kedatangan dan keberangkatan dilarang," kata pernyataan otoritas bandara Catania. Mereka menambahkan bahwa "penumpang diminta dengan hormat untuk hadir di bandara hanya setelah berkonsultasi dengan maskapai mereka."
Melansir Reuters, Walikota Catania Enrico Trantino melarang penggunaan sepeda motor dan sepeda di dalam kota selama 48 jam ke depan, karena banyak jalan tertutup abu, dan memerintahkan mobil untuk melaju tidak lebih cepat dari 30 kilometer per jam karena kondisi berabu.
Aktivitas vulkanik, yang dimulai Minggu malam, berevolusi menjadi "air mancur lahar," menghasilkan awan vulkanik yang tersebar ke arah selatan. Itu diungkapkan Observatorium Etna Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia. "Ini menghasilkan kejatuhan abu di sektor selatan gunung berapi dan sekitarnya,” kata mereka, dilansir CNN.
Beberapa penerbangan yang dijadwalkan tiba di Catania, termasuk dari tujuan seperti Malta, Prancis, Austria, dan wilayah Italia lainnya, telah dibatalkan, ditunda, atau dialihkan.
Penutupan dilakukan hanya beberapa hari setelah bandara kembali beroperasi, setelah sempat terganggu oleh kebakaran besar di gedung terminalnya pada pertengahan Juli.
Selain yang paling aktif, Gunung Etna adalah gunung berapi tertinggi di Eropa, dengan tinggi sekitar 3.350 meter.
Bandara internasional Catania Sisilia, yang dikenal sebagai Bandara Catania – Fontanarossa, akan tetap ditutup menyusul letusan Gunung Etna di dekatnya.
"Oleh karena itu, semua kedatangan dan keberangkatan dilarang," kata pernyataan otoritas bandara Catania. Mereka menambahkan bahwa "penumpang diminta dengan hormat untuk hadir di bandara hanya setelah berkonsultasi dengan maskapai mereka."
Melansir Reuters, Walikota Catania Enrico Trantino melarang penggunaan sepeda motor dan sepeda di dalam kota selama 48 jam ke depan, karena banyak jalan tertutup abu, dan memerintahkan mobil untuk melaju tidak lebih cepat dari 30 kilometer per jam karena kondisi berabu.
Aktivitas vulkanik, yang dimulai Minggu malam, berevolusi menjadi "air mancur lahar," menghasilkan awan vulkanik yang tersebar ke arah selatan. Itu diungkapkan Observatorium Etna Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia. "Ini menghasilkan kejatuhan abu di sektor selatan gunung berapi dan sekitarnya,” kata mereka, dilansir CNN.
Beberapa penerbangan yang dijadwalkan tiba di Catania, termasuk dari tujuan seperti Malta, Prancis, Austria, dan wilayah Italia lainnya, telah dibatalkan, ditunda, atau dialihkan.
Penutupan dilakukan hanya beberapa hari setelah bandara kembali beroperasi, setelah sempat terganggu oleh kebakaran besar di gedung terminalnya pada pertengahan Juli.
Selain yang paling aktif, Gunung Etna adalah gunung berapi tertinggi di Eropa, dengan tinggi sekitar 3.350 meter.
(ahm)