Serangan Balik Ukraina terhadap Rusia Gagal Penuhi Ekspektasi NATO
loading...
A
A
A
LONDON - Serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia telah gagal memenuhi ekspektasi NATO. Aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu selama ini terlalu optimistis tentang kemampuan militer Kyiv.
Kesimpulan itu dilaporkan surat kabar Inggris, The Times, mengutip seorang perwira Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Surat kabar itu juga mencatat bahwa para pejabat di Kyiv mulai menyalahkan pendukung Barat mereka karena kurangnya tekad mereka.
Dalam laporan yang ditulis oleh Mark Galeotti, penulis lebih dari 20 buku tentang Rusia, The Times mengutip seorang perwira militer AS yang terlibat dalam pelatihan anggota dinas Ukraina.
“NATO mengharapkan keajaiban, dan Ukraina menjanjikannya,” katanya, yang dilansir Senin (14/8/2023). Dia menambahkan; “Anda tidak dapat berperang melawan optimisme.”
Pejabat AS lainnya, yang juga berbicara tanpa bersedia ditulis namanya, mengatakan kepada surat kabar tersebut; "Kami belum menutup buku pada tahun 2023, tetapi kami meningkatkan pemikiran kami tentang tahun 2024."
Laporan tersebut mengeklaim bahwa baik Rusia maupun Ukraina tidak dapat membuat kemajuan yang menentukan saat ini, dengan yang terakhir sekarang menggembar-gemborkan perebutan masing-masing desa sebagai tanda keberhasilan.
Galeotti, dalam laporannya, memperkirakan bahwa Kyiv memiliki waktu paling lama dua bulan untuk membalikkan keadaan sebelum hujan musim gugur mulai membuat tanah tidak dapat dilalui untuk perangkat keras militer pada bulan November.
Laporan tersebut mengeklaim bahwa benteng pertahanan yang kuat dan ladang ranjau luas yang didirikan oleh pasukan Rusia di Ukraina selatan adalah salah satu alasan kinerja serangan balasan Kyiv yang kurang baik.
Kesimpulan itu dilaporkan surat kabar Inggris, The Times, mengutip seorang perwira Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Surat kabar itu juga mencatat bahwa para pejabat di Kyiv mulai menyalahkan pendukung Barat mereka karena kurangnya tekad mereka.
Dalam laporan yang ditulis oleh Mark Galeotti, penulis lebih dari 20 buku tentang Rusia, The Times mengutip seorang perwira militer AS yang terlibat dalam pelatihan anggota dinas Ukraina.
“NATO mengharapkan keajaiban, dan Ukraina menjanjikannya,” katanya, yang dilansir Senin (14/8/2023). Dia menambahkan; “Anda tidak dapat berperang melawan optimisme.”
Pejabat AS lainnya, yang juga berbicara tanpa bersedia ditulis namanya, mengatakan kepada surat kabar tersebut; "Kami belum menutup buku pada tahun 2023, tetapi kami meningkatkan pemikiran kami tentang tahun 2024."
Laporan tersebut mengeklaim bahwa baik Rusia maupun Ukraina tidak dapat membuat kemajuan yang menentukan saat ini, dengan yang terakhir sekarang menggembar-gemborkan perebutan masing-masing desa sebagai tanda keberhasilan.
Galeotti, dalam laporannya, memperkirakan bahwa Kyiv memiliki waktu paling lama dua bulan untuk membalikkan keadaan sebelum hujan musim gugur mulai membuat tanah tidak dapat dilalui untuk perangkat keras militer pada bulan November.
Laporan tersebut mengeklaim bahwa benteng pertahanan yang kuat dan ladang ranjau luas yang didirikan oleh pasukan Rusia di Ukraina selatan adalah salah satu alasan kinerja serangan balasan Kyiv yang kurang baik.