China Bikin Senjata Laser yang Bisa Menembak Sesukanya, Menyebutnya Terobosan
loading...
A
A
A
BEIJING - Para ilmuwan militer China telah mengembangkan senjata laser berenergi tinggi yang dapat menembak selama yang diinginkan operatornya, tanpa gangguan dan tanpa penurunan kinerja. Mereka menyebutnya sebagai terobosan besar.
Para ilmuwan di National University of Defense Technology di Changsha menerbitkan hasil penelitian mereka awal bulan ini di Acta Optica Sinica, jurnal China yang ditinjau oleh rekan sejawat.
Mereka mengeklaim telah mengembangkan sistem pendingin baru yang memungkinkan untuk mengoperasikan laser berenergi tinggi tanpa batas, tanpa efek panas berlebih.
“Ini adalah terobosan besar dalam meningkatkan kinerja sistem laser berenergi tinggi,” kata tim tersebut dalam makalah penelitiannya, sebagaimana dikutip dari laman resminya, Optics Journal, Minggu (13/8/2023).
“Sinar berkualitas tinggi dapat diproduksi tidak hanya pada detik pertama, tetapi juga dipertahankan tanpa batas waktu.”
Menurut para ilmuwan, sistem pendingin mengontrol aliran gas untuk menghilangkan panas dari dalam senjata laser, mencegah getaran dan gangguan kinerja. Itu dapat memungkinkan operasi yang lebih lama, peningkatan jangkauan dan daya tembak yang lebih besar.
Mereka mencatat bahwa 60 tahun setelah penemuan laser ruby pertama, pengembang senjata belum mampu menciptakan "sinar maut yang dapat langsung membunuh target".
Beberapa proyek senjata laser Amerika Serikat (AS) yang paling terkenal telah dibatalkan, meskipun berhasil menembak jatuh target dalam pengujian.
“Alasan sebenarnya dari pembatalan proyek-proyek ini adalah karena kekuatan penghancurnya tidak memenuhi harapan,” kata para ilmuwan China.
"Waktu operasi yang lebih lama dan berkelanjutan diperlukan untuk memperluas jangkauan senjata laser lebih dari beberapa kilometer," imbuh mereka.
Senjata semacam itu menghasilkan sinar berenergi tinggi yang memanaskan gas di jalurnya saat melewati udara, menciptakan turbulensi. Efek ini dapat mendistorsi sinar, mengurangi keakuratan dan kekuatannya. Gas yang dipanaskan juga dapat mencemari cermin dalam senjata laser, mengurangi kinerja dan berpotensi merusak sistem.
Para peneliti China mengatakan mereka mengembangkan sistem yang meniupkan gas melalui senjata untuk menghilangkan limbah panas dan menjaga cermin tetap bersih. Teknologi mereka sudah digunakan di sejumlah senjata laser yang sedang dikembangkan oleh militer China.
Beijing dilaporkan berniat menggunakan senjata semacam itu untuk melawan drone, rudal, dan pesawat terbang musuh. Mereka juga dapat digunakan untuk menargetkan satelit, mengganggu kemampuan komunikasi, navigasi dan pengawasan musuh.
Para ilmuwan di National University of Defense Technology di Changsha menerbitkan hasil penelitian mereka awal bulan ini di Acta Optica Sinica, jurnal China yang ditinjau oleh rekan sejawat.
Mereka mengeklaim telah mengembangkan sistem pendingin baru yang memungkinkan untuk mengoperasikan laser berenergi tinggi tanpa batas, tanpa efek panas berlebih.
“Ini adalah terobosan besar dalam meningkatkan kinerja sistem laser berenergi tinggi,” kata tim tersebut dalam makalah penelitiannya, sebagaimana dikutip dari laman resminya, Optics Journal, Minggu (13/8/2023).
“Sinar berkualitas tinggi dapat diproduksi tidak hanya pada detik pertama, tetapi juga dipertahankan tanpa batas waktu.”
Menurut para ilmuwan, sistem pendingin mengontrol aliran gas untuk menghilangkan panas dari dalam senjata laser, mencegah getaran dan gangguan kinerja. Itu dapat memungkinkan operasi yang lebih lama, peningkatan jangkauan dan daya tembak yang lebih besar.
Mereka mencatat bahwa 60 tahun setelah penemuan laser ruby pertama, pengembang senjata belum mampu menciptakan "sinar maut yang dapat langsung membunuh target".
Beberapa proyek senjata laser Amerika Serikat (AS) yang paling terkenal telah dibatalkan, meskipun berhasil menembak jatuh target dalam pengujian.
“Alasan sebenarnya dari pembatalan proyek-proyek ini adalah karena kekuatan penghancurnya tidak memenuhi harapan,” kata para ilmuwan China.
"Waktu operasi yang lebih lama dan berkelanjutan diperlukan untuk memperluas jangkauan senjata laser lebih dari beberapa kilometer," imbuh mereka.
Senjata semacam itu menghasilkan sinar berenergi tinggi yang memanaskan gas di jalurnya saat melewati udara, menciptakan turbulensi. Efek ini dapat mendistorsi sinar, mengurangi keakuratan dan kekuatannya. Gas yang dipanaskan juga dapat mencemari cermin dalam senjata laser, mengurangi kinerja dan berpotensi merusak sistem.
Para peneliti China mengatakan mereka mengembangkan sistem yang meniupkan gas melalui senjata untuk menghilangkan limbah panas dan menjaga cermin tetap bersih. Teknologi mereka sudah digunakan di sejumlah senjata laser yang sedang dikembangkan oleh militer China.
Beijing dilaporkan berniat menggunakan senjata semacam itu untuk melawan drone, rudal, dan pesawat terbang musuh. Mereka juga dapat digunakan untuk menargetkan satelit, mengganggu kemampuan komunikasi, navigasi dan pengawasan musuh.
(mas)