China Peringatkan Singapura: AS Pengacau Terbesar di Dunia

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 08:21 WIB
loading...
A A A
“Kami akan terus mencari cara meningkatkan kerja sama kami, termasuk di bidang-bidang seperti konektivitas, ekonomi digital, dan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Balakrishnan.

Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, yang juga ditemui Wang, menyatakan dukungannya atas minat China bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

Blok perdagangan 11 negara itu didirikan pada 2018 dan mencakup beberapa negara yang sama dengan RCEP, tetapi juga negara seperti Kanada, Meksiko, dan Peru, di ujung Pasifik. Inggris bergabung dengan CPTPP bulan lalu.

Namun, Singapura, bekas jajahan Inggris, juga memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat, yang darinya ia memperoleh sebagian besar inventaris militernya.

Karena kekuatan ekonomi dan lokasinya yang strategis di Selat Malaka dan ujung selatan Laut China Selatan, Washington berupaya keras menjalin persahabatan dengan negara pulau itu dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Juni, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengunjungi Singapura, bertemu Wong untuk menegaskan kembali “kemitraan pertahanan bilateral yang kuat dan telah berlangsung lama” dan “visi bersama mereka untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”

Ini adalah ungkapan yang digunakan AS sebagai tanggapan atas klaim China atas pulau dan jalur laut di Laut China Selatan, yang sebagian besar tumpang tindih dengan klaim negara lain, dan yang ditentang AS sebagai penegakan Hukum PBB tahun 1982 tentang Laut (UNCLOS) terhadap pelanggaran. Ironisnya, AS tidak pernah meratifikasi UNCLOS.

Di tengah sikap AS, China dan ASEAN telah mendorong lebih dekat untuk menetapkan kode etik bersama untuk Laut China Selatan, yang akan mengatur interaksi dan perselisihan mereka sejalan dengan UNCLOS setelah mulai berlaku.

Pertemuan kelompok kerja bulan lalu melihat negara-negara mitra berkomitmen menghasilkan dokumen kerja dalam waktu tiga tahun.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)