Ukraina Lapor Pentagon Tiap Penggunaan Bom Cluster AS

Kamis, 10 Agustus 2023 - 20:45 WIB
loading...
A A A
Bom tandan tidak memungkinkan pasukan Ukraina mencapai “pertahanan Rusia yang paling tangguh”, menggabungkan parit infanteri, jebakan tank, dan penghalang lainnya.

Sejak serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan dimulai pada awal Juni, meskipun menerima perangkat keras pertahanan terbaru Barat senilai puluhan miliar dolar, didukung pelatihan NATO, pasukan Ukraina hanya memperoleh sedikit keuntungan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui kemajuan "lebih lambat dari yang diinginkan". Demikian pula, para pejabat Barat juga mengakui serangan balasan Ukraina "sangat tidak mungkin" berhasil.

Operasi serangan balasan rezim Zelensky dilaporkan telah menelan korban lebih dari 43.000 nyawa prajurit Ukraina, dan lebih dari 4.900 peralatan militer, termasuk 1830 lebih tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Jumlah kerugiannya hingga 20% dari persediaan pra-serangan balik Ukraina.

Bom tandan biasanya dijatuhkan dari pesawat terbang atau ditembakkan dari darat atau laut, terbuka di udara untuk melepaskan puluhan atau ratusan submunisi, yang dapat memenuhi area seluas beberapa lapangan sepak bola, atau lebih dari 300 meter.

Ketika bom cluster tersebar, mereka dapat melukai dan membunuh warga sipil serta memiliki tingkat kegagalan yang tinggi.

Bom yang tidak meledak bisa menimbulkan bahaya selama bertahun-tahun setelah konflik berakhir.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah memperingatkan militer Rusia akan dipaksa menggunakan senjata serupa, yang memiliki banyak persediaan, untuk melawan Angkatan Bersenjata Ukraina.

Pada 16 Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow memiliki hak menggunakan senjata serupa jika senjata semacam ini digunakan untuk melawan pasukannya.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)