Mengapa Ilmuwan Manhattan Project Merancang 2 Jenis Bom yakni Fat Man dan Little Boy?

Kamis, 10 Agustus 2023 - 05:15 WIB
loading...
Mengapa Ilmuwan Manhattan...
Bom atom menjadi senjata mematikan dalam sejarah manusia. Foto/Universal/Insider
A A A
WASHINGTON - Selama Perang Dunia II, para ilmuwan sangat menyadari potensi penggunaan fisi nuklir untuk membuat senjata.

Di tengah kekhawatiran bahwa Jerman sedang bekerja untuk membuat bom, J. Robert Oppenheimer ditunjuk sebagai direktur Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico - bagian dari Proyek Manhattan atau Manhattan Project merupakan misi rahasia Amerika Serikat yang ditugaskan untuk membangun bom atom.



Proyek Manhattan membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk menyelesaikan misinya — mempekerjakan lebih dari 130.000 orang pada puncaknya dan menelan biaya USD2,2 miliar pada akhir perang, yaitu sekitar USD38 miliar pada tahun 2023 jika disesuaikan dengan inflasi.

Para ilmuwan merancang dan menyelesaikan dua jenis bom atom yang berbeda karena mereka tidak yakin metode mana yang akan berhasil. Satu ditenagai oleh uranium, dan yang lainnya ditenagai oleh plutonium.

Uranium memiliki sejumlah isotop yang berbeda — atau unsur kimia yang sama dengan jumlah neutron yang berbeda. Uranium alami sebagian besar terdiri dari isotop U-238 dan mengandung sejumlah kecil isotop U-235. Tapi bom atom membutuhkan konsentrasi tinggi dari U-235 karena itu bentuk yang mudah mengalami fisi.

Sebuah laboratorium di Oak Ridge, Tennessee, menciptakan uranium yang "diperkaya" ini yang mengandung U-235 konsentrasi tinggi untuk digunakan sebagai bahan bakar bom - dijuluki "The Little Boy" - yang dijatuhkan di atas Hiroshima.

The Little Boy menampilkan metode peledakan senjata. Bom itu berisi dua inti uranium yang terpisah dan menggunakan bahan peledak konvensional untuk menembakkan satu inti ke inti lainnya. Ketika dua inti uranium saling bertabrakan, massa kritis tercapai, menyebabkan ledakan atom.

Sementara uranium ditambang dan diperkaya untuk digunakan dalam bom, plutonium harus dibuat dari awal.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2842 seconds (0.1#10.140)