Kebakaran Hutan Mengamuk Selama 4 Hari di Portugal, 1.400 Orang Dievakuasi
loading...
A
A
A
ODEMIRA - Hampir 1.000 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di Portugal selatan pada Selasa yang telah berkobar selama empat hari, menghanguskan ribuan hektar dan memaksa sekitar 1.400 orang dievakuasi.
Kebakaran hutan dimulai pada Sabtu di distrik Odemira, di wilayah Alentejo, tetapi sejak itu menyebar ke selatan menuju Algarve, salah satu tujuan wisata utama Portugal.
Suhu tinggi dan angin kencang telah menghambat upaya petugas pemadam kebakaran dan enam pesawat penyemprot air untuk memadamkan api, yang telah menghancurkan sekitar 7.000 hektar, termasuk area pohon pinus yang luas dan kayu putih yang mudah terbakar.
Jose Ribeiro, komandan regional otoritas darurat dan perlindungan sipil (ANPC), mengatakan kondisi cuaca diperkirakan akan tetap menantang.
"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan," kata Ribeiro kepada wartawan pada hari Selasa, menambahkan ada dua front aktif, dengan satu menuju Monchique, daerah pegunungan hijau subur di pedesaan Algarve seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/8/2023).
Wali Kota Odemira, Helder Guerreiro, menyebut situasi itu kritis, sulit, dan kompleks, sementara Ribeiro mengatakan batas api telah diatasi untuk saat ini tetapi masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikannya.
Andre Fernandes, komandan nasional ANPC, mengatakan buldoser digunakan untuk membangun sekat bakar dan mencegah api menyebar lebih jauh.
Monchique, yang terakhir terbakar pada tahun 2018, populer di kalangan penduduk lokal dan turis karena mata air panas dan hotelnya.
Sekitar 20 desa, salah satunya di Monchique, empat akomodasi wisata, dan tempat berkemah telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Beberapa jalan juga telah diblokir.
Kebakaran hutan dimulai pada Sabtu di distrik Odemira, di wilayah Alentejo, tetapi sejak itu menyebar ke selatan menuju Algarve, salah satu tujuan wisata utama Portugal.
Suhu tinggi dan angin kencang telah menghambat upaya petugas pemadam kebakaran dan enam pesawat penyemprot air untuk memadamkan api, yang telah menghancurkan sekitar 7.000 hektar, termasuk area pohon pinus yang luas dan kayu putih yang mudah terbakar.
Jose Ribeiro, komandan regional otoritas darurat dan perlindungan sipil (ANPC), mengatakan kondisi cuaca diperkirakan akan tetap menantang.
"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan," kata Ribeiro kepada wartawan pada hari Selasa, menambahkan ada dua front aktif, dengan satu menuju Monchique, daerah pegunungan hijau subur di pedesaan Algarve seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/8/2023).
Wali Kota Odemira, Helder Guerreiro, menyebut situasi itu kritis, sulit, dan kompleks, sementara Ribeiro mengatakan batas api telah diatasi untuk saat ini tetapi masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikannya.
Andre Fernandes, komandan nasional ANPC, mengatakan buldoser digunakan untuk membangun sekat bakar dan mencegah api menyebar lebih jauh.
Monchique, yang terakhir terbakar pada tahun 2018, populer di kalangan penduduk lokal dan turis karena mata air panas dan hotelnya.
Sekitar 20 desa, salah satunya di Monchique, empat akomodasi wisata, dan tempat berkemah telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Beberapa jalan juga telah diblokir.