5 Kebodohan Taktik Perang Ukraina dalam Melawan Pasukan Rusia

Kamis, 03 Agustus 2023 - 21:01 WIB
loading...
5 Kebodohan Taktik Perang Ukraina dalam Melawan Pasukan Rusia
Prajurit Ukraina dari Brigade Infanteri Bermotor Terpisah Kost Hordiienko ke-57 bersiap menembakkan howitzer self-propelled 2S22 Bohdana ke arah pasukan Rusia, di wilayah Donetsk, Ukraina, 5 Juli 2023. Foto/REUTERS/Sofiia Gatilova
A A A
KIEV - Konflik antara Ukraina dan Rusia telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dalam perang yang masih berlangsung, ada beberapa fakta yang mengungkapkan kebodohan taktik perang Ukraina dalam menghadapi pasukan Rusia.

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan taktik militer Ukraina dan konsekuensinya terhadap hasil perang.

1. Kekurangan Sumber Daya dan Persenjataan


Salah satu faktor utama yang menghambat upaya Ukraina dalam melawan Rusia adalah kekurangan sumber daya dan persenjataan.

Selama bertahun-tahun, anggaran militer Ukraina telah berkurang, menyebabkan kurangnya dana untuk pengembangan teknologi militer yang canggih dan perawatan rutin untuk persenjataan mereka.

Sementara itu, Rusia memiliki anggaran militer yang jauh lebih besar dan memiliki akses ke persenjataan modern, termasuk sistem rudal canggih dan pesawat tempur.

Pada awal konflik, Ukraina mengalami kesulitan menyediakan dana yang cukup untuk mengembangkan dan memperoleh persenjataan modern.

Sebagai contoh, mereka memiliki sistem pertahanan udara yang kurang efektif dan cenderung lebih tua dibandingkan dengan sistem rudal modern Rusia.

Hal ini menyebabkan angkatan udara Ukraina tidak dapat melindungi wilayah mereka dari serangan udara Rusia.

2. Kurangnya Kesiapan Tempur


Kebodohan taktik lain yang dialami Ukraina adalah kurangnya kesiapan tempur. Selama masa damai, pelatihan militer dan latihan tempur yang intensif harus menjadi prioritas untuk memastikan pasukan Ukraina siap menghadapi ancaman apapun.

Namun, banyak unit militer Ukraina yang kurang berlatih dan kurang siap menghadapi serangan tiba-tiba dari Rusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)