WHO: Pandemi Covid-19 itu Satu Gelombang Besar, Tidak Musiman
loading...
A
A
A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pandemi Covid-19 sebagai satu gelombang besar.
WHO memperingatkan agar jangan puas dulu saat musim panas terjadi di belahan bumi utara karena infeksi tidak mengikuti perubahan musim.
Para pejabat WHO telah menghindari menyebut kasus peningkatan kembali Covid-19 seperti di Hong Kong sebagai “gelombang” karena ini membuat publik menganggap virus di luar kontrol manusia.
Padahal faktanya langkah yang terkoordinasi dapat memperlambat penyebaran virus corona.
“Kita berada pada gelombang pertama. Ini akan menjadi satu gelombang besar. Ini akan naik dan turun sedikit. Hal terbaik ialah untuk membuatnya mendatar dan mengubahnya hanya bergerak sedikit bergerak di kaki Anda,” papar Margaret Harris saat konferensi pers virtual WHO di Jenewa.
“Orang masih berpikir tentang musim. Apa yang kita semua perlu ketahui ialah ini virus baru dan ini berperilaku berbeda,” kata Harris.
“Musim panas adalah masalah. Virus ini menyukai semua musim,” tutur dia.
Meski demikian, dia khawatir tentang beberapa kasus Covid-19 yang bertepatan dengan kasus influenza pada musim normal selama musim dingin di belahan bumi bagian selatan. (Baca Juga: Najib Razak Divonis Penjara 12 Tahun dalam Kasus Korupsi 1MDB)
Sejauh ini, sampel-sampel laboratorium tidak menunjukkan jumlah yang tinggi kasus flu, menunjukkan saat ini hanya awal normal untuk musim flu. (Lihat Infografis: Kasus Positif Covid-19 Tembus Angka 100 Ribu)
WHO memperingatkan agar jangan puas dulu saat musim panas terjadi di belahan bumi utara karena infeksi tidak mengikuti perubahan musim.
Para pejabat WHO telah menghindari menyebut kasus peningkatan kembali Covid-19 seperti di Hong Kong sebagai “gelombang” karena ini membuat publik menganggap virus di luar kontrol manusia.
Padahal faktanya langkah yang terkoordinasi dapat memperlambat penyebaran virus corona.
“Kita berada pada gelombang pertama. Ini akan menjadi satu gelombang besar. Ini akan naik dan turun sedikit. Hal terbaik ialah untuk membuatnya mendatar dan mengubahnya hanya bergerak sedikit bergerak di kaki Anda,” papar Margaret Harris saat konferensi pers virtual WHO di Jenewa.
“Orang masih berpikir tentang musim. Apa yang kita semua perlu ketahui ialah ini virus baru dan ini berperilaku berbeda,” kata Harris.
“Musim panas adalah masalah. Virus ini menyukai semua musim,” tutur dia.
Meski demikian, dia khawatir tentang beberapa kasus Covid-19 yang bertepatan dengan kasus influenza pada musim normal selama musim dingin di belahan bumi bagian selatan. (Baca Juga: Najib Razak Divonis Penjara 12 Tahun dalam Kasus Korupsi 1MDB)
Sejauh ini, sampel-sampel laboratorium tidak menunjukkan jumlah yang tinggi kasus flu, menunjukkan saat ini hanya awal normal untuk musim flu. (Lihat Infografis: Kasus Positif Covid-19 Tembus Angka 100 Ribu)
(sya)