8 Negara Termuda di Dunia, Nomor 5 Bertahan Hidup dari Pangkalan Militer AS

JAKARTA - Usia suatu negara ditentukan oleh faktor-faktor seperti perbatasan, budaya, dan orang-orangnya. Identitas suatu negara dan prinsip-prinsipnya sangat penting dan menyatukan warga negara.

Seperti halnya individu mana pun, bahkan identitas suatu negara akan berubah seiring waktu, karena populasinya atau pemerintahnya. Meski sudah ada sejak lama, beberapa daerah baru saja mendeklarasikan diri sebagai negara.

Melansir Travel Earth, ,isalnya, Armenia, salah satu negara tertua di dunia, didirikan pada 330 SM; tetapi negara itu mencapai kemerdekaannya dalam bentuknya yang sekarang hanya pada tahun 1991. Setelah kebebasan mereka dari Uni Soviet, mereka menjadi salah satu negara terbaru di dunia.

Demikian pula, banyak daerah yang pernah ada sepanjang sejarah, mengalami masa-masa sulit menjadi sebuah bangsa saat ini. Beberapa dari mereka harus menghadapi kekerasan dan pertumpahan darah untuk kemerdekaan, tetapi yang lain seperti Portugal mengalami transisi yang damai.

Berikut adalah 8 negara termuda di dunia.

1. Penaklukan Berbeda, Pertempuran Berbeda: Republik Sudan Selatan

Foto/Travel Earth

Negara terbaru di dunia, Sudan Selatan, mendeklarasikan kemerdekaannya pada 9 Juli 2011. Negara ini terdiri dari 60 komunitas etnis dan 10 negara bagian Sudan.

Negara ini awalnya memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1956 dari penjajahan Eropa dan Mesir, yang mengakibatkan lebih banyak kekerasan antara komunitas Muslim dan Kristen. Kesepakatan yang terbentuk pada 2005 akhirnya mengakhiri perang saudara.

Bahkan setelah menjadi negara merdeka pada tahun 2011, negara itu kembali mengalami perang saudara pada tahun 2013 ketika Presiden Salva Kiir Mayardit memecat seluruh kabinetnya.

Konflik ini berakhir pada tahun 2018 ketika Salva Kiir Mayardit menandatangani perjanjian pembagian kekuasaan dengan kelompok oposisinya dan Machar, seorang pemimpin pemberontak. Sudan Selatan terkenal dengan beragam satwa liar, hutan hujan, sabana, dan banyak lagi. Bepergian ke negara itu tidak disarankan karena COVID-19 dan statistik kejahatan yang meningkat.

2. Diperintah oleh Romawi Dan Serbia: Kosovo

Foto/Travel Earth

Pernah menjadi bagian dari Serbia, Kosovo memperoleh kemerdekaan pada Februari 2008. Negara ini mengalami konflik berkelanjutan antara populasi Serbia dan Albania, yang mengakibatkan kebebasannya dari Serbia.

Banyak negara termasuk Serbia dan Spanyol tidak mengakuinya sebagai sebuah negara. Seiring berjalannya sejarah, Kosovo diperintah oleh Romawi pada 1 M, dan pada abad ke-12, Serbia menguasai. Kemudian negara itu digabungkan dengan Federasi Yugoslavia pada tahun 1956.

Pada tahun 1991, Yugoslavia pecah menjadi negara-negara yang berbeda, orang Albania di Kosovo mencoba memperoleh kemerdekaan dengan perlawanan pasif dan gagal. Terlepas dari upaya tambahan oleh Tentara Pembebasan Kosovo, otoritas Serbia dan Yugoslavia menggunakan pembersihan etnis terhadap orang Albania.

Belakangan, perjanjian damai ditandatangani pada 1999 yang berujung pada kemerdekaan. Salah satu negara terbaru di dunia, Kosovo adalah tujuan pegunungan kuno, biara, dan seni.

3. Pecahnya Sisa-sisa Yugoslavia: Montenegro dan Serbia

Saat Montenegro memilih untuk merdeka, akhirnya menyelesaikan disintegrasi Yugoslavia. Montenegro mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia yang mengakibatkan Serbia menjadi negara berdaulat yang berdiri sendiri.

Serbia berperang empat kali untuk menjadi Serbia Raya dan memegang kendali atas negara-negara yang merupakan bagian dari bekas Yugoslavia. Dalam referendum tahun 2006, 55 persen penduduk negara itu memilih kemerdekaan, sehingga negara tersebut muncul sebagai negara berdaulat.

Uni Eropa (UE) menegosiasikan kesepakatan itu dan merupakan kandidat untuk mendapatkan keanggotaan UE. Negara terdekat Montenegro dan Serbia adalah Kroasia, Bosnia, Kosovo, dan Albania yang menjadikannya tujuan liburan yang berkembang. Negara Montenegro yang baru terbentuk memiliki taman nasional, pegunungan, atraksi budaya, dan lanskap laut.

4. Memisahkan diri dari Indonesia: Timor Timur

Foto/Travel Earth

Timor Timur menderita di bawah pemerintahan Indonesia sejak Portugis menyerahkan kendali pada tahun 1975. Invasi Indonesia pada tahun 1975 mengakibatkan sekitar 200.000 kematian.

Pada September 1999, sebuah referendum mencerminkan bahwa 78 persen pemilih lebih memilih kemerdekaan yang berujung pada kekerasan dan milisi anti kemerdekaan yang menewaskan sekitar 1.000 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa turun tangan dan mendirikan Administrasi Transisi PBB di Timor Timur dan mendirikan kamp-kamp pengungsi. Pada bulan Februari 2002 majelis Timor Timur menerima rancangan konstitusi, dan Timor Timur dan Indonesia menandatangani perjanjian untuk masa depan yang damai.
Akhimya, pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur menjadi salah satu negara terbaru di dunia dan mendeklarasikan kemerdekaannya. Pantai dan pulau yang masih alami, makanan laut yang lezat, beragam kesempatan untuk menjelajahi kehidupan bawah laut, dan mendaki pegunungan sambil berinteraksi dengan penduduk desa setempat adalah sekilas tentang apa yang ditawarkan Timor Lorosa'e.

5. Sekitar 300 Pulau Vulkanik: Palau

Foto/Travel Earth

Pendukung besar pariwisata berkelanjutan, Palau memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1994. Di antara negara-negara terbaru di dunia, Palau terdiri dari pulau-pulau karang dan vulkanik. Masih sebagai negara pemula, Palau menerima dukungan keuangan dari Amerika Serikat dengan imbalan mempertahankan pangkalan militernya di Palau.

Ini dimungkinkan di bawah Compact of Free Association yang membuat AS bertanggung jawab atas pertahanan Palau. Terlepas dari pengaruh Barat, orang Palau berpegang pada tradisi dan budaya mereka. Negara ini berada di bawah kekuasaan banyak negara, yang terbaru adalah Jepang pada tahun 1914.

Pada tahun 1947, menjadi Wilayah Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa di bawah pemerintahan AS. Pada tahun 1994 negara itu bergabung dengan PBB dan mendeklarasikan kemerdekaannya. Palau memiliki pulau vulkanik yang menakjubkan, hutan lebat, dan tebing kapur yang besar. Negara yang baru ditemukan ini juga memiliki kehidupan laut yang berkembang pesat yang menjadikannya tujuan ideal untuk menyelam dan snorkeling.

6. Cobaan untuk Kebebasan: Eritrea

Foto/Travel Earth

Eritrea, negara Afrika timur laut, adalah tempat yang baik untuk menjelajahi arsitektur Art Deco, dan ibukotanya Asmara telah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Turki Ottoman mengatur pasukan di Massawa, Eritrea pada tahun 1500-an.

Negara itu akhirnya jatuh di bawah kekuasaan Italia dan Inggris sebelum dikelola sebagai wilayah perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1949. Pada tahun 1952, Majelis Umum PBB memilih dan menjadikan Eritrea sebagai komponen federal Ethiopia. Eritrea berperang untuk kemerdekaan dari tahun 1962 hingga 1991 yang mencakup kudeta militer, revolusi sosial, perang gerilya, dan serangan militer.

Pada tahun 1993, warga Eritrea memilih kemerdekaan, tetapi ini tidak menghasilkan perdamaian di negara yang baru dibentuk itu. Ada bentrokan perbatasan dari tahun 1998-2000 yang memakan korban sekitar 70.000 orang. Kekerasan berlanjut hingga 2018 Ethiopia dan Eritrea mengakhiri perang. Hindari bepergian ke Eritrea karena COVID-19 dan juga karena ketegangan antar negara tetangga membuat negara tersebut berbahaya. Namun mengunjungi Asmara dianggap aman.

7. Akhir Cekoslowakia: Republik Ceko dan Slovakia

Republik Ceko dan Slovakia adalah hasil pembubaran Cekoslowakia. Kedua negara adalah bagian dari Cekoslowakia hingga Januari 1993. Baik Republik Ceko dan Slovakia muncul dari pemerintahan komunis yang kuat, tetapi Republik Ceko adalah salah satu negara maju pertama dari negara-negara Blok Timur, sementara Slovakia mengalami ketidakstabilan politik.

Negara-negara ini bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004. Republik Ceko kemudian menjadi negara yang baru dibentuk dan salah satu tujuan wisata terbaik di dunia dengan situs bersejarah, arsitektur yang indah, dan kehidupan malamnya.

8. Pemerintahan Nazi, Komunisme, dan Perang Saudara: Bosnia-Herzegovina

Pada tahun 1908, Austria-Hongaria mengambil alih provinsi Ottoman Bosnia-Herzegovina. Ketika kekaisaran Austria-Hongaria jatuh pada tahun 1918, Bosnia-Herzegovina berada di bawah Kroasia pro-Hitler yang menyebabkan banyak orang Serbia, Gipsi, dan Yahudi dikirim ke kamp kematian. Setelah dibebaskan oleh Komunis pada tahun 1945, negara tersebut menjadi bagian dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia.

Setelah komunisme runtuh, orang Kroasia dan Muslim di negara itu berkumpul dan mengalahkan orang Serbia, dan mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1992. Perang saudara dimulai antara Muslim Bosnia, Serbia, dan Kroasia yang berlangsung selama tiga tahun hingga perjanjian perdamaian Dayton ditandatangani pada tahun 1995. ke masa lalu Ottoman dan Austria-Hongaria, negara ini adalah kekayaan budaya.

Bosnia-Herzegovina diberkati dengan kota-kota yang indah, air terjun yang mengalir deras, pegunungan yang ideal untuk hiking, dan sungai-sungai indah yang menawarkan olahraga air. Perjalanan ke Bosnia-Herzegovina berbahaya karena COVID-19, terorisme, dan adanya ranjau darat.