Kapal Induk Ronald Reagan Dikerahkan dalam Latihan Perang 13 Negara Termasuk Indonesia

Minggu, 30 Juli 2023 - 01:01 WIB
loading...
Kapal Induk Ronald Reagan Dikerahkan dalam Latihan Perang 13 Negara Termasuk Indonesia
USS Ronald Reagan, satu-satunya kapal induk yang dikerahkan dalam latihan perang Talisman Sabre 2023 di Australia. Manuver ini diikuti militer 13 negara termasuk Indonesia. Foto/AAP/Yonhap News Agency
A A A
BRISBANE - USS Ronald Reagan menjadi satu-satunya kapal induk yang dikerahkan dalam latihan perang Talisman Sabre 2023 di Australia. Manuver ini melibatkan militer dari 13 negara termasuk Indonesia.

USS Ronald Reagan merupakan kapal induk Angkatan Laut AS yang akan digantikan tahun depan oleh USS George Washington, kapal induk sesama kelas Nimitz.

Talisman Sabre 2023 diadakan di seluruh Australia utara dari 22 Juli hingga 4 Agustus, dengan lebih dari 30.000 personel militer dari 13 negara berpartisipasi langsung.

Militer Australia, Kanada, Fiji, Prancis, Jerman, Indonesia, Jepang, Papua Nugini, Selandia Baru, Republik Korea (Korea Selatan), Tonga, Inggris, dan Amerika Serikat adalah peserta penuh. Sedangkan militer Filipina, Singapura, dan Thailand hadir sebagai pengamat.



Selama latihan tempur, kapal induk USS Ronald Reagan berada dalam satu formasi dengan kapal perang Angkatan Laut Australia HMAS Perth, kapal selam serang cepat Amerika; USS North Carolina, dan kapal penjelajah peluru kendali Amerika; USS Robert Smalls dan USS Antietam.

Sebelumnya, Pasukan Bela Diri Darat Jepang (GSDF) melakukan uji tembak rudal anti-kapal Type-12 untuk pertama kalinya di Australia sebagai bagian dari latihan tempur Talisman Sabre.

Penembakan langsung adalah bagian dari latihan perang anti-kapal gabungan yang mungkin diadakan dengan mempertimbangkan China.

Jepang, Amerika Serikat, dan Australia meningkatkan keterampilan taktis dan interoperabilitas dalam operasi anti-kapal dengan memanfaatkan senjata dan teknologi satu sama lain.

Jepang berada di tengah-tengah program pengembangan dan pengadaan rudal yang signifikan sebagai bagian dari doktrin "serangan balasan" melawan meningkatnya tantangan dari China dan Korea Utara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)