Jet Tempur F-15 Arab Saudi Jatuh, Awaknya Tewas
loading...
A
A
A
RIYADH - Sebuah jet tempur F-15 Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi jatuh selama latihan di wilayah selatan negara itu, Rabu. Insiden ini menewaskan awak pesawat.
"Pesawat, bagian dari armada F-15SA, jatuh selama misi pelatihan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Turki al-Maliki dalam sebuah pernyataan yang dilansir Saudi Press Agency, Kamis (27/7/2023).
"Kecelakaan itu mengakibatkan awak pesawat mati syahid," lanjut pernyataan al-Mailiki tanpa menyebutkan secara pasti berapa banyak yang tewas.
Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan jet tempur tersebut.
Insiden tersebut terjadi pada pukul 14.28 waktu setempat di area pelatihan Pangkalan Udara Raja Khalid di kota Khamis Mushait.
F-15 merupakan jet tempur buatan Amerika Serikat (AS). Selama beberapa dekade, F-15 telah menjadi landasan hubungan antara Angkatan Udara Arab Saudi dan AS.
Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, yang merupakan bagian dari Departemen Pertahanan AS, Amerika telah menjadi mitra keamanan utama Kerajaan Arab Saudi.
“F-15SA akan membantu mencegah agresor potensial dengan meningkatkan kemampuan angkatan udara taktis Saudi untuk mempertahankan diri dari ancaman regional,” kata badan tersebut dalam pernyataan tahun 2010 ketika memberi tahu Kongres AS tentang potensi penjualan 84 unit pesawat semacam itu ke Riyadh.
Khamis Mushait terletak di provinsi Asir yang berbatasan dengan Yaman, tempat Arab Saudi selama lebih dari delapan tahun memimpin koalisi militer yang mendukung pemerintah yang diakui secara internasional melawan pemberontak Houthi.
Pertempuran di Yaman telah mereda sejak gencatan senjata diumumkan pada April 2022, meskipun secara resmi baru berakhir pada Oktober 2022.
"Pesawat, bagian dari armada F-15SA, jatuh selama misi pelatihan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Turki al-Maliki dalam sebuah pernyataan yang dilansir Saudi Press Agency, Kamis (27/7/2023).
"Kecelakaan itu mengakibatkan awak pesawat mati syahid," lanjut pernyataan al-Mailiki tanpa menyebutkan secara pasti berapa banyak yang tewas.
Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan jet tempur tersebut.
Insiden tersebut terjadi pada pukul 14.28 waktu setempat di area pelatihan Pangkalan Udara Raja Khalid di kota Khamis Mushait.
F-15 merupakan jet tempur buatan Amerika Serikat (AS). Selama beberapa dekade, F-15 telah menjadi landasan hubungan antara Angkatan Udara Arab Saudi dan AS.
Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, yang merupakan bagian dari Departemen Pertahanan AS, Amerika telah menjadi mitra keamanan utama Kerajaan Arab Saudi.
“F-15SA akan membantu mencegah agresor potensial dengan meningkatkan kemampuan angkatan udara taktis Saudi untuk mempertahankan diri dari ancaman regional,” kata badan tersebut dalam pernyataan tahun 2010 ketika memberi tahu Kongres AS tentang potensi penjualan 84 unit pesawat semacam itu ke Riyadh.
Khamis Mushait terletak di provinsi Asir yang berbatasan dengan Yaman, tempat Arab Saudi selama lebih dari delapan tahun memimpin koalisi militer yang mendukung pemerintah yang diakui secara internasional melawan pemberontak Houthi.
Pertempuran di Yaman telah mereda sejak gencatan senjata diumumkan pada April 2022, meskipun secara resmi baru berakhir pada Oktober 2022.
(mas)