5 Poin Penting Visi Putin tentang Afrika seiring Perang Rusia dan Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin membagikan pandangannya tentang bagaimana Rusia dan Afrika harus menyatukan upaya mereka dalam mendorong “perdamaian global, kemajuan, dan masa depan yang sukses”.
Visi itu terungkap dalam artikel yang dirilis menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rusia-Afrika di St Petersburg.
Presiden Rusia mengatakan hubungan Moskow dengan negara-negara Afrika memiliki "akar yang kuat dan dalam serta selalu dibedakan oleh stabilitas, kepercayaan, dan niat baik."
“Moskow telah secara konsisten mendukung rakyat Afrika dalam perjuangan mereka untuk pembebasan dari penindasan kolonial dan memberikan bantuan dalam mengembangkan kenegaraan, memperkuat kedaulatan dan kemampuan pertahanan mereka,” tulis Putin.
“Kami yakin tatanan dunia multipolar baru, yang konturnya sudah terlihat, akan lebih adil dan demokratis.”
Di bawah kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, tidak hanya janji-janji untuk membebaskan ekspor biji-bijian Rusia dari sanksi yang tak terpenuhi, negara-negara Eropa bahkan memblokir upaya Rusia mengirim pupuk ke negara-negara Afrika secara gratis.
Menurut Putin, lebih dari 200.000 ton pupuk “masih dipegang secara tidak hati-hati oleh orang Eropa.”
Lebih dari 70% ekspor Ukraina berakhir di negara-negara berpenghasilan tinggi, sementara negara-negara termiskin menerima kurang dari 3% biji-bijian Ukraina, menurut Putin.
“Terlepas dari tekanan Barat, Moskow akan terus memasok biji-bijian, produk makanan, pupuk, dan barang-barang lainnya ke Afrika, baik secara komersial maupun gratis, terutama karena kami mengharapkan rekor panen lainnya tahun ini,” ungkap Putin.
Pada tahun 2022 saja, Rusia mengekspor 11,5 juta ton biji-bijian ke Afrika, dan hampir 10 juta ton lainnya dikirimkan pada paruh pertama tahun 2023.
Moskow sangat menghargai dan akan terus mengembangkan hubungan ekonomi dengan Afrika, baik dengan masing-masing negara maupun organisasi regional.
Rusia juga ingin membawa kerja sama kemanusiaan, budaya, olahraga, dan media massa ke tingkat yang sama sekali baru untuk melayani kepentingan bersama.
Di bidang pendidikan, Putin mencatat Rusia membantu negara-negara Afrika untuk membangun kapasitas sumber daya manusia mereka.
Putin mencatat dari 35.000 pelajar Afrika di Rusia, “lebih dari 6.000 orang menerima beasiswa pemerintah Rusia.”
KTT Rusia-Afrika kedua akan berlangsung dari 27-28 Juli, bersamaan dengan Forum Ekonomi dan Kemanusiaan, yang diharapkan dapat menyediakan platform untuk pertemuan bisnis dan sesi panel.
Empat puluh sembilan negara telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka, dan presiden Rusia berharap para peserta akan menyetujui Rencana Aksi Forum Kemitraan Rusia-Afrika.
“Kami sedang bekerja menyiapkan paket perjanjian dan memorandum antar pemerintah dan antar lembaga yang mengesankan dengan masing-masing negara serta asosiasi regional di benua itu,” ujar Putin.
Visi itu terungkap dalam artikel yang dirilis menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rusia-Afrika di St Petersburg.
1. Afrika Punya Tempat Sah dalam Tentukan Nasib Dunia
Presiden Rusia mengatakan hubungan Moskow dengan negara-negara Afrika memiliki "akar yang kuat dan dalam serta selalu dibedakan oleh stabilitas, kepercayaan, dan niat baik."
“Moskow telah secara konsisten mendukung rakyat Afrika dalam perjuangan mereka untuk pembebasan dari penindasan kolonial dan memberikan bantuan dalam mengembangkan kenegaraan, memperkuat kedaulatan dan kemampuan pertahanan mereka,” tulis Putin.
“Kami yakin tatanan dunia multipolar baru, yang konturnya sudah terlihat, akan lebih adil dan demokratis.”
2. Barat Hambat Pasokan Makanan dan Pupuk Rusia ke Afrika
Di bawah kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, tidak hanya janji-janji untuk membebaskan ekspor biji-bijian Rusia dari sanksi yang tak terpenuhi, negara-negara Eropa bahkan memblokir upaya Rusia mengirim pupuk ke negara-negara Afrika secara gratis.
Menurut Putin, lebih dari 200.000 ton pupuk “masih dipegang secara tidak hati-hati oleh orang Eropa.”
3. Moskow Dapat Gantikan Biji-bijian Ukraina
Lebih dari 70% ekspor Ukraina berakhir di negara-negara berpenghasilan tinggi, sementara negara-negara termiskin menerima kurang dari 3% biji-bijian Ukraina, menurut Putin.
“Terlepas dari tekanan Barat, Moskow akan terus memasok biji-bijian, produk makanan, pupuk, dan barang-barang lainnya ke Afrika, baik secara komersial maupun gratis, terutama karena kami mengharapkan rekor panen lainnya tahun ini,” ungkap Putin.
Pada tahun 2022 saja, Rusia mengekspor 11,5 juta ton biji-bijian ke Afrika, dan hampir 10 juta ton lainnya dikirimkan pada paruh pertama tahun 2023.
4. Kembangkan Spektrum Penuh Hubungan dengan Afrika
Moskow sangat menghargai dan akan terus mengembangkan hubungan ekonomi dengan Afrika, baik dengan masing-masing negara maupun organisasi regional.
Rusia juga ingin membawa kerja sama kemanusiaan, budaya, olahraga, dan media massa ke tingkat yang sama sekali baru untuk melayani kepentingan bersama.
Di bidang pendidikan, Putin mencatat Rusia membantu negara-negara Afrika untuk membangun kapasitas sumber daya manusia mereka.
Putin mencatat dari 35.000 pelajar Afrika di Rusia, “lebih dari 6.000 orang menerima beasiswa pemerintah Rusia.”
5. Pentingnya KTT Rusia-Afrika
KTT Rusia-Afrika kedua akan berlangsung dari 27-28 Juli, bersamaan dengan Forum Ekonomi dan Kemanusiaan, yang diharapkan dapat menyediakan platform untuk pertemuan bisnis dan sesi panel.
Empat puluh sembilan negara telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka, dan presiden Rusia berharap para peserta akan menyetujui Rencana Aksi Forum Kemitraan Rusia-Afrika.
“Kami sedang bekerja menyiapkan paket perjanjian dan memorandum antar pemerintah dan antar lembaga yang mengesankan dengan masing-masing negara serta asosiasi regional di benua itu,” ujar Putin.
(sya)