Penjualan Kapal Selam Nuklir AS ke Australia Terganjal

Minggu, 23 Juli 2023 - 01:06 WIB
loading...
Penjualan Kapal Selam Nuklir AS ke Australia Terganjal
Pre-commissioning Unit (PCU) kapal selam serbu kelas Virginia John Warner (SSN 785) dipindahkan ke dok kering terapung Newport News Shipbuilding dalam persiapan peluncuran 6 September di Newport News, Virginia, AS, 31 Agustus 2014. Foto/US Navy/John Whale
A A A
WASHINGTON - Anggota parlemen dari Partai Republik memblokir rencana mempercepat penjualan kapal selam serang Amerika Serikat (AS) ke Australia.

Mereka mendesak Gedung Putih menyetujui pengeluaran militer tambahan untuk memperluas armada Amerika sendiri.

Langkah tersebut dipimpin Senator Republik (GOP) Roger Wicker, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, yang menguraikan alasannya selama wawancara dengan Politico pada Jumat.

“Masuk akal untuk memastikan kami memiliki cukup kapal selam untuk kebutuhan keamanan kami sendiri sebelum kami mendukung pilar perjanjian (AUKUS) itu,” ujar dia kepada outlet tersebut, merujuk pada penjualan kapal selam.

Dia menambahkan, “Presiden perlu mengajukan permintaan tambahan untuk memberi kita kapal selam dalam jumlah yang memadai.”

Meskipun Wicker tidak dapat mengatakan berapa banyak pengeluaran yang diperlukan untuk membangun kapal selam tambahan, dia menambahkan Gedung Putih juga harus menyetujui "rencana basis industri untuk benar-benar sampai ke sana."



Dia bermaksud mengirim surat kepada Presiden Joe Biden dalam beberapa hari mendatang untuk menyampaikan kasusnya, bersama sesama Senator Republik Susan Collins.

Dalam tajuk yang diterbitkan di Wall Street Journal pekan lalu, Wicker berpendapat Washington dijadwalkan mentransfer tiga kapal selam serang kelas Virginia bertenaga nuklir ke Canberra “bahkan sebelum kita memenuhi persyaratan Angkatan Laut kita sendiri,” mengutip laporan militer yang menunjukkan Pentagon membutuhkan setidaknya 66 kapal selam.

Wicker mencatat saat ini ada 49 armada di AS, menyerukan meningkatkan produksi menjadi 2,5 kapal selam kelas Virginia per tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1065 seconds (0.1#10.140)