2.000 Penguin Ditemukan Mati di Pantai Uruguay, Ilmuwan Kelabakan
loading...
A
A
A
MONTEVIDEO - Sekitar 2.000 penguin Magellan mati terdampar di pantai Uruguay dalam sepuluh hari terakhir. Pihak berwenang mengakui penyebab kematiannya masih belum jelas pada Jumat (21/7/2023).
“Sembilan dari sepuluh burung adalah remaja yang datang dengan perut kosong dan cadangan lemaknya habis,” ungkap kepala Departemen Fauna Kementerian Lingkungan Hidup, Carmen Leizagoyen, kepada outlet berita.
Kekhawatiran bahwa kematian dapat disebabkan flu burung terbukti tidak berdasar, karena tidak ada hewan yang dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Sementara kematian massal serupa terjadi tahun lalu di Brasil, alasannya masih belum jelas, dan jumlah unggas yang mati jauh dari biasanya.
“Adalah normal untuk beberapa persen kematian, tetapi bukan angka-angka ini,” ujar Leizagoyen.
Beberapa LSM lingkungan menyalahkan penangkapan ikan yang berlebihan, menunjuk pada kondisi penguin yang kelaparan.
Richard Tesoro dari LSM Penyelamatan Margasatwa Laut mengklaim masalah tersebut telah berlangsung sejak tahun 1990-an.
"Sumber daya dieksploitasi secara berlebihan," ujar dia kepada AFP, menambahkan dia telah melihat burung petrel, albatros, singa laut, penyu, dan burung camar muncul di pantai di wilayah Maldonado, Uruguay.
Selain itu, siklon subtropis di tenggara Brasil awal bulan ini mungkin telah menghabisi burung yang sudah lemah.
“Sembilan dari sepuluh burung adalah remaja yang datang dengan perut kosong dan cadangan lemaknya habis,” ungkap kepala Departemen Fauna Kementerian Lingkungan Hidup, Carmen Leizagoyen, kepada outlet berita.
Kekhawatiran bahwa kematian dapat disebabkan flu burung terbukti tidak berdasar, karena tidak ada hewan yang dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Sementara kematian massal serupa terjadi tahun lalu di Brasil, alasannya masih belum jelas, dan jumlah unggas yang mati jauh dari biasanya.
“Adalah normal untuk beberapa persen kematian, tetapi bukan angka-angka ini,” ujar Leizagoyen.
Beberapa LSM lingkungan menyalahkan penangkapan ikan yang berlebihan, menunjuk pada kondisi penguin yang kelaparan.
Richard Tesoro dari LSM Penyelamatan Margasatwa Laut mengklaim masalah tersebut telah berlangsung sejak tahun 1990-an.
"Sumber daya dieksploitasi secara berlebihan," ujar dia kepada AFP, menambahkan dia telah melihat burung petrel, albatros, singa laut, penyu, dan burung camar muncul di pantai di wilayah Maldonado, Uruguay.
Selain itu, siklon subtropis di tenggara Brasil awal bulan ini mungkin telah menghabisi burung yang sudah lemah.