Gedung Putih Sebut Rusia Bersiap Serang Kapal Sipil di Laut Hitam

Kamis, 20 Juli 2023 - 17:01 WIB
loading...
Gedung Putih Sebut Rusia...
AS memperingatkan bahwa Rusia bersiap menyerang kapal sipil di Laut Hitam setelah perjanjian biji-bijian berakhir. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih memperingatkan bahwa militer Rusia sedang mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap kapal-kapal kargo sipil di Laut Hitam .

Peringatan itu dikeluarkan beberapa hari setelah Rusia menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan masa perang yang memungkinkan biji-bijian mengalir dari Ukraina ke negara-negara di seluruh dunia.

Sejak meninggalkan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam minggu ini, Rusia telah menyerang pelabuhan ekspor biji-bijian Ukraina di Odesa dengan serangan rudal dan drone. Sekitar 60.000 ton biji-bijian hancur dalam serangan itu.



"Informasi kami menunjukkan bahwa Rusia meletakkan ranjau laut tambahan di dekat pelabuhan Ukraina," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adam Hodge dalam sebuah pernyataan.

“Kami percaya bahwa ini adalah upaya terkoordinasi untuk membenarkan setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam dan menyalahkan Ukraina atas serangan ini,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Kamis (20/7/2023).

Kementerian Pertahanan Rusia telah menyatakan perairan internasional di bagian barat laut dan tenggara Laut Hitam "sementara berbahaya" untuk pengiriman. Peringatan itu mengikuti janji Ukraina untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian meskipun Rusia menarik diri dari kesepakatan itu.

Kementerian Rusia memperingatkan akan memandang setiap kapal yang masuk sarat dengan kargo militer.



Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang berakhir Senin lalu memungkinkan kargo makanan dan pupuk keluar dari tiga pelabuhan utama Ukraina meskipun ada blokade Rusia. Kesepakatan itu dicapai pada Juli 2022 untuk memungkinkan Ukraina terus mengekspor produk makanannya ke pasar global di tengah krisis pangan global yang sedang berlangsung. Ukraina adalah pengekspor utama gandum, biji-bijian pokok ke sebagian besar dunia.

PBB harus meyakinkan Rusia untuk menyetujui kesepakatan biji-bijian Laut Hitam tahun lalu dengan menggantungkan kesepakatan quid pro quo untuk memungkinkan Rusia terus mengekspor makanan dan pupuk. Tetapi Moskow mengatakan pembatasan — seperti yang menargetkan pembayaran dan asuransi — mempersulitnya untuk mengirimkan produknya. Akibatnya, kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dibatalkan.

Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu mengatakan bahwa dia akan kembali ke kesepakatan biji-bijian jika tuntutan negara dipenuhi.

Tuntutan ini termasuk menghubungkan kembali bank negara Rusia yang terkena sanksi ke sistem pengiriman pesan SWIFT dan mencabut pembatasan asuransi untuk kapal dan kargo Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)