Anaknya Ditahan Korut, Ini Curhat Ibu Tentara AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ibu dari seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang diyakini berada dalam tahanan Korea Utara (Korut) buka suara. Ia menginginkan sang anak pulang.
Prajurit Dua (Prada) Travis T. King dilaporkan telah menyeberang ke Korut saat tur orientasi Area Keamanan Bersama (JSA). Ia pun menghadapi hukuman indispliner oleh militer AS karena telah menyeberang ke negara tertutup itu.
Ibunya Claudine Gates mengatakan dia terkejut ketika mendengar putranya berada di Korea Utara.
"Aku tidak bisa melihat Travis melakukan hal seperti itu," katanya kepada ABC News seperti dilansir dari Sky News, Rabu (19/7/2023).
Gates mengatakan bahwa pihak Angkatan Darat AS mengatakan kepadanya pada Selasa pagi bahwa putranya telah menyeberang ke Korut. Ia mengaku terakhir mendengar kabar dari putranya beberapa hari yang lalu, ketika dia mengatakan kepadanya bahwa dia akan segera kembali ke markasnya di Fort Bliss.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia hanya ingin putranya pulang.
Insiden ini telah menciptakan krisis baru bagi Washington dalam berurusan dengan negara bersenjata nuklir itu.
King menyeberang setelah mengikuti tur orientasi JSA, yang merupakan bagian dari zona demiliterisasi 160 mil yang memisahkan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara.
Angkatan Darat AS mengatakan tentara itu dengan sengaja dan tanpa izin melintasi Garis Demarkasi Militer ke Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), nama resmi dari Korut.
Prajurit Dua (Prada) Travis T. King dilaporkan telah menyeberang ke Korut saat tur orientasi Area Keamanan Bersama (JSA). Ia pun menghadapi hukuman indispliner oleh militer AS karena telah menyeberang ke negara tertutup itu.
Ibunya Claudine Gates mengatakan dia terkejut ketika mendengar putranya berada di Korea Utara.
"Aku tidak bisa melihat Travis melakukan hal seperti itu," katanya kepada ABC News seperti dilansir dari Sky News, Rabu (19/7/2023).
Gates mengatakan bahwa pihak Angkatan Darat AS mengatakan kepadanya pada Selasa pagi bahwa putranya telah menyeberang ke Korut. Ia mengaku terakhir mendengar kabar dari putranya beberapa hari yang lalu, ketika dia mengatakan kepadanya bahwa dia akan segera kembali ke markasnya di Fort Bliss.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia hanya ingin putranya pulang.
Insiden ini telah menciptakan krisis baru bagi Washington dalam berurusan dengan negara bersenjata nuklir itu.
King menyeberang setelah mengikuti tur orientasi JSA, yang merupakan bagian dari zona demiliterisasi 160 mil yang memisahkan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara.
Angkatan Darat AS mengatakan tentara itu dengan sengaja dan tanpa izin melintasi Garis Demarkasi Militer ke Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), nama resmi dari Korut.