9 Kasus Korupsi Besar di Singapura, Nomor 4 Uangnya Digunakan Bermain Judi
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Meskipun Singapura dikenal sebagai negara yang bersih dari korupsi. Tapi, masih ada pejabat yang nakal yang menerima suap dan melakukan korupsi. Hanya saja, jumlahnya sangat sedikit.
Padahal, gaji aparat sipil negara (ASN) di Singapura sangatlah tinggi. Kebijakan untuk mencegah terjadinya korupsi. Tapi, para korupto tetap bisa menemukan celah yang longgar.
Namun demikian, secara keseluruhan Singapura menduduki peringkat kelima sebagai negara paling tidak korup di dunia pada tahun 2022, berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dari badan antikorupsi Transparency International. Namun, itu juga merupakan peringkat terendah dalam lima tahun untuk Singapura, yang menempati posisi ketiga pada 2018 dan 2020, dan keempat pada 2019 dan 2021. Singapura tetap menjadi satu-satunya negara Asia yang masuk 10 besar.
Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) pada awal tahun ini mengklaim situasi korupsi di Singapura "tetap terkendali". “Statistik korupsi tahunan yang dikeluarkan oleh CPIB tahun lalu menunjukkan bahwa jumlah kasus korupsi sektor publik tetap rendah secara konsisten selama bertahun-tahun,” kata mereka dilansir CNA.
Bagaimana skandal korupsi tersebut? Koh dan Lim menipu SLA dengan menggunakan faktur palsu yang dikeluarkan oleh mantan pelatih renang Ho Yen Teck yang mendirikan tujuh perusahaan perseorangan untuk menyediakan layanan pemeliharaan TI palsu dan barang yang tidak dikirim.
Kenapa ya? Itu dikarenakan pihak yang korupsi adalah mantan kepala Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF), Peter Lim Sin Pang, dan kepala Biro Narkotika Pusat (CNB), Ng Boon Gay. Mereka hanya menghadapi pelanggaran indisipliner saja.
Peter Lim Sin Pang diberhentikan dari dinas pada Agustus 2013 setelah putusan pengadilan dan dinyatakan bersalah. Sedangkan Ng Gay mengambil pensiun dini setelah putusan pengadilan.
Kasus itu terkuak berkat laporan whistleblower di forum online HardwareZone tentang kemungkinan korupsi.
Investigasi selanjutnya oleh Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) mengakibatkan pemecatan asisten direktur Dewan Taman Nasional Bernard Lim Yong Soon dan didenda 5.000 dolar Singapura karena berbohong kepada auditor tentang hubungannya dengan perusahaan sepeda yang diberikan tender.
Pada 23 Juli 2013, asisten direktur CPIB Edwin Yeo Seow Hiong dituduh menyalahgunakan sedikitnya 1,7 juta dolar SIngapura dari lembaga antikorupsi antara tahun 2008 dan 2012.
Uang hasil korupsi digunakan bermain judul di di kasino Marina Bay Sands (MBS).
Mantan kepala protokol Kementerian Luar Negeri SIngapura Lim Cheng Hoe, 61, dijatuhi hukuman penjara 15 bulan pada 20 Februari 2014. Dia dituding membuat laporan palsu untuk pembelian kue dan anggur untuk hadiah para diplomat asing.
Keppel Corporation adalah salah satu Government-Linked Companies (GLCs) di bawah Temasek Holdings. CPIB memulai investigasi terhadap enam mantan karyawan Keppel O&M yang terlibat dalam kasus tersebut.
Investigasi ditutup pada tahun 2023 karena tidak cukup bukti dan ketidakmampuan untuk memanggil saksi kunci dari negara lain.
CPIB belum mengungkapkan rincian penyelidikan yang mencengkeram negara-kota itu, pusat keuangan global yang terkenal sebagai salah satu negara paling tidak korup di dunia.
Padahal, gaji aparat sipil negara (ASN) di Singapura sangatlah tinggi. Kebijakan untuk mencegah terjadinya korupsi. Tapi, para korupto tetap bisa menemukan celah yang longgar.
Namun demikian, secara keseluruhan Singapura menduduki peringkat kelima sebagai negara paling tidak korup di dunia pada tahun 2022, berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dari badan antikorupsi Transparency International. Namun, itu juga merupakan peringkat terendah dalam lima tahun untuk Singapura, yang menempati posisi ketiga pada 2018 dan 2020, dan keempat pada 2019 dan 2021. Singapura tetap menjadi satu-satunya negara Asia yang masuk 10 besar.
Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) pada awal tahun ini mengklaim situasi korupsi di Singapura "tetap terkendali". “Statistik korupsi tahunan yang dikeluarkan oleh CPIB tahun lalu menunjukkan bahwa jumlah kasus korupsi sektor publik tetap rendah secara konsisten selama bertahun-tahun,” kata mereka dilansir CNA.
Berikut adalah 9 kasus korupsi besar yang pernah tercatat dan menarik perhatian publik.
1. Skandal SLA: Faktur Palsu
Kasus korupsi yang terjadi pada 2011 tersebut melibatkan mantan wakil direktur bidang teknologi dan infrastruktur Singapore Land Authority (SLA), Koh Seah Wee, dan mantan manajer SLA, Christopher Lim Chai Meng. Mereka terjerat kecurangan dan pencucian uang.Bagaimana skandal korupsi tersebut? Koh dan Lim menipu SLA dengan menggunakan faktur palsu yang dikeluarkan oleh mantan pelatih renang Ho Yen Teck yang mendirikan tujuh perusahaan perseorangan untuk menyediakan layanan pemeliharaan TI palsu dan barang yang tidak dikirim.
2. SCDF dan CNB: Melibat Pejabat Keamanan Negara
Pada 2012, publik Singapura dihebohkan dengan skandal korupsi yang melibatkan dua pegawai negeri sipil. Namun, skandal korupsi tersebut dapat dikatakan tidak berkembang.Kenapa ya? Itu dikarenakan pihak yang korupsi adalah mantan kepala Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF), Peter Lim Sin Pang, dan kepala Biro Narkotika Pusat (CNB), Ng Boon Gay. Mereka hanya menghadapi pelanggaran indisipliner saja.
Peter Lim Sin Pang diberhentikan dari dinas pada Agustus 2013 setelah putusan pengadilan dan dinyatakan bersalah. Sedangkan Ng Gay mengambil pensiun dini setelah putusan pengadilan.
3. Taman Nasional: Skandal Sepeda Brompton
Skandal korupsi yang menghebohkan Singapura adalah terjadi pada Juli 2012, pembelian 26 sepeda Brompton oleh National Parks Board (NParks) seharga 2.200 dolar Singapura.Kasus itu terkuak berkat laporan whistleblower di forum online HardwareZone tentang kemungkinan korupsi.
Investigasi selanjutnya oleh Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) mengakibatkan pemecatan asisten direktur Dewan Taman Nasional Bernard Lim Yong Soon dan didenda 5.000 dolar Singapura karena berbohong kepada auditor tentang hubungannya dengan perusahaan sepeda yang diberikan tender.
4. CPIB: Korupsi untuk Bermain Judi
Skandal korupsi justru terjadi di lembaga yang menangani korupsi di Singapura.Pada 23 Juli 2013, asisten direktur CPIB Edwin Yeo Seow Hiong dituduh menyalahgunakan sedikitnya 1,7 juta dolar SIngapura dari lembaga antikorupsi antara tahun 2008 dan 2012.
Uang hasil korupsi digunakan bermain judul di di kasino Marina Bay Sands (MBS).
5. Kemlu: Hadiah untuk Diplomat Asing
Mantan kepala protokol Kementerian Luar Negeri SIngapura Lim Cheng Hoe, 61, dijatuhi hukuman penjara 15 bulan pada 20 Februari 2014. Dia dituding membuat laporan palsu untuk pembelian kue dan anggur untuk hadiah para diplomat asing.
6. Dewan Kota Ang Mo Kio: Suap dari Kontraktor
Manajer umum dan sekretaris Dewan Kota Ang Mo Kio (AMKTC), Victor Wong Chee Meng, dicopot dari posisinya dan diselidiki oleh CPIB, setelah pengaduan diajukan pada September 2016 atas suap yang diterimanya dari Chia Sin Lan dan Yip Fong Yin, direktur dua perusahaan bangunan dan perbaikan.7. Keppel (2017): Kasus Ditutup karena Tidak Ada Bukti
Menurut jaksa AS, perusahaan lepas pantai dan kelautan Keppel, Keppel O&M, setuju untuk membayar penyelesaian sebesar USD422 juta untuk menghindari pengadilan pidana karena menyuap pejabat Brasil.Keppel Corporation adalah salah satu Government-Linked Companies (GLCs) di bawah Temasek Holdings. CPIB memulai investigasi terhadap enam mantan karyawan Keppel O&M yang terlibat dalam kasus tersebut.
Investigasi ditutup pada tahun 2023 karena tidak cukup bukti dan ketidakmampuan untuk memanggil saksi kunci dari negara lain.
8. RSAF: Tender untuk Perusahaan Istri
Rajkumar Padmanathan membocorkan penawaran tender untuk mendapatkan kontrak untuk perusahaan yang didirikan oleh istrinya, Jayashree, dan temannya, Jeevan Arumugam, dan kenalannya, Kamal Kishore.9. Menteri Transportasi: Suap dari Miliarder
Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) telah menangkap Menteri Transportasi Singapura S Iswaran karena terlibat dalam korupsi tingkat atas yang langka yang juga menjerat seorang taipan hotel yang berstatus miliarder, Ong Beng Seng, pada pertengahan Juli 2023.CPIB belum mengungkapkan rincian penyelidikan yang mencengkeram negara-kota itu, pusat keuangan global yang terkenal sebagai salah satu negara paling tidak korup di dunia.
(ahm)