Wanita Ini Melahirkan Bayi setelah 2 Tahun Suaminya Meninggal, Kok Bisa?
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang wanita Inggris telah melahirkan bayi setelah dua tahun suaminya meninggal karena tumor otak. Dia berhasil memiliki bayi dari pasangannya melalui IVF (in vitro fertilization).
Lauren McGregor, yang tinggal di dekat Hale Village, Cheshire, kehilangan suaminya, Chris (37) pada Juli 2020.
Tapi Chris telah menyimpan spermanya sebelum menjalani radioterapi dan kemoterapi yang melelahkan, dan Lauren melahirkan bayi laki-laki mereka, Seb, pada Mei 2022 lalu.
Dengan keberhasilan memiliki bayi dari suaminya yang telah meninggal, Lauren mendukung seruan untuk penelitian lebih lanjut tentang tumor otak.
Tanda-tanda peringatan tentang kondisi Chris sudah muncul pada tahun 2013 ketika dia mulai mengalami hot flushes.
Dia awalnya didiagnosis menderita flu dan dipulangkan dari kerja.
Tetapi ketika dia mulai lupa pada namanya, Lauren mulai curiga ada sesuatu yang salah.
"Chris menelepon saya dari tempat kerja. Penerimaannya buruk, dan kami terputus," katanya.
"Kami selalu sepakat dia akan menelepon kembali jika itu pernah terjadi, tetapi dia tidak menelepon. Dia menelepon beberapa saat kemudian untuk memberi tahu saya bahwa dia akan dikirim pulang," ujarnya.
Lauren McGregor, yang tinggal di dekat Hale Village, Cheshire, kehilangan suaminya, Chris (37) pada Juli 2020.
Tapi Chris telah menyimpan spermanya sebelum menjalani radioterapi dan kemoterapi yang melelahkan, dan Lauren melahirkan bayi laki-laki mereka, Seb, pada Mei 2022 lalu.
Dengan keberhasilan memiliki bayi dari suaminya yang telah meninggal, Lauren mendukung seruan untuk penelitian lebih lanjut tentang tumor otak.
Tanda-tanda peringatan tentang kondisi Chris sudah muncul pada tahun 2013 ketika dia mulai mengalami hot flushes.
Dia awalnya didiagnosis menderita flu dan dipulangkan dari kerja.
Tetapi ketika dia mulai lupa pada namanya, Lauren mulai curiga ada sesuatu yang salah.
"Chris menelepon saya dari tempat kerja. Penerimaannya buruk, dan kami terputus," katanya.
"Kami selalu sepakat dia akan menelepon kembali jika itu pernah terjadi, tetapi dia tidak menelepon. Dia menelepon beberapa saat kemudian untuk memberi tahu saya bahwa dia akan dikirim pulang," ujarnya.