Biden: Rusia Harus Berhenti Menyerang Rusia

Kamis, 13 Juli 2023 - 15:01 WIB
loading...
Biden: Rusia Harus Berhenti Menyerang Rusia
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Universitas Vilnius selama KTT NATO di Vilnius, Lituania, 12 Juli 2023. Foto/Yves Herman/REUTERS
A A A
VILNIUS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencampuradukkan Rusia dan Ukraina saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Vilnius, Lituania, pada Rabu (12/7/2023).

Kekeliruannya terjadi hanya beberapa hari setelah juru bicara Departemen Luar Negeri AS membuat kekeliruan yang sama ketika mengacu pada konflik saat ini.



“Rusia dapat mengakhiri perang ini besok dengan menarik pasukannya dari Ukraina, mengakui perbatasan internasionalnya, dan menghentikan serangannya, serangannya yang tidak manusiawi, terhadap Rusia,” tegas Biden pada Rabu.

"Maksud saya dengan Rusia, di Ukraina," ujar dia dengan cepat mengoreksi dirinya sendiri.

Pada Selasa malam, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada wartawan bahwa Biden sedang mempersiapkan "pidato besar besok" dan baru saja menyelesaikan "empat hari penuh urusan resmi", dan akan melewatkan makan malam yang diselenggarakan Presiden Lituania Gitanas Nauseda.

Kritikus menanggapi dengan memposting foto Biden bersantai di pantai di Delaware pada Minggu, menjelang perjalanannya ke Eropa.

Biden memiliki sejarah panjang kesalahan verbal, yang coba disingkirkan oleh pers yang simpatik sebagai peninggalan dari dugaan gagap masa kecil.

Dua pekan lalu, pada konferensi pers dadakan di luar Gedung Putih, Biden secara membingungkan mengklaim Rusia "kalah perang di Irak".

Banyak media AS mencoba mengedit bagian "Irak" saat mengutipnya, tetapi ucapannya direkam langsung dalam video.

Namun, pada Senin, outlet berita Axios melaporkan presiden AS itu pemarah dan sering melecehkan stafnya secara verbal.



Mereka bahkan mengutip mantan ajudan Senat yang menggambarkan Biden dalam memoar 2012 sebagai "otokrat egomaniak ... bertekad untuk mengatur stafnya melalui rasa takut."

Ledakan kemarahan Biden yang sering terjadi, membuat para kritikus berspekulasi presiden AS mungkin menderita demensia.

Salah satunya, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, menggambarkan Biden sebagai "tua, busuk, pikun", dan "orang tua yang sakit dan sengsara" dalam serangkaian Tweet baru-baru ini.

Biden bukan satu-satunya pejabat AS yang membuat kesalahan verbal tentang konflik Ukraina baru-baru ini.

Pada Senin, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dua kali menyatakan itu sebagai "kegagalan strategis untuk Ukraina," bahkan ketika wartawan di ruang pengarahan Foggy Bottom turun tangan untuk menyatakan yang dia maksud pasti Rusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)