5 Fakta Ryyan Alshebl, Pengungsi Suriah yang Jadi Wali Kota di Jerman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ryyan Alshebl, seorang pengungsi Suriah, mendadak tenar setelah terpilih sebagai wali kota di sebuah kota kecil di Jerman.
Dia bersama ribuan orang lainnya mengungsi ke luar negeri setelah Suriah dilanda perang saudara sejak Mei 2011.
Menurut The National News, Ryyan Alshebl menjadi bagian dari sekitar 900.000 orang yang mengungsi ke Jerman.
Sekitar delapan tahun lalu, Ryyan Alshebl berjuang sebagai seorang pengungsi yang menyeberangi Laut Mediterania demi mencari tempat naungan. Sekarang, dia berhasil menjadi Wali Kota Ostelsheim di Jerman.
Dilansir dari New York Times, Ostelsheim adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 2.700 orang yang terletak di perbukitan dekat Black Forest, barat daya Jerman.
Alshebl maju sebagai calon independen meski dia telah bergabung dengan Partai Hijau. Secara mengejutkan, dia memenangkan pemilhan April lalu dengan 55,4% suara.
Untuk mendapat kewarganegaraan Jerman, seorang pengungsi harus menjalani masa tunggu kurang lebih selama delapan tahun atau bisa lebih awal jika unggul dalam kursus integrasi.
Ketentuan ini membuat Alshebl baru mendapatkan kewarganegaraan Jerman pada tahun ini.
Saat ini, mayoritas pengungsi dari tahun 2015 telah berhasil mendapat pekerjaan dan mempelajari bahasa lokal. Bila menengok ke belakang, kedatangan para pengungsi ini sempat ditentang keras oleh kelompok sayap kanan Jerman.
Para pemimpin Partai Demokrat Kristen Jerman bahkan berargumen untuk menghapus komitmen konstitusional terkait penawaran suaka. Karena, menurut mereka, para imigran hanya akan membawa dampak buruk.
Alshebl yang datang ke Jerman berbekal gelar sarjana di bidang perbankan, tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk terjun ke dunia politik. Terlebih, dia hanya seorang diri di negara Eropa tersebut.
Sebagai orang Suriah yang sempat terkena diskriminasi ketika pertama kali datang ke Jerman, dia tidak memiliki kepercayaan diri yang besar untuk menjadi seorang pemimpin.
Minatnya untuk terjun ke dunia politik mulai timbul ketika menjadi sukarelawan di pusat rekreasi, di mana dirinya kala itu mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin. Dari situlah, dia mulai bertekad untuk memperlancar bahasa Jerman, kemudian magang di Dewan Kota Altenstadt.
Semasa kampanye, Alshebl berjanji akan meningkatkan akses internet, meningkatkan perhatian pada anak di bawah umur dan akan selalu melibatkan warga dalam pembuatan keputusan wali kota.
Sekarang, pria berusia 29 tahun tersebut telah resmi meninggalkan Suriah dengan menjadi warga negara Jerman.
Dia bersama ribuan orang lainnya mengungsi ke luar negeri setelah Suriah dilanda perang saudara sejak Mei 2011.
Menurut The National News, Ryyan Alshebl menjadi bagian dari sekitar 900.000 orang yang mengungsi ke Jerman.
5 Fakta Menarik Ryyan Alshebl
1. Wali Kota Ostelsheim, Jerman
Sekitar delapan tahun lalu, Ryyan Alshebl berjuang sebagai seorang pengungsi yang menyeberangi Laut Mediterania demi mencari tempat naungan. Sekarang, dia berhasil menjadi Wali Kota Ostelsheim di Jerman.
Dilansir dari New York Times, Ostelsheim adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 2.700 orang yang terletak di perbukitan dekat Black Forest, barat daya Jerman.
Alshebl maju sebagai calon independen meski dia telah bergabung dengan Partai Hijau. Secara mengejutkan, dia memenangkan pemilhan April lalu dengan 55,4% suara.
2. Baru Mendapat Kewarganegaraan Jerman
Untuk mendapat kewarganegaraan Jerman, seorang pengungsi harus menjalani masa tunggu kurang lebih selama delapan tahun atau bisa lebih awal jika unggul dalam kursus integrasi.
Ketentuan ini membuat Alshebl baru mendapatkan kewarganegaraan Jerman pada tahun ini.
3. Mengalami Kesulitan Adaptasi dan Mendapat Diskriminasi
Saat ini, mayoritas pengungsi dari tahun 2015 telah berhasil mendapat pekerjaan dan mempelajari bahasa lokal. Bila menengok ke belakang, kedatangan para pengungsi ini sempat ditentang keras oleh kelompok sayap kanan Jerman.
Para pemimpin Partai Demokrat Kristen Jerman bahkan berargumen untuk menghapus komitmen konstitusional terkait penawaran suaka. Karena, menurut mereka, para imigran hanya akan membawa dampak buruk.
4. Awalnya Tidak Berminat Terjun ke Dunia Politik
Alshebl yang datang ke Jerman berbekal gelar sarjana di bidang perbankan, tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk terjun ke dunia politik. Terlebih, dia hanya seorang diri di negara Eropa tersebut.
Sebagai orang Suriah yang sempat terkena diskriminasi ketika pertama kali datang ke Jerman, dia tidak memiliki kepercayaan diri yang besar untuk menjadi seorang pemimpin.
Minatnya untuk terjun ke dunia politik mulai timbul ketika menjadi sukarelawan di pusat rekreasi, di mana dirinya kala itu mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin. Dari situlah, dia mulai bertekad untuk memperlancar bahasa Jerman, kemudian magang di Dewan Kota Altenstadt.
5. Janji Alshebl Semasa Kampanye
Semasa kampanye, Alshebl berjanji akan meningkatkan akses internet, meningkatkan perhatian pada anak di bawah umur dan akan selalu melibatkan warga dalam pembuatan keputusan wali kota.
Sekarang, pria berusia 29 tahun tersebut telah resmi meninggalkan Suriah dengan menjadi warga negara Jerman.
(mas)