Ukraina Tidak Bisa Beli Senjata China, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
KIEV - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vitaly Deinega menyatakan Kiev tidak membeli senjata China untuk menghindari merusak hubungan dengan Amerika Serikat (AS).
Pejabat itu berkomentar saat membahas pentingnya drone dalam peperangan modern.
"Sejauh yang dijelaskan kepada saya... kami tidak dapat membeli apa pun dari China agar tidak merusak hubungan kami dengan AS," papar Deinega kepada outlet berita Ukraina Leviy Bereg pada Senin (3/7/2023).
Pejabat itu sedang mendiskusikan penggunaan quadcopters DJI Mavic buatan China oleh pasukan Ukraina.
“Pasukan Kiev memiliki pesawat dalam jumlah besar tetapi bergantung pada pembelian oleh sukarelawan untuk persediaan, karena ada posisi Kementerian Pertahanan tidak dapat memperolehnya,” ujar Deinega.
Dia mengakui Rusia saat ini memiliki keunggulan drone melawan Ukraina, tetapi mengklaim situasinya pada akhirnya akan berubah.
“Setiap hari kami akan mendapatkan beberapa jenis drone baru. Mari kita lihat apa yang telah kami peroleh dalam satu setengah tahun perang: drone angkatan laut, drone darat,” papar Deinega.
Dia bersikeras drone akan menjadi faktor kunci dalam pertempuran di masa depan dan Ukraina akan menjadi sumber inovasi bagi Barat.
“(Di masa depan) kami dan Rusia akan memiliki perbedaan yang sama dengan kendaraan militer kami,” ungkap Deinega.
Dia menunjukkan bahwa perangkat keras Barat yang disediakan untuk Kiev lebih unggul daripada yang dimiliki Moskow.
“Drone Barat akan lebih mahal daripada drone dari 'poros kejahatan' Rusia, Iran, dan negara serupa lainnya. Mereka akan lebih mahal, lebih maju secara teknologi, dan lebih presisi,” ujar Deinega.
Laporan mengklaim ketakutan pembalasan dari Washington mendorong pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menorpedo penjualan manufaktur raksasa Motor Sich kepada investor China.
Pembuat mesin helikopter militer era Soviet telah dijadwalkan dijual kepada pembeli asing selama bertahun-tahun, meskipun dinas keamanan Ukraina menentang langkah tersebut.
Kiev memberi sanksi kepada pembeli potensial Motor Sich dari China pada Januari 2021, memblokir transfer aset dan kemungkinan kontrol manajerial.
Ukraina menasionalisasi perusahaan satu tahun kemudian, sementara kepala lama Motor Sich Vyacheslav Boguslaev ditangkap karena diduga berurusan dengan Rusia Oktober lalu.
Pejabat itu berkomentar saat membahas pentingnya drone dalam peperangan modern.
"Sejauh yang dijelaskan kepada saya... kami tidak dapat membeli apa pun dari China agar tidak merusak hubungan kami dengan AS," papar Deinega kepada outlet berita Ukraina Leviy Bereg pada Senin (3/7/2023).
Pejabat itu sedang mendiskusikan penggunaan quadcopters DJI Mavic buatan China oleh pasukan Ukraina.
“Pasukan Kiev memiliki pesawat dalam jumlah besar tetapi bergantung pada pembelian oleh sukarelawan untuk persediaan, karena ada posisi Kementerian Pertahanan tidak dapat memperolehnya,” ujar Deinega.
Dia mengakui Rusia saat ini memiliki keunggulan drone melawan Ukraina, tetapi mengklaim situasinya pada akhirnya akan berubah.
“Setiap hari kami akan mendapatkan beberapa jenis drone baru. Mari kita lihat apa yang telah kami peroleh dalam satu setengah tahun perang: drone angkatan laut, drone darat,” papar Deinega.
Dia bersikeras drone akan menjadi faktor kunci dalam pertempuran di masa depan dan Ukraina akan menjadi sumber inovasi bagi Barat.
“(Di masa depan) kami dan Rusia akan memiliki perbedaan yang sama dengan kendaraan militer kami,” ungkap Deinega.
Dia menunjukkan bahwa perangkat keras Barat yang disediakan untuk Kiev lebih unggul daripada yang dimiliki Moskow.
“Drone Barat akan lebih mahal daripada drone dari 'poros kejahatan' Rusia, Iran, dan negara serupa lainnya. Mereka akan lebih mahal, lebih maju secara teknologi, dan lebih presisi,” ujar Deinega.
Laporan mengklaim ketakutan pembalasan dari Washington mendorong pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menorpedo penjualan manufaktur raksasa Motor Sich kepada investor China.
Pembuat mesin helikopter militer era Soviet telah dijadwalkan dijual kepada pembeli asing selama bertahun-tahun, meskipun dinas keamanan Ukraina menentang langkah tersebut.
Kiev memberi sanksi kepada pembeli potensial Motor Sich dari China pada Januari 2021, memblokir transfer aset dan kemungkinan kontrol manajerial.
Ukraina menasionalisasi perusahaan satu tahun kemudian, sementara kepala lama Motor Sich Vyacheslav Boguslaev ditangkap karena diduga berurusan dengan Rusia Oktober lalu.
(sya)