Penelitian Ungkap Terdapat 6 Jenis Covid-19 dengan Gejala Berbeda

Senin, 27 Juli 2020 - 03:00 WIB
loading...
Penelitian Ungkap Terdapat 6 Jenis Covid-19 dengan Gejala Berbeda
Ilustrasi
A A A
Para ilmuwan yang berbasis di Inggris dalam sebuah studi baru menyimpulkan bahwa saat ini terdapat enam jenis Covid-19. Menurut studi itu, setiap jenis Covid-19 memiliki gejalanya masing-masing.

Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan oleh Covid Symptom Study, aplikasi sukarela yang digunakan oleh empat juta orang di Inggris yang memungkinkan orang untuk mencatat gejala Covid-19 mereka.

Data tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, mengungkapkan orang yang terinfeksi Covid-19 melaporkan gejala tambahan selain batuk, demam dan berkurangnya kemampuan indra penciuman.

(Baca: Rusia Tidak Wajibkan Warganya Terima Vaksin Covid-19 )

"Gejala-gejala ini dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok yang berbeda," ucap COVID Symptom Study setelah para peneliti pada proyek dari perusahaan teknologi Zoe Global Limited dan King's College London menganalisis hasilnya.

Berikut adalah enam kelompok, atau jenis Covid-19 yang tercantum. Pertama seperti flu tanpa demam, dengan gejala tambahan seperti sakit kepala, nyeri otot, berkurangnya kemampuan indra penciuman, sakit tenggorokan, batuk, sakit dada, tidak ada demam.

Kedua seperti flu dengan demam, dengan gejala seperti sakit kepala, berkurangnya kemampuan indra penciuman, sakit tenggorokan, batuk, suara serak, kehilangan nafsu makan, demam. Ketiga saluran cerna, dengan gejala tambahan seperti sakit kepala, berkurangnya kemampuan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, sakit dada, tidak ada batuk, diare.

Keempat adalah tingkat satu parah, kelelahan, dengan gejala tambahan lainnya seperti sakit kepala, berkurangnya kemampuan indra penciuman, batuk, nyeri dada, demam, suara serak, kelelahan. Kelima, tingkat dua yang parah, kebingungan, dengan gejala tambahan sakit kepala, berkurangnya kemampuan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, sakit tenggorokan, nyeri dada, demam, suara serak, kelelahan, nyeri otot, kebingungan.

Keenam adalah parah level tiga, perut dan pernapasan. Ini memiliki gejala tambahan seperti sakit kepala, berkurangnya kemampuan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, sakit tenggorokan, nyeri dada, demam, suara serak, kelelahan, nyeri otot, kebingungan, diare, sesak napas, sakit perut.

Para peneliti menemukan bahwa beberapa 'jenis' Covid-19 lebih umum daripada yang lain dan bahwa jenis-jenis tertentu lebih kuat berkorelasi dengan rawat inap pasien.

(Baca: Jerman Percaya Gelombang Kedua Covid-19 Sudah Tiba di Wilayahnya )

Secara umum, pasien Covid-19 yang gejalanya mirip flu atau gastrointestinal cenderung tidak perlu dirawat di rumah sakit dibandingkan pasien dengan nyeri otot, kebingungan, kelelahan, dan gejala lainnya.

Orang yang melaporkan klaster satu, dua dan tiga ditemukan jauh lebih kecil kemungkinannya membutuhkan bantuan pernapasan. Namun, orang-orang dalam kelompok empat, lima dan enam secara signifikan lebih mungkin memerlukan bantuan pernapasan.

Hampir 20 persen dari pasien cluster enam membutuhkan bantuan pernapasan, seperti yang dilakukan masing-masing 8,6 dan 9,9 persen dari cluster empat dan lima.

Pasien di cluster enam adalah yang paling berisiko, dengan hampir setengah berakhir di rumah sakit, dibandingkan dengan hanya 16 persen di cluster satu.

"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk perawatan dan pemantauan orang-orang yang paling rentan terhadap Covid-19 yang parah," ujar Claire Steves, seorang konsultan geriatrik dan anggota tim yang mengerjakan penelitian ini.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2013 seconds (0.1#10.140)