Remaja Ditembak Mati Polisi, Macron: Tidak Dapat Dimaafkan

Rabu, 28 Juni 2023 - 23:34 WIB
loading...
A A A
Pihak keluarga korban telah mengajukan tuntutan hukum terhadap petugas atas pembunuhan, keterlibatan dalam pembunuhan dan kesaksian palsu, kata pengacara tersebut.

Dalam sebuah video yang dibagikan di TikTok, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai ibu korban menyerukan pawai peringatan di Nanterre pada hari Kamis.

"Semua orang datang, kami akan memimpin pemberontakan untuk anakku," katanya.

Sementara itu anggota parlemen Prancis mengheningkan cipta selama satu menit di Majelis Nasional, di mana Perdana Menteri Elisabeth Borne mengatakan penembakan itu tampak jelas tidak sesuai dengan aturan.

Juru bicara kepolisian nasional mengatakan pembunuhan pada Selasa itu sejauh ini adalah penembakan fatal ketiga saat pemberhentian lalu lintasdi Prancis pada 2023, turun dari rekor tahun lalu 13.



Menurut penghitungan Reuters, ada tiga pembunuhan seperti itu pada 2021 dan dua pada 2020, yang menunjukkan mayoritas korban sejak 2017 adalah orang kulit hitam atau keturunan Arab.

Ombudsman hak asasi manusia Prancis telah membuka penyelidikan atas kematian tersebut, penyelidikan keenam atas insiden serupa pada tahun 2022 dan 2023.

Pernyataan Macron sangat jujur di negara di mana politisi senior sering enggan mengkritik polisi karena masalah keamanan pemilih.

Dia telah menghadapi kritik dari saingan yang menuduhnya bersikap lunak terhadap pengedar narkoba dan penjahat kecil dan telah menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk membatasi kejahatan perkotaan, termasuk otoritas yang lebih besar bagi polisi untuk mengeluarkan denda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)