Kekerasan di Tepi Barat Berlanjut, Korban Terus Berjatuhan

Minggu, 25 Juni 2023 - 14:14 WIB
loading...
Kekerasan di Tepi Barat Berlanjut, Korban Terus Berjatuhan
Kekerasan di Tepi Barat berlanjut, korban terus berjatuhan. Foto/Ilustrasi
A A A
TEPI BARAT - Aksi kekerasan di Tepi Barat terus berlanjut dengan insiden terbaru menambah jumlah korban. Sebelumnya kekerasan telah menelan korban empat warga Israel dan 16 warga Palestina di seluruh wilayah itu sejak Senin.

Warga Palestina menggambarkan ratusan orang Israel menyerang desa mereka dalam beberapa hari terakhir, setelah orang-orang bersenjata Palestina membunuh empat orang Israel di dekat pemukiman Tepi Barat pada hari Selasa lalu.

Kepala militer Israel, polisi dan badan keamanan domestik Shin Bet pada hari Sabtu menggambarkannya sebagai "terorisme nasionalis" serangkaian serangan oleh Israel yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat.

"Kekerasan ini meningkatkan terorisme Palestina dan merugikan negara Israel dan legitimasi internasional pasukan keamanan Israel untuk memerangi terorisme Palestina," bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan seperti dikutip dari France 24, Minggu (25/6/2023).

Dalam insiden terbaru, tentara Israel mengatakan batu dilemparkan dan menerima laporan tentang warga Israel yang membakar properti Palestin di desa utara Umm Safa.

"Seorang tentara terluka dan satu orang Israel ditangkap," kata tentara Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sebuah ambulans dilempari batu oleh pemukim Israel di dekat Umm Safa, melukai pengemudinya.



Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967 dan, tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi, wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi sekitar 490.000 orang Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Orang-orang Palestina, yang menginginkan negara merdeka mereka sendiri, ingin Israel menarik diri dari semua tanah yang didudukinya dalam Perang Enam Hari dan membongkar semua pemukiman Yahudi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk memperkuat pemukiman dan telah menyatakan tidak tertarik untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai, yang hampir mati sejak 2014.

Koalisi Netanyahu berisi pemukim garis keras, termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir.

Sementara itu Ahmad Tibi, seorang anggota parlemen Arab-Israel, mengunjungi desa Turmus Ayya di Tepi Barat pada hari Sabtu di mana dia memeriksa kerusakan akibat aksi pembalasan sebelumnya.

"Rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri di depan orang-orang yang datang untuk membakar rumahnya dan membakar istri dan cucunya," katanya.

Diplomat dari lebih dari 20 misi, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, mengunjungi Turmus Ayya pada hari Jumat di mana mereka mengutuk serangan di mana seorang warga Palestina ditembak mati.



Dalam kekerasan lebih lanjut pada Sabtu, polisi Israel mengatakan di pos pemeriksaan Qalandia seorang tersangka melepaskan tembakan ke arah pasukan keamanan, yang membalas tembakan.

"Kematian teroris kemudian ditentukan di tempat kejadian," bunyi pernyataan polisi Israel.

Persimpangan tersebut berfungsi sebagai pintu gerbang utama yang digunakan oleh warga Palestina antara Yerusalem timur yang dicaplok dan Ramallah, kursi Otoritas Palestina yang memiliki kendali administratif parsial di Tepi Barat.

Brigade Martir Al-Aqsa, sebuah kelompok militan Palestina, dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Pejuang heroik kami dapat secara langsung menargetkan tentara pendudukan (Israel) di pos pemeriksaan Qalandia."

Kantor berita resmi Palestina Wafa mengidentifikasi orang yang ditembak mati itu sebagai Ishaq al-Ajluni, berusia sekitar 17 atau 18 tahun, dari lingkungan Kufr Aqab di utara pos pemeriksaan.

Sepanjang tahun ini, kekerasan yang terkait dengan konflik Israel-Palestina telah menewaskan sedikitnya 176 warga Palestina, 25 warga Israel, seorang Ukraina dan seorang Italia.

Penghitungan yang dikumpulkan dari sumber resmi termasuk kombatan serta warga sipil dan, di pihak Israel, tiga anggota minoritas Arab.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)