Kapal Selam Wisata Titanic Meledak Dahsyat, Seluruh Awak Tewas

Jum'at, 23 Juni 2023 - 06:49 WIB
loading...
Kapal Selam Wisata Titanic Meledak Dahsyat, Seluruh Awak Tewas
ROV yang digunakan untuk mencari kapal selam Titan penjelajah bangkai kapal Titanic. Kapal selam Titan pembawa 5 orang dinyatakan telah meledak dan seluruh awak tewas. Foto/Olivier Dugornay/Ifremer/CCBY/Handout via REUTERS
A A A
WASHINGTON - Kapal selam Titan yang telah hilang selama berhari-hari saat menjelajahi bangkai kapal Titanic di Samudra Atlantik dinyatakan telah meledak dahsyat. Seluruh awak yang terdiri dari lima orang dinyatakan tewas.

Itu diumumkan Coast Guard Amerika Serikat (AS) pada Kamis waktu Amerika.

Pejabat Coast Guard Amerika Laksamana Muda John Mauger mengatakan kendaraan bawah air (ROV) yang dioperasikan dari jarak jauh menemukan puing-puing dari haluan Titanic, bangkai kapal berusia seabad yang menjadi tujuan ekspedisi.

"Puing-puing itu konsisten dengan ledakan kapal yang dahsyat," kata Mauger kepada wartawan.



Kapal selam Titan, yang hilang sejak Minggu di lepas pantai timur Kanada, memicu pencarian besar-besaran yang mencakup ribuan kilometer melintasi Atlantik Utara, menarik lembaga AS dan Kanada serta bantuan internasional lainnya.

OceanGate, perusahaan yang memiliki kapal selam wisata tersebut, telah mengumumkan pada hari Kamis bahwa lima awak kapal—empat turis dan CEO perusahaan, yang mengemudikan kapal selam—diyakini telah meninggal.

"Kami sekarang percaya bahwa CEO kami Stockton Rush, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet, sayangnya telah hilang," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Dawood adalah seorang pengusaha Pakistan-Inggris. Putranya; Suleman; baru berusia 19 tahun. Harding adalah miliarder Inggris dan Gargeolet adalah penjelajah Prancis berusia 77 tahun.

“Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan yang berbeda, dan hasrat mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia. Hati kami bersama kelima jiwa ini dan setiap anggota keluarga mereka selama masa tragis ini,” kata OceanGate pada hari Kamis.

Mauger mengatakan selama konferensi pers hari Kamis bahwa ROV pertama kali menemukan kerucut ekor kapal selam sekitar 500 meter (1.600 kaki) dari haluan Titanic dan kemudian menemukan lima bagian utama yang konsisten dengan kehilangan tekanan yang sangat besar di dalam kapal.

“Atas keputusan ini, kami segera memberi tahu keluarga,” kata Mauger.

“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga. Saya hanya bisa membayangkan seperti apa rasanya bagi mereka. Dan saya berharap penemuan ini memberikan penghiburan selama masa sulit ini.”

Mauger mengatakan suara-suara bawah laut yang terdeteksi awal pekan ini, yang menawarkan secercah harapan saat kru berlomba untuk menemukan penumpang yang hilang, tidak terkait dengan kapal tersebut.

Dia mengatakan ledakan kapal selam Titan akan menghasilkan suara broadband yang signifikan, yang akan ditangkap oleh pelampung sonar yang digunakan oleh kru pencari.

The Wall Street Journal dan The Associated Press, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya di Angkatan Laut AS, melaporkan pada Jumat (23/6/2023) bahwa peralatan pemantauan suara bawah air badan itu memang mendeteksi "anomali" tak lama setelah Titan menghilang pada hari Minggu.

Mereka mengindikasikan kemungkinan besar terkait dengan ledakan itu.

Pencarian kapal selam selama berhari-hari menarik perhatian dunia dan menarik kontras antara upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan lima orang di dalamnya dibandingkan dengan apa yang digambarkan oleh para pendukung sebagai ketidakpedulian global terhadap pengungsi yang baru saja tenggelam di Mediterania.

Biaya ekspedisi OceanGate USD250.000 per orang. Perjalanannya dimulai di St John's, Newfoundland, di pantai timur Kanada, sebelum menuju ke situs reruntuhan Titanic ratusan kilometer ke arah tenggara.

Dik Barton, seorang veteran penjelajah Titanic, mengatakan kepada Al Jazeera pada Kamis pagi bahwa ekspedisi laut dalam adalah operasi yang berbahaya.

“Ini adalah tempat yang berbahaya untuk dikunjungi—berbahaya, tidak ramah, bermusuhan,” kata Barton. “Dan keadaan di mana kapal ini menghilang sangatlah aneh.”

Berbicara sebelum perusahaan merilis pernyataannya yang mengonfirmasi kematian tersebut, Barton mengatakan akan penting untuk menemukan kapal tersebut dan menyelidiki apa yang terjadi.

“Akan ada penyelidikan besar-besaran, dan saya yakin undang-undang dan peraturan [akan] menjadi lebih ketat dan lebih teliti,” katanya.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)