Rusia Tuding AS Punya Akses ke Potensi Agen Senjata Biologis
loading...
A
A
A
MOSKOW - Proyek biologi dan militer Pentagon di penjuru dunia memungkinkan Amerika Serikat (AS) mengakses agen bioweapon (senjata biologis) potensial.
Pernyataan itu diungkapkan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan radiasi, kimia dan biologi angkatan bersenjata Rusia, pada Senin (19/6/2023).
Bulan lalu, Kirillov mengatakan Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed mengawasi proyek biologi militer U-Pi-1 dan U-Pi-2, di mana pengumpulan aktif biomaterial dari populasi Ukraina dilakukan.
Dokumen yang diperoleh Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi partisipasi Reed Institute dalam studi resistensi antibiotik mikroorganisme yang diisolasi dari militer Ukraina selama permusuhan di Donbas dari 2014 hingga 2020. Institut ini memiliki jaringan cabang-cabang asing.
"(Cabang) di seluruh dunia, memungkinkan militer AS mendapatkan akses ke varian patogen yang signifikan secara epidemik yang merupakan agen potensial senjata biologis. Ini termasuk demam Marburg dan Ebola, malaria, dan demam Rift Valley," ujar Kirillov kepada wartawan.
Menurut dia, Pentagon terpaksa mengubah taktik saat mengatur pekerjaan dengan tujuan ganda dalam biologi karena kepedulian masyarakat dunia.
"Pada saat yang sama, karena meningkatnya kepedulian masyarakat dunia, Pentagon terpaksa mengubah taktiknya saat mengorganisir pekerjaan dengan tujuan ganda," ujar dia kepada wartawan.
Risiko kecelakaan yang sangat tinggi di laboratorium biologi AS adalah salah satu alasan pemindahan mereka ke wilayah negara ketiga, termasuk Ukraina, menurut dia.
“Risiko kecelakaan yang sangat tinggi di laboratorium biologi AS adalah salah satu alasan penarikan mereka dari yurisdiksi nasional dan dipindahkan ke wilayah negara ketiga, termasuk Ukraina, dan negara lain. Ini menjelaskan memburuknya situasi epidemi di lokasi mereka, munculnya penyakit dan vektornya yang tidak biasa di wilayah ini," ungkap Kirillov.
Dia menjelaskan, insiden flu burung telah meningkat secara signifikan di Rusia karena migrasi unggas yang terinfeksi dari Ukraina.
Pernyataan itu diungkapkan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan radiasi, kimia dan biologi angkatan bersenjata Rusia, pada Senin (19/6/2023).
Bulan lalu, Kirillov mengatakan Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed mengawasi proyek biologi militer U-Pi-1 dan U-Pi-2, di mana pengumpulan aktif biomaterial dari populasi Ukraina dilakukan.
Dokumen yang diperoleh Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi partisipasi Reed Institute dalam studi resistensi antibiotik mikroorganisme yang diisolasi dari militer Ukraina selama permusuhan di Donbas dari 2014 hingga 2020. Institut ini memiliki jaringan cabang-cabang asing.
"(Cabang) di seluruh dunia, memungkinkan militer AS mendapatkan akses ke varian patogen yang signifikan secara epidemik yang merupakan agen potensial senjata biologis. Ini termasuk demam Marburg dan Ebola, malaria, dan demam Rift Valley," ujar Kirillov kepada wartawan.
Menurut dia, Pentagon terpaksa mengubah taktik saat mengatur pekerjaan dengan tujuan ganda dalam biologi karena kepedulian masyarakat dunia.
"Pada saat yang sama, karena meningkatnya kepedulian masyarakat dunia, Pentagon terpaksa mengubah taktiknya saat mengorganisir pekerjaan dengan tujuan ganda," ujar dia kepada wartawan.
Transfer ke Negara Ketiga
Risiko kecelakaan yang sangat tinggi di laboratorium biologi AS adalah salah satu alasan pemindahan mereka ke wilayah negara ketiga, termasuk Ukraina, menurut dia.
“Risiko kecelakaan yang sangat tinggi di laboratorium biologi AS adalah salah satu alasan penarikan mereka dari yurisdiksi nasional dan dipindahkan ke wilayah negara ketiga, termasuk Ukraina, dan negara lain. Ini menjelaskan memburuknya situasi epidemi di lokasi mereka, munculnya penyakit dan vektornya yang tidak biasa di wilayah ini," ungkap Kirillov.
Dia menjelaskan, insiden flu burung telah meningkat secara signifikan di Rusia karena migrasi unggas yang terinfeksi dari Ukraina.