Ukraina Minta Swiss Kirim Senjata, Zelensky: Kami Membela Perdamaian

Jum'at, 16 Juni 2023 - 07:55 WIB
loading...
Ukraina Minta Swiss...
Ukraina Minta Swiss Kirim Senjata, Zelensky: Kami Membela Perdamaian. FOTO/Reuters
A A A
JENEWA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (15/6/2023) sore berpidato di hadapan parlemen Swiss . Dalam kesempatan itu ia menekankan pentingnya solidaritas dan nilai kebebasan sambil meminta pengiriman senjata dari Swiss.

“Dalam perjuangan melawan "agresor Rusia", Ukraina membutuhkan kohesi maksimum dari semua yang berbagi nilai-nilai kebebasan dan supremasi hukum,” kata Zelensky dalam pidatonya melalui tautan video, seperti dikutip dari Anadolu Agency.



Zelensky mengingatkan parlemen Swiss tentang permintaan senjata negaranya. Menurutnya, Ukraina membutuhkan senjata untuk membangun kembali dirinya sebagai landasan perdamaian.

Menurut Zelensky, perdamaian adalah inti dari nilai-nilai ini. Ia menambahkan, Ukraina tidak pernah menjadi sumber agresi. “Bahkan saat ini, Ukraina adalah "wilayah damai". Kami membela perdamaian untuk anak-anak kami," kata Zelensky.

"Saya tahu ada diskusi di Swiss tentang ekspor perlengkapan perang untuk melindungi dan mempertahankan Ukraina. Itu akan sangat penting," lanjutnya.

Ia juag menyalahkan Rusia karena membawa negara itu ke dalam perang. Dalam pidatonya, Zelenksy mengecam Rusia karena diduga melakukan serangan drone dan rudal terhadap sasaran sipil di Ukraina.



Zelenskiy, yang mengenakan T-shirt hitam polos dengan tulisan "Ukraina" tercetak di dadanya, berterima kasih kepada Swiss karena telah mengadopsi sanksi Uni Eropa atas invasi tersebut.

“Sangat penting untuk menunjukkan solidaritas karena sanksi ini akan membantu kami mengakhiri agresi. Kita harus memperkuat sanksi," tegasnya.

Sebelum pidato Zelensky, partai konservatif Jerman Schweizerische Volkspartei (SVP) atau Partai Rakyat Swiss berusaha mencegah sang presiden berpidato, tetapi gagal mencegah pidato tersebut dengan sebuah mosi.

Namun, selama pidato 10 menit Zelensky, anggota parlemen SVP tetap absen. Mereka menyalahkan presiden Ukraina karena berusaha melibatkan Swiss dalam perang melawan Rusia, bersikeras pada netralitas negara.



Swiss yang netral memiliki kebijakan lama untuk melarang negara mana pun yang membeli senjatanya untuk mengekspor kembali senjata tersebut ke pihak-pihak yang berkonflik. Pada November tahun lalu memberlakukan embargo pada amunisi Swiss yang dikirim ke Rusia atau Ukraina.

Masalah ini telah memicu perdebatan luas di Swiss, yang harus menyeimbangkan tradisi netralitas kebijakan luar negerinya sambil mempertimbangkan kekhawatiran tetangganya di Eropa dan industri senjata dalam negerinya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2748 seconds (0.1#10.140)