Rusia Alami Kerugian di Bakhmut 9 Kali Lipat dari Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukan Rusia yang menjadi korban dalam pertempuran di dalam dan di sekitar kota Bakhmut yang hancur hampir sembilan kali lipat dari pasukan Kiev.
Pasukan Ukraina melakukan serangan ofensif di beberapa titik di sepanjang garis depan 800 mil setelah berbulan-bulan melakukan pertempuran defensif.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, menulis di saluran Telegramnya bahwa pasukan Rusia menderita kerugian besar dalam serangan balik yang baru lahir di Ukraina. Dia menambahkan bahwa Moskow berusaha menutupi korban melalui operasi informasi yang memperbesar kerugian Ukraina sendiri.
"Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat dan menciptakan kepanikan," tulis Maliar tentang upaya Rusia ini.
Ini termasuk penyebaran gambar dan video yang menunjukkan hancurnya peralatan yang disediakan NATO seperti tank Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley Amerika.
“Selama serangan, tentara Ukraina menderita kerugian berkali-kali lebih sedikit dibandingkan dengan penjajah, meskipun (klaim) palsu Rusia sebaliknya,” tambah Maliar.
"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa, selama perang, tidak ada pihak yang mempublikasikan data akurat tentang kerugian mereka, karena ini dapat digunakan musuh untuk memprediksi tindakan musuh di masa depan di medan perang," serunya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (15/6/2023).
Maliar mengatakan ada dua kelompok pasukan strategis operasional yang sekarang maju: satu di arah Bakhmut di Oblast Donetsk timur; dan yang kedua di selatan Oblast Zaporizhzhia.
Di sekitar Bakhmut, tulis Maliar, korban musuh 8,73 kali lipat, hampir sembilan kali lipat. Dan di selatan, dia menambahkan bahwa korban musuh 5,3 kali lebih banyak dari Ukraina.
Pasukan Ukraina melakukan serangan ofensif di beberapa titik di sepanjang garis depan 800 mil setelah berbulan-bulan melakukan pertempuran defensif.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, menulis di saluran Telegramnya bahwa pasukan Rusia menderita kerugian besar dalam serangan balik yang baru lahir di Ukraina. Dia menambahkan bahwa Moskow berusaha menutupi korban melalui operasi informasi yang memperbesar kerugian Ukraina sendiri.
"Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat dan menciptakan kepanikan," tulis Maliar tentang upaya Rusia ini.
Ini termasuk penyebaran gambar dan video yang menunjukkan hancurnya peralatan yang disediakan NATO seperti tank Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley Amerika.
“Selama serangan, tentara Ukraina menderita kerugian berkali-kali lebih sedikit dibandingkan dengan penjajah, meskipun (klaim) palsu Rusia sebaliknya,” tambah Maliar.
"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa, selama perang, tidak ada pihak yang mempublikasikan data akurat tentang kerugian mereka, karena ini dapat digunakan musuh untuk memprediksi tindakan musuh di masa depan di medan perang," serunya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (15/6/2023).
Maliar mengatakan ada dua kelompok pasukan strategis operasional yang sekarang maju: satu di arah Bakhmut di Oblast Donetsk timur; dan yang kedua di selatan Oblast Zaporizhzhia.
Di sekitar Bakhmut, tulis Maliar, korban musuh 8,73 kali lipat, hampir sembilan kali lipat. Dan di selatan, dia menambahkan bahwa korban musuh 5,3 kali lebih banyak dari Ukraina.