Coba Turunkan Bobot 200 Pound, Influencer Ini Tewas di Kamp Penurunan Berat
loading...
A
A
A
BEIJING - Seorang influencer berusia 21 tahun bernama Cuihua meninggal di kamp penurunan berat badan di China saat dia berupaya menurunkan bobot 200 pound (lebih dari 90 kg).
Cuihua ditemukan meninggal pada hari Sabtu. Keluarga telah mengonfirmasi kematiannya dalam sebuah posting di halaman Douyin-nya, media sosial TikTok versi China.
“Terima kasih kepada semua orang atas dukungan dan cinta kalian untuk Cuihua,” tulis pihak keluarga, yang dilansir Sixth Tone, Kamis (15/6/2023).
“Anak kami sudah pergi ke surga, dan kami masih memproses semua ini," lanjut pihak keluarga.
Mereka menambahkan, “Kami berharap orang tidak akan disesatkan oleh individu jahat untuk hiburan mereka, yang dapat membahayakan orang tua dan keluarga. Biarkan anak kami beristirahat dengan tenang, terima kasih!”
Penyebab kematiannya belum jelas, namun influencer wanita tersebut telah melapor ke rumah sakit karena merasa tidak enak badan setelah berolahraga.
Cuihua, yang membanggakan hampir 9.000 penggemar di platform media sosial, telah bergabung dengan salah satu kamp penurunan berat badan di China, yang mendapat perhatian internasional beberapa tahun yang lalu di tengah tingkat obesitas yang meroket di negara itu.
Lembaga pelawan lemak khusus Cuihua di Xi'an, provinsi Shaanxi, menawarkan model tertutup yang terdiri dari pola makan sehat, istirahat dan tentu saja, banyak olahraga.
Rutinitas harian influencer, yang dia dokumentasikan dalam lebih dari 100 video di Douyin mulai tahun 2022, dilaporkan mencakup latihan kardio intensitas tinggi dan latihan kekuatan seperti battle ropes—mengayunkan tali secara berurutan—dan angkat beban.
Dia juga makan "sangat sedikit makanan", menurut Shanghai Morning News, dan menjalankan diet ketat biji-bijian kasar, kubis, telur, dan buah.
Selain latihan siang hari yang melelahkan, Cuihua juga melakukan latihan malam, yang juga disiarkan langsung untuk para penggemarnya. Seringkali, dia tampak berjuang melalui latihan.
Pada Selasa pagi waktu China, semua klip latihannya telah di-setting untuk pribadi.
Penggemar olahraga mengeklaim dia kehilangan 80 pound dalam enam bulan—di mana dia kehilangan 57 dalam dua yang pertama—dengan tujuan keseluruhan untuk menurunkan 200 pound.
Kematian Cuihua mengirimkan riak di media sosial China dengan banyak pengguna menuduh kamp telah mendorongnya agar menunurunkan bobot terlalu cepat tanpa penelitian ilmiah untuk mendukung metodenya.
“Kamp pelatihannya terlalu berantakan,” kata seorang kritikus di Weibo, situs microblogging China.
Para pengkritik menambahkan bahwa seseorang dengan "sosok" Cuihua tidak boleh melakukan latihan intensitas tinggi, menambahkan bahwa menerapkan diet yang masuk akal akan membuatnya jauh lebih kurus.
"Anda harus melakukannya perlahan untuk menjaga detak jantung Anda dalam kisaran aman aerobik," kata seorang pengkritik di media sosial. “Tidak bisa intensitas tinggi sekaligus, jantung dan lutut tidak tahan, dan mudah mati mendadak.”
Pengkritik lain menyatakan, "Pelatih ini benar-benar tidak memiliki pengetahuan yang komprehensif, dan mereka mengira mereka semua adalah pelajar sekolah olahraga."
Menariknya, keluarga tidak menyalahkan institusi tersebut atas kematian Cuihua.
“Itu tidak terjadi di [kamp pelatihan] Hornets, tolong jangan melakukan perundungan siber lagi terhadap kamp pelatihan, ini sudah berakhir, kami tidak ingin sedih,” tulis mereka di halaman Douyin-nya.
Lihat Juga: 5 Drama China Terpopuler pada November 2024, Rekomendasi Terbaik untuk Pecinta Serial Asia
Cuihua ditemukan meninggal pada hari Sabtu. Keluarga telah mengonfirmasi kematiannya dalam sebuah posting di halaman Douyin-nya, media sosial TikTok versi China.
“Terima kasih kepada semua orang atas dukungan dan cinta kalian untuk Cuihua,” tulis pihak keluarga, yang dilansir Sixth Tone, Kamis (15/6/2023).
“Anak kami sudah pergi ke surga, dan kami masih memproses semua ini," lanjut pihak keluarga.
Mereka menambahkan, “Kami berharap orang tidak akan disesatkan oleh individu jahat untuk hiburan mereka, yang dapat membahayakan orang tua dan keluarga. Biarkan anak kami beristirahat dengan tenang, terima kasih!”
Penyebab kematiannya belum jelas, namun influencer wanita tersebut telah melapor ke rumah sakit karena merasa tidak enak badan setelah berolahraga.
Cuihua, yang membanggakan hampir 9.000 penggemar di platform media sosial, telah bergabung dengan salah satu kamp penurunan berat badan di China, yang mendapat perhatian internasional beberapa tahun yang lalu di tengah tingkat obesitas yang meroket di negara itu.
Lembaga pelawan lemak khusus Cuihua di Xi'an, provinsi Shaanxi, menawarkan model tertutup yang terdiri dari pola makan sehat, istirahat dan tentu saja, banyak olahraga.
Rutinitas harian influencer, yang dia dokumentasikan dalam lebih dari 100 video di Douyin mulai tahun 2022, dilaporkan mencakup latihan kardio intensitas tinggi dan latihan kekuatan seperti battle ropes—mengayunkan tali secara berurutan—dan angkat beban.
Dia juga makan "sangat sedikit makanan", menurut Shanghai Morning News, dan menjalankan diet ketat biji-bijian kasar, kubis, telur, dan buah.
Selain latihan siang hari yang melelahkan, Cuihua juga melakukan latihan malam, yang juga disiarkan langsung untuk para penggemarnya. Seringkali, dia tampak berjuang melalui latihan.
Pada Selasa pagi waktu China, semua klip latihannya telah di-setting untuk pribadi.
Penggemar olahraga mengeklaim dia kehilangan 80 pound dalam enam bulan—di mana dia kehilangan 57 dalam dua yang pertama—dengan tujuan keseluruhan untuk menurunkan 200 pound.
Kematian Cuihua mengirimkan riak di media sosial China dengan banyak pengguna menuduh kamp telah mendorongnya agar menunurunkan bobot terlalu cepat tanpa penelitian ilmiah untuk mendukung metodenya.
“Kamp pelatihannya terlalu berantakan,” kata seorang kritikus di Weibo, situs microblogging China.
Para pengkritik menambahkan bahwa seseorang dengan "sosok" Cuihua tidak boleh melakukan latihan intensitas tinggi, menambahkan bahwa menerapkan diet yang masuk akal akan membuatnya jauh lebih kurus.
"Anda harus melakukannya perlahan untuk menjaga detak jantung Anda dalam kisaran aman aerobik," kata seorang pengkritik di media sosial. “Tidak bisa intensitas tinggi sekaligus, jantung dan lutut tidak tahan, dan mudah mati mendadak.”
Pengkritik lain menyatakan, "Pelatih ini benar-benar tidak memiliki pengetahuan yang komprehensif, dan mereka mengira mereka semua adalah pelajar sekolah olahraga."
Menariknya, keluarga tidak menyalahkan institusi tersebut atas kematian Cuihua.
“Itu tidak terjadi di [kamp pelatihan] Hornets, tolong jangan melakukan perundungan siber lagi terhadap kamp pelatihan, ini sudah berakhir, kami tidak ingin sedih,” tulis mereka di halaman Douyin-nya.
Lihat Juga: 5 Drama China Terpopuler pada November 2024, Rekomendasi Terbaik untuk Pecinta Serial Asia
(mas)