Bos Wagner Prigozhin Bersumpah Habisi Tentara Bayaran yang Membelot ke Musuh Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin pada hari Senin (12/6/2023) bersumpah akan membunuh seorang tentara bayarannya yang telah membelot ke musuh Rusia. Dia tidak terima dengan pengkhianatan anak buahnya.
Wagner Group adalah kelompok tentara bayaran Rusia yang telah berperang melawan pasukan Ukraina di Bakhmut. Meski berperang untuk Moskow, bos Wagner Group kerap berseteru dengan para petinggi militer Kremlin.
Dalam pesan audio di saluran Telegram layanan pers Wagner, Prigozhin bersumpah untuk menemukan Vladislav Izmailov, yang dia sebut sebagai pengkhianat. Bos Wagner itu mengatakan dia telah merekrut Izmailov ke dalam Wagner Group dari sebuah penjara di kota Samara, Rusia.
Selama pertukaran tawanan perang pada hari Minggu, Korps Sukarelawan Rusia (RVC)—sebuah kelompok perlawanan anti-Kremlin yang menyerang wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina awal bulan ini—mengatakan bahwa salah satu warga Rusia yang ditangkapnya yang sebelumnya bertempur dengan Wagner Group, menolak pertukaran tawanan, dan sekarang ingin bergabung dengan barisan RVC.
RVC adalah salah satu dari dua kelompok pemberontak Rusia yang menyerang Belgorod bulan ini. Kelompok ini merilis video pada hari Minggu di mana Izmailov mengatakan dia ingin bergabung dengan RVC, yang anggotanya termasuk orang Rusia yang berperang di pihak Ukraina dan melawan rezim Kremlin.
"Memang, Vladislav Izmailov tiba di Wagner PMC dari koloni Samara dan ditawan pada November," kata Prigozhin.
"Dan saya yakin dia akan dihukum sesuai dengan semua tradisi Wagner PMC. Saya harap kita akan menemukan dan membunuhnya dalam pertarungan yang adil," imbuh Prigozhin.
Sebuah video dari RVC, yang difilmkan oleh komandannya Denis Kapustin alias Denis White Rex, menawarkan kesempatan kepada para tahanan untuk kembali ke Rusia, tetap di Ukraina dengan berpartisipasi dalam suatu program, atau berjuang untuk kelompok RVC.
"Teman-teman, nama saya Denis. Saya dari Moskow. Saya orang Rusia. Saya masih warga negara Federasi Rusia. Dan yang utama adalah saya komandan Korps Relawan Rusia. Ini adalah unit Rusia, warga Rusia, yang sejak awal perang berjuang untuk Ukraina. Dan mereka berjuang dengan cukup sukses," katanya.
"Sekarang, tentu saja, seperti biasa dalam hidup, Anda memiliki pilihan. Anda dapat ditukar dengan prosedur biasa. Anda dapat mengambil bagian dalam program 'Saya ingin tetap hidup' dan tetap di Ukraina. Saya akan meninggalkan Anda kartu nama di sini," kata sang komandan.
"Dan ada opsi ketiga. Anda dapat terus berperang, tetapi sekarang, menurut saya, di sisi kebaikan dan keadilan. Anda dapat berperang di RVC dengan warga Rusia lainnya, tetapi sekarang melawan tentara [Presiden Vladimir] Putin dan Kementerian Pertahanan. Jika ada orang yang ingin bergabung dengan RVC di antara kalian, ini adalah kesempatan terakhir. Apakah ada yang seperti itu di sini?" tanya dia.
Saat itu, Izmailov mengangkat tangannya dan berdiri.
"Izmailov Vladislav, saya lahir pada tahun 1996 di kota Samara. Saya akan melewatkan pertukaran tahanan dan kembali ke Rusia," kata Izmailov, memberi tahu komandan tersebut bahwa dia sebelumnya bertugas di Wagner Group.
White Rex kemudian melihat ke kamera, dan berkata: "Oh, Prigozhin, takdir menghubungkan kita sekali lagi dengan cara yang begitu aneh."
"Karena orang ini telah menunjukkan keinginannya, jangan menghalangi takdir dan keinginan bebasnya. Saya yakin dia adalah prajurit yang layak di barisan Anda. Sekarang, dia akan menjadi pejuang RVC yang layak," imbuh dia.
RVC mengatakan di saluran Telegramnya: "Setelah pemeriksaan yang sesuai, kami akan dengan senang hati memberi Vlad kesempatan untuk bertarung di barisan kami."
RVC, bersama Legiun Kebebasan Rusia, menyerang Belgorod pada awal Juni, dan pertempuran sengit terus berlangsung sejak itu. Legiun terdiri dari para pembelot dari Angkatan Bersenjata Rusia dan sukarelawan Rusia dan Belarusia.
Ilya Ponomarev, seorang politisi Rusia yang diasingkan yang mengatakan bahwa dia adalah perwakilan politik untuk Legiun Kebebasan Rusia, mengatakan kepada Newsweek bahwa kelompok itu bertujuan "membebaskan Rusia dari Putinisme."
Izmailov menjadi berita utama pada bulan Desember ketika dia mengatakan dia menyaksikan eksekusi sesama pasukannya setelah mereka menunjukkan ketakutan di medan perang di Ukraina.
Izmailov mengatakan dia direkrut oleh Wagner Group pada 27 September 2022, ketika Prigozhin mengunjungi penjaranya. Dia mengaku ditawari kontrak selama enam bulan sebagai imbalan atas kebebasan dan pembebasan dari hukuman pidana, dan sekitar 300 orang lainnya dari koloni penjaranya juga setuju untuk berperang di Ukraina.
Sebelum mengungkapkan pengalamannya di garis depan, Izmailov mengatakan dia ingin memberikan wawancara karena dia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Semuanya ternyata berbeda," ujarnya ketika dia dan rekan-rekan tentaranya tiba di Ukraina setelah mengikuti kursus pelatihan selama dua minggu.
"Mereka bilang angka kematiannya rendah. Tapi nyatanya angka kematiannya sangat tinggi. Hanya sedikit yang bertahan hidup, dan akan sulit melewati enam bulan hidup ini," katanya.
Ketika ditekan pada laporan bahwa pasukan Rusia sedang dieksekusi jika mereka mencoba untuk meninggalkan posisi mereka di garis depan, Izmailov mengatakan dia menyaksikan kematian dua tentara di unitnya setelah mereka menunjukkan ketakutan dalam pertempuran.
"Dalam serangan pertama, saya berada di kelompok kedua. Tim evakuasi di depan saya. Ada dua orang di sana yang hanya ketakutan. Artileri bekerja. Mereka ketakutan—pertama kali [mereka] dalam perang," kata Izmailov.
"Mereka menggali kubur mereka sendiri, mereka ditembak dan dikuburkan begitu saja."
Yevgeny Nuzhin, mantan narapidana Rusia yang direkrut pada Juli 2022 oleh Wagner Group, dieksekusi pada November setelah mengkritik pejabat Rusia dan mengatakan dia ingin berpindah pihak.
Cuplikan pembunuhannya diterbitkan oleh saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner, Grey Zone. Klip itu memperlihatkan seorang pria tak dikenal memukul Nuzhin (55) dengan palu godam.
Pada saat itu, Prigozhin mengatakan rekaman itu adalah "pekerjaan penyutradaraan yang luar biasa yang dapat ditonton dalam sekali duduk", sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan; "Itu bukan urusan kami."
Wagner Group adalah kelompok tentara bayaran Rusia yang telah berperang melawan pasukan Ukraina di Bakhmut. Meski berperang untuk Moskow, bos Wagner Group kerap berseteru dengan para petinggi militer Kremlin.
Dalam pesan audio di saluran Telegram layanan pers Wagner, Prigozhin bersumpah untuk menemukan Vladislav Izmailov, yang dia sebut sebagai pengkhianat. Bos Wagner itu mengatakan dia telah merekrut Izmailov ke dalam Wagner Group dari sebuah penjara di kota Samara, Rusia.
Selama pertukaran tawanan perang pada hari Minggu, Korps Sukarelawan Rusia (RVC)—sebuah kelompok perlawanan anti-Kremlin yang menyerang wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina awal bulan ini—mengatakan bahwa salah satu warga Rusia yang ditangkapnya yang sebelumnya bertempur dengan Wagner Group, menolak pertukaran tawanan, dan sekarang ingin bergabung dengan barisan RVC.
RVC adalah salah satu dari dua kelompok pemberontak Rusia yang menyerang Belgorod bulan ini. Kelompok ini merilis video pada hari Minggu di mana Izmailov mengatakan dia ingin bergabung dengan RVC, yang anggotanya termasuk orang Rusia yang berperang di pihak Ukraina dan melawan rezim Kremlin.
"Memang, Vladislav Izmailov tiba di Wagner PMC dari koloni Samara dan ditawan pada November," kata Prigozhin.
"Dan saya yakin dia akan dihukum sesuai dengan semua tradisi Wagner PMC. Saya harap kita akan menemukan dan membunuhnya dalam pertarungan yang adil," imbuh Prigozhin.
Sebuah video dari RVC, yang difilmkan oleh komandannya Denis Kapustin alias Denis White Rex, menawarkan kesempatan kepada para tahanan untuk kembali ke Rusia, tetap di Ukraina dengan berpartisipasi dalam suatu program, atau berjuang untuk kelompok RVC.
"Teman-teman, nama saya Denis. Saya dari Moskow. Saya orang Rusia. Saya masih warga negara Federasi Rusia. Dan yang utama adalah saya komandan Korps Relawan Rusia. Ini adalah unit Rusia, warga Rusia, yang sejak awal perang berjuang untuk Ukraina. Dan mereka berjuang dengan cukup sukses," katanya.
"Sekarang, tentu saja, seperti biasa dalam hidup, Anda memiliki pilihan. Anda dapat ditukar dengan prosedur biasa. Anda dapat mengambil bagian dalam program 'Saya ingin tetap hidup' dan tetap di Ukraina. Saya akan meninggalkan Anda kartu nama di sini," kata sang komandan.
"Dan ada opsi ketiga. Anda dapat terus berperang, tetapi sekarang, menurut saya, di sisi kebaikan dan keadilan. Anda dapat berperang di RVC dengan warga Rusia lainnya, tetapi sekarang melawan tentara [Presiden Vladimir] Putin dan Kementerian Pertahanan. Jika ada orang yang ingin bergabung dengan RVC di antara kalian, ini adalah kesempatan terakhir. Apakah ada yang seperti itu di sini?" tanya dia.
Saat itu, Izmailov mengangkat tangannya dan berdiri.
"Izmailov Vladislav, saya lahir pada tahun 1996 di kota Samara. Saya akan melewatkan pertukaran tahanan dan kembali ke Rusia," kata Izmailov, memberi tahu komandan tersebut bahwa dia sebelumnya bertugas di Wagner Group.
White Rex kemudian melihat ke kamera, dan berkata: "Oh, Prigozhin, takdir menghubungkan kita sekali lagi dengan cara yang begitu aneh."
"Karena orang ini telah menunjukkan keinginannya, jangan menghalangi takdir dan keinginan bebasnya. Saya yakin dia adalah prajurit yang layak di barisan Anda. Sekarang, dia akan menjadi pejuang RVC yang layak," imbuh dia.
RVC mengatakan di saluran Telegramnya: "Setelah pemeriksaan yang sesuai, kami akan dengan senang hati memberi Vlad kesempatan untuk bertarung di barisan kami."
RVC, bersama Legiun Kebebasan Rusia, menyerang Belgorod pada awal Juni, dan pertempuran sengit terus berlangsung sejak itu. Legiun terdiri dari para pembelot dari Angkatan Bersenjata Rusia dan sukarelawan Rusia dan Belarusia.
Ilya Ponomarev, seorang politisi Rusia yang diasingkan yang mengatakan bahwa dia adalah perwakilan politik untuk Legiun Kebebasan Rusia, mengatakan kepada Newsweek bahwa kelompok itu bertujuan "membebaskan Rusia dari Putinisme."
Izmailov menjadi berita utama pada bulan Desember ketika dia mengatakan dia menyaksikan eksekusi sesama pasukannya setelah mereka menunjukkan ketakutan di medan perang di Ukraina.
Izmailov mengatakan dia direkrut oleh Wagner Group pada 27 September 2022, ketika Prigozhin mengunjungi penjaranya. Dia mengaku ditawari kontrak selama enam bulan sebagai imbalan atas kebebasan dan pembebasan dari hukuman pidana, dan sekitar 300 orang lainnya dari koloni penjaranya juga setuju untuk berperang di Ukraina.
Sebelum mengungkapkan pengalamannya di garis depan, Izmailov mengatakan dia ingin memberikan wawancara karena dia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Semuanya ternyata berbeda," ujarnya ketika dia dan rekan-rekan tentaranya tiba di Ukraina setelah mengikuti kursus pelatihan selama dua minggu.
"Mereka bilang angka kematiannya rendah. Tapi nyatanya angka kematiannya sangat tinggi. Hanya sedikit yang bertahan hidup, dan akan sulit melewati enam bulan hidup ini," katanya.
Ketika ditekan pada laporan bahwa pasukan Rusia sedang dieksekusi jika mereka mencoba untuk meninggalkan posisi mereka di garis depan, Izmailov mengatakan dia menyaksikan kematian dua tentara di unitnya setelah mereka menunjukkan ketakutan dalam pertempuran.
"Dalam serangan pertama, saya berada di kelompok kedua. Tim evakuasi di depan saya. Ada dua orang di sana yang hanya ketakutan. Artileri bekerja. Mereka ketakutan—pertama kali [mereka] dalam perang," kata Izmailov.
"Mereka menggali kubur mereka sendiri, mereka ditembak dan dikuburkan begitu saja."
Yevgeny Nuzhin, mantan narapidana Rusia yang direkrut pada Juli 2022 oleh Wagner Group, dieksekusi pada November setelah mengkritik pejabat Rusia dan mengatakan dia ingin berpindah pihak.
Cuplikan pembunuhannya diterbitkan oleh saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner, Grey Zone. Klip itu memperlihatkan seorang pria tak dikenal memukul Nuzhin (55) dengan palu godam.
Pada saat itu, Prigozhin mengatakan rekaman itu adalah "pekerjaan penyutradaraan yang luar biasa yang dapat ditonton dalam sekali duduk", sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan; "Itu bukan urusan kami."
(mas)