Spesifikasi Rudal Hipersonik Fattah Iran yang Menggemparkan, Diklaim Bisa Tembus Iron Dome Israel
loading...
A
A
A
TEHERAN - Rudal hipersonik Fattah milik Iran baru saja diperkenalkan ke publik beberapa waktu lalu. Dari sekian kemampuannya, senjata ini dikatakan bisa menembus sistem pertahanan udara milik musuh.
Mengutip Al Jazeera, Rabu (7/6/2023), media pemerintah Iran sebelumnya merilis gambar upacara peluncuran senjata terbarunya ini yang dihadiri Presiden Ebrahim Raisi dan komandan senior IRGC Hossein Salami.
Rudal hipersonik Iran ini diberikan nama ‘Fattah’. Sebelumnya, penamaan tersebut diberikan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Adapun arti ‘Fattah’ sendiri adalah ‘Pembuka’. Hal ini relevan dengan status rudal hipersonik tersebut yang menjadi buatan dalam negeri pertamanya.
Melihat ke belakang, sebelumnya Amir Ali Hajizadeh selaku IRGC Aerospace Chief mengumumkan pengembangan rudal hipersonik Iran pada November lalu. Saat itu, dia hadir dalam acara peringatan kematian Hassan Tehrani Moghaddam yang dikenal sebagai pencetus teknologi rudal Teheran.
Pada perkembangannya, Iran terus berusaha meningkatkan kekuatan militernya. Salah satu langkah yang mereka lakukan adalah mengembangkan rudal hipersonik canggih untuk memperkuat serangan udaranya.
Sampai pada akhirnya, Iran memperkenalkan rudal hipersonik buatannya yang diberi nama ‘Fattah’. Senjata terbarunya ini digadang-gadang memiliki kemampuan mumpuni yang bisa meningkatkan kekuatan militer Teheran.
Pada segi performanya, Fattah dikatakan mampu mencapai jangkauan hingga 1.400 kilometer (870 mil). Sementara untuk kecepatannya diperkirakan menembus Mach 14 (15.000 km/jam).
Lebih lanjut, rudal hipersonik Fattah menggunakan propelan padat yang memungkinkannya memiliki kemampuan manuver tinggi.
Tak hanya itu, dengan kecepatannya yang tinggi, diharapkan rudal ini bisa mengelabui sistem pertahanan udara dan radar milik musuh.
Dalam klaim lainnya, pemerintah Iran bahkan mengatakan rudal Fattah mampu melewati sistem pertahanan anti-rudal canggih, termasuk Iron Dome milik Israel.
Terlepas dari peluncuran rudal hipersonik Fattah oleh Iran, sebelumnya negara Barat menyatakan kekhawatiran atas program rudal Teheran. Bukan tanpa alasan, mereka menganggap Iran bisa saja membawa hulu ledak nuklir pada rudal terbarunya itu.
Mengutip Al Jazeera, Rabu (7/6/2023), media pemerintah Iran sebelumnya merilis gambar upacara peluncuran senjata terbarunya ini yang dihadiri Presiden Ebrahim Raisi dan komandan senior IRGC Hossein Salami.
Spesifikasi Rudal Hipersonik Fattah Iran
Rudal hipersonik Iran ini diberikan nama ‘Fattah’. Sebelumnya, penamaan tersebut diberikan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Adapun arti ‘Fattah’ sendiri adalah ‘Pembuka’. Hal ini relevan dengan status rudal hipersonik tersebut yang menjadi buatan dalam negeri pertamanya.
Melihat ke belakang, sebelumnya Amir Ali Hajizadeh selaku IRGC Aerospace Chief mengumumkan pengembangan rudal hipersonik Iran pada November lalu. Saat itu, dia hadir dalam acara peringatan kematian Hassan Tehrani Moghaddam yang dikenal sebagai pencetus teknologi rudal Teheran.
Pada perkembangannya, Iran terus berusaha meningkatkan kekuatan militernya. Salah satu langkah yang mereka lakukan adalah mengembangkan rudal hipersonik canggih untuk memperkuat serangan udaranya.
Sampai pada akhirnya, Iran memperkenalkan rudal hipersonik buatannya yang diberi nama ‘Fattah’. Senjata terbarunya ini digadang-gadang memiliki kemampuan mumpuni yang bisa meningkatkan kekuatan militer Teheran.
Pada segi performanya, Fattah dikatakan mampu mencapai jangkauan hingga 1.400 kilometer (870 mil). Sementara untuk kecepatannya diperkirakan menembus Mach 14 (15.000 km/jam).
Lebih lanjut, rudal hipersonik Fattah menggunakan propelan padat yang memungkinkannya memiliki kemampuan manuver tinggi.
Tak hanya itu, dengan kecepatannya yang tinggi, diharapkan rudal ini bisa mengelabui sistem pertahanan udara dan radar milik musuh.
Dalam klaim lainnya, pemerintah Iran bahkan mengatakan rudal Fattah mampu melewati sistem pertahanan anti-rudal canggih, termasuk Iron Dome milik Israel.
Terlepas dari peluncuran rudal hipersonik Fattah oleh Iran, sebelumnya negara Barat menyatakan kekhawatiran atas program rudal Teheran. Bukan tanpa alasan, mereka menganggap Iran bisa saja membawa hulu ledak nuklir pada rudal terbarunya itu.
(esn)