Lebih dari 80 Mayat Tabrakan Maut Kereta Api di India Tidak Teridentifikasi
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Lima hari setelah kecelakaan tiga kereta api yang mematikan dan menewaskan 288 orang di India , lebih dari 80 mayat masih belum teridentifikasi.
Kecelakaan yang terjadi pada Jumat malam di negara bagian Odisha itu melibatkan dua kereta penumpang dan satu kereta barang stasioner.
Lebih dari 1.000 orang terluka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Banyak keluarga mengatakan mereka masih mencari orang yang dicintai.
Tabrakan maut itu adalah kecelakaan kereta api terburuk di India abad ini.
Kecelakaan itu terjadi ketika kereta penumpang tergelincir setelah salah masuk ke jalur melingkar di sisi jalur utama dan bertabrakan dengan kereta barang stasioner yang diparkir di sana. Gerbongnya yang tergelincir kemudian menabrak gerbong belakang kereta penumpang kedua yang melaju dari arah berlawanan.
Lebih dari 3.000 penumpang diperkirakan telah melakukan perjalanan dengan dua kereta, dengan laporan mengatakan keduanya penuh sesak.
Pada hari Selasa (6/6/2023), kepala sekretaris Odisha Pradeep Jen mengatakan jumlah korban tewas resmi naik menjadi 288 dari angka sebelumnya 275 sementara 83 mayat masih belum teridentifikasi.
Anggota keluarga penumpang yang putus asa dari Odisha dan negara bagian lain telah memenuhi rumah sakit, mencari informasi tentang orang yang mereka cintai. Namun dalam beberapa kasus, mengidentifikasi mayat terbukti menjadi tantangan nyata.
Di Rumah Sakit Daerah Balasore di Odisha, Muhammad Nizamuddin tidak bisa mengklaim mayat cucunya.
Kecelakaan yang terjadi pada Jumat malam di negara bagian Odisha itu melibatkan dua kereta penumpang dan satu kereta barang stasioner.
Lebih dari 1.000 orang terluka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Banyak keluarga mengatakan mereka masih mencari orang yang dicintai.
Tabrakan maut itu adalah kecelakaan kereta api terburuk di India abad ini.
Kecelakaan itu terjadi ketika kereta penumpang tergelincir setelah salah masuk ke jalur melingkar di sisi jalur utama dan bertabrakan dengan kereta barang stasioner yang diparkir di sana. Gerbongnya yang tergelincir kemudian menabrak gerbong belakang kereta penumpang kedua yang melaju dari arah berlawanan.
Lebih dari 3.000 penumpang diperkirakan telah melakukan perjalanan dengan dua kereta, dengan laporan mengatakan keduanya penuh sesak.
Pada hari Selasa (6/6/2023), kepala sekretaris Odisha Pradeep Jen mengatakan jumlah korban tewas resmi naik menjadi 288 dari angka sebelumnya 275 sementara 83 mayat masih belum teridentifikasi.
Anggota keluarga penumpang yang putus asa dari Odisha dan negara bagian lain telah memenuhi rumah sakit, mencari informasi tentang orang yang mereka cintai. Namun dalam beberapa kasus, mengidentifikasi mayat terbukti menjadi tantangan nyata.
Di Rumah Sakit Daerah Balasore di Odisha, Muhammad Nizamuddin tidak bisa mengklaim mayat cucunya.