Kontroversi Kebijakan Amerika Serikat Keluar dari COP-21 Paris Climate Change Agreement
loading...
A
A
A
Pertemuan UNFCCC dan COP ke-21 yang digelar di Paris, Prancis pada November 2015 dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Barack Obama, Presiden AS kala itu. Sejak saat itu, Pertemuan COP-21 dikenal dengan nama Paris Agreement sebagai mitigasi menjaga suhu global.
Sebagai salah satu negara industri terbesar yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca, Amerika Serikat menyetujui konferensi tersebut dan sepakat memenuhi komitmen keuangan yang dirancang oleh negara-negara yang berpartisipasi dalam Green Climate Fund (GFC).
Komitmen AS terhadap perjanjian ini mulai diragukan, ketika pergantian presiden AS dari Barack Obama ke Donald Trump. Hal tersebut bisa terjadi karena terdapat perbedaan karakter diantara kedua pemimpin Amerika Serikat tersebut.
Benar saja pada 1 Juni 2017, pemerintahan Trump secara terbuka mengeluarkan dua opsi terkait komitmen AS pada Paris Agreement, yaitu withdrawal (penarikan) atau breach (pelanggaran).
Keputusan AS keluar dari Paris Agreement apabila dikaitkan dengan kepentingan dalam negeri yang tergambar dalam ide dan kepercayaan Trump, yaitu Make America Great Again dan America First yang melindungi sektor ekonomi, militer, dan keamanan.
Tidak berhenti sampai disitu, imbas dari keluarnya AS dari perjanjian tersebut memberikan dampak geopolitik dunia karena kebijakan iklim tersebut sangat mempengaruhi pengaturan iklim global.
Keputusan tersebut juga mampu memengaruhi keseimbangan hubungan diplomatik antara AS dengan Tiongkok, serta Uni Eropa.
MG/Rizky Annisa Sabrina
Sebagai salah satu negara industri terbesar yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca, Amerika Serikat menyetujui konferensi tersebut dan sepakat memenuhi komitmen keuangan yang dirancang oleh negara-negara yang berpartisipasi dalam Green Climate Fund (GFC).
Komitmen AS terhadap perjanjian ini mulai diragukan, ketika pergantian presiden AS dari Barack Obama ke Donald Trump. Hal tersebut bisa terjadi karena terdapat perbedaan karakter diantara kedua pemimpin Amerika Serikat tersebut.
Benar saja pada 1 Juni 2017, pemerintahan Trump secara terbuka mengeluarkan dua opsi terkait komitmen AS pada Paris Agreement, yaitu withdrawal (penarikan) atau breach (pelanggaran).
Keputusan AS keluar dari Paris Agreement apabila dikaitkan dengan kepentingan dalam negeri yang tergambar dalam ide dan kepercayaan Trump, yaitu Make America Great Again dan America First yang melindungi sektor ekonomi, militer, dan keamanan.
Tidak berhenti sampai disitu, imbas dari keluarnya AS dari perjanjian tersebut memberikan dampak geopolitik dunia karena kebijakan iklim tersebut sangat mempengaruhi pengaturan iklim global.
Keputusan tersebut juga mampu memengaruhi keseimbangan hubungan diplomatik antara AS dengan Tiongkok, serta Uni Eropa.
MG/Rizky Annisa Sabrina
(ahm)