Mengulik Sejarah Hubungan Israel dan Mesir, dari Perang Panjang hingga Berujung Perdamaian

Senin, 05 Juni 2023 - 20:17 WIB
loading...
Mengulik Sejarah Hubungan...
Artileri Israel ditembakkan selama perang Yom Kippur tahun 1973. Foto/mwi.usma.edu
A A A
KAIRO - Sejarah hubungan Israel dan Mesir menjadi pembahasan yang menarik diulas. Dalam riwayatnya, kedua negara ini pernah menjadi musuh sebelum akhirnya sepakat untuk damai dan membuka hubungan.

Terbaru, hubungan antara Israel dan Mesir kembali menjadi perbincangan banyak orang. Hal ini terjadi pasca penembakan tiga polisi Israel di dekat perbatasan Mesir.

Mengutip Reuters, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut penembakan tersebut dilakukan seorang anggota dinas keamanan Mesir. Dalam hal ini, dia juga menuntut pemerintah Mesir untuk melakukan penyelidikan bersama.

Melihat ke belakang, Israel dan Mesir memiliki hubungan yang telah terbentuk cukup lama. Namun, sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan diplomatik, keduanya diketahui pernah berkonflik.

Sejarah Hubungan Israel dan Mesir


Hubungan antara Tel Aviv dan Kairo tidak terjalin begitu saja tanpa alasan. Melihat riwayatnya, kedua negara ini pernah terlibat konflik panjang selama bertahun-tahun lamanya.

Mengutip laman TeachMideast, sedikitnya Mesir pernah terlibat dalam empat perang berbeda dengan Israel. Pertama, mereka pernah bertempur pada perang Arab-Israel tahun 1948.

Saat itu, Mesir bersama sejumlah negara Arab lainnya menyatakan perang sebagai tanggapan atas berdirinya negara Israel tahun 1948. Pada hasilnya, Israel berhasil menang dan meraih keuntungan banyak dari perang ini.

Kemudian, Mesir dan Israel juga pernah terlibat dalam konflik yang dikenal ‘Suez Crisis’ sekitar tahun 1956. Saat itu, Tel Aviv berusaha merebut Terusan Suez dari Kairo.

Lanjut, tahun 1967 muncul pertempuran lain yang dikenal ‘Six Day War’. Konflik ini berlaku atas koalisi negara Arab seperti Mesir, Suriah dan Yordania menghadapi Israel.

Dalam Perang 1967, di luar dugaan Israel meraih kemenangan dan berhasil merebut sejumlah wilayah. Sementara di sisi Tel Aviv bergembira, para pemimpin negara Arab terkejut dengan kekalahannya yang dianggap memalukan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)