Guam Target Empuk Rudal Jelajah China, Ini Cara AS Melindunginya

Jum'at, 24 Juli 2020 - 08:14 WIB
loading...
A A A
Baik THAAD dan Patriot adalah pertahanan terminal. Mereka membidik rudal-rudal musuh di saat-saat terakhir penerbangan mereka. Ada juga Standard Missile 3 (SM-3), yang merupakan pertahanan kelas menengah. Itu menyerang rudal-rudal balistik musuh lebih jauh di tengah penerbangan mereka, ketika mereka berada di tepi atmosfer.

Ada dua cara untuk meluncurkan SM-3. Masukkan ke dalam sel peluncuran vertikal di salah satu skor kapal perusak yang dilengkapi sistem pertahanan rudal Aegis ataua kepal penjelajah yang menembakkannya dari instalasi di darat.

Badan Pertahanan Rudal Balistik AS sedang memasang fasilitas sistem pertahanan rudal Aegis Ashore yang masing-masing bernilai USD2 miliar di Rumania dan Polandia. Jepang seharusnya menjadi tuan rumah pangkalan sistem rudal Aegis Ashore tetapi membatalkannya tahun ini di tengah penentangan yang kuat di dalam negeri. Dengan tambahan USD2 miliar, MDA dapat menambahkan situs Aegis Ashore di Guam. (Baca juga: Lawan China, Inggris Bakal Kerahkan Kapal Induk dengan Jet F-35 )

Keuntungan Aegis Ashore adalah lebih murah daripada kapal perusak adalah untuk sejumlah perlindungan rudal. Mengamankan dua kapal perang dengan sistem Aegis Ashore yang multi-miliar dolar di stasiun sepanjang waktu akan membutuhkan setidaknya empat kapal dan bahkan mungkin sebanyak enam kapal untuk memungkinkan kru beristirahat dan kapal menghabiskan waktu di pelabuhan untuk perbaikan dan reparasi.

Armada Pasifik AS biasanya menyebarkan sekitar sembilan kapal perusak di Pasifik barat. Armada tersebut telah mengnadalkan kapal-kapal perusak ntuk patroli pertahanan rudal. Armada tersebut telah mengamankan empat kapal perusak di Eropa sehingga satu atau dua kapal bisa berada di posisinya jika Iran menembakkan rudal balistik ke arah barat.

Kapal-kapal itu tidak bisa melakukan apa pun "selain uap dalam lingkaran". "Anda harus berada di dalam kotak kecil untuk mendapat kesempatan mencegat rudal yang masuk itu," kata Laksamana John Richardson, pada 2018, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Operasi Angkatan Laut AS .

“Kami memiliki kemampuan luar biasa, tetapi kami memiliki kapal yang melindungi beberapa aset statis di darat selama satu dekade,” kata Richardson pada tahun berikutnya. "Jika aset (statis) itu akan menjadi aset jangka panjang yang dilindungi, maka mari kita membangun sesuatu di darat dan melindungi itu dan membebaskan kapal-kapal ini dari misi ini."

Davidson jelas setuju dengan Richardson. Tetapi Kongres AS memutuskan apakah Pentagon mendapat beberapa miliar dolar untuk membangun situs Aegis Ashore di Guam.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)