5 Fakta Latar Belakang Swedia Ingin Bergabungnya ke NATO

Sabtu, 03 Juni 2023 - 10:05 WIB
loading...
5 Fakta Latar Belakang...
Swedia berambisi bergabung dengan NATO. Foto/Reuters
A A A
STOCKHOLM - Swedia berambisi bergabung dengan NATO , aliansi militer terbesar di dunia. Tapi, keinginan itu terhambat karena penolakan Turki dan Hungaria. Tapi, Swedia tak patah semangat karena ingin membangun aliansi yang kuat untuk menghindari ancaman invasi Rusia.

Padahal selama beberapa dekade, Swedia memang menyatakan dirinya sebagai negara netral. Namun, invasi Rusia ke Ukraina mengubah persepsi tentang negara netral. Swedia menganggap bahwa beraliansi militer menjadi cara paling aman untuk mencegah Rusia menginvasi negaranya.

Berbeda dengan Finlandia yang dengan mudah melenggang menjadi anggota NATO, penolakan Turki terhadap masuknya Swedia menjadi hambatan. Namun demikian, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia yakin Swedia akan segera bergabung dengan NATO secepatnya. Sekjen NATO Jens Stoltenberg juga mengaku akan segera berkunjung ke Turki untuk menyakinkan Ankara agar Swedia bisa bergabung dengan aliansi militer tersebut.


Berikut adalah 5 latar belakang dan motif Swedia bergabung dengan NATO.

1. Mengakhiri Kebijakan Non-blok Militer

5 Fakta Latar Belakang Swedia Ingin Bergabungnya ke NATO

Foto/Reuters

Selama beberapa dekade, sebagian besar orang Swedia mendukung kebijakan non-blok militer mereka.

Namun, invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu memicu perubahan tajam.

Sebuah jajak pendapat di Swedia pada bulan Januari 2023 menunjukkan 63% orang Swedia mendukung kebijakan untuk bergabung dengan NATO.

Swedia mengadopsi kebijakan netralitas resmi setelah perang Napoleon abad ke-19, yang diubah menjadi salah satu non-blok militer setelah berakhirnya Perang Dingin.

Deborah Solomon, dari Masyarakat Perdamaian dan Arbitrase Swedia, berpendapat bahwa pencegahan nuklir NATO meningkatkan ketegangan dan mempertaruhkan perlombaan senjata dengan Rusia. Upaya perdamaian yang rumit ini, katanya, membuat Swedia menjadi tempat yang kurang aman.

Ketakutan lainnya adalah bahwa dengan bergabung dengan aliansi tersebut, Swedia akan kehilangan peran utamanya dalam upaya perlucutan senjata nuklir global. Banyak pihak skeptis Swedia yang bergabung NATO akan kembali ke periode antara 1960-an dan 1980-an, ketika Swedia menggunakan kenetralannya untuk memposisikan dirinya sebagai mediator internasional. “Bergabung dengan NATO akan meninggalkan mimpi itu,” kata Solomon, dilansir Al Jazeera.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)